apakah karna ini?

29 3 5
                                    

Ini kan..
Nama ini..
Pernah disebutkan oleh Radith
Ya, namanya adalah Rain Freya Clarissa
Nama yang keren, nama yang pernah disebutkan Radith..
Dia, sahabat kecil Radith..
Radith pernah bilang, kalau dulu mereka bersahabat sangat dekat.
Tapi saat kelas 4 SD Radith memutuskan untuk pindah ke Solo.
Katanya sih, si Freya membuat suatu masalah yang fatal..
Tapi masalah apaan.

Katanya sih dulu, si Freya suka Sama Radith.. Tapi Radith suka sama si Freya hanya sebatas teman..

Radith pindah dari Jakarta ke Solo, dan kembali lagi ke Jakarta karena masalah pekerjaan ayahnya..

Siapa sangka kalau Radith akan masuk kesekolah yang sama dengan si Freya

Udah jam berapa ini! Aku harus cepat kembali ke kelas sebelum ada guru yang masuk ke sini!

Aduduh, gimana beresin nya ini..

Krietttt

Astaghfirullah! Ada guru yang masuk!

Aku harus cepet beresin dan langsung sembunyi!

E eh? Itu Bu Tania kan! Haduh, bahaya kalau ketahuan

Kayaknya aku harus sembunyi di meja ini..

Ya Allah, kenapa bu Tania mendekat ke meja inii

"Bu bu bu!! Ada anak perempuan lagi berantem di kelas 1-1"

"Apa!! Apa lagi sih ulah anak anak di kelas itu!" Sontak bu Tania..

Berantem? Emangnya siapa yang berantem.. Oh! Jangan jangan!

Aku harus cepat cepat kembali ke kelas!

Nah kan bener!!
Ini kenapa lagi di Freya sama Rosa berantem!

Untung aku pake jalan pintas dan cepet cepet ke kelas ini!

"Rosa!! Udah berhenti! Kamu ngapain sih?! Gausah berantem gitu!" Teriakku

Aku pun mendekat ke arah si Rosa dan Freya,

Aku berbisik pada Rosa

"Cepetan keluar dari sini, sebelum ada bu Tania yang bakal mempersulit masalah ini"

"Oh hai Aiza, kita ngga jadi bertemu saat istirahat, saat pulang aku tunggu kamu di taman. Oh ya, ingat ya, jangan bawa teman sok mu ini.. Aku ngga suka, kalau kamu masih maksa buat ngajak temenmu, kamu bakal tahu sendiri akibatnya!" Bisik si Freya

"Woyy!! Kamu ngomong apa barusan hah?!!" Sontak si Rosa

"Udah udah ros, gausah dipikirkan" Bisik ku dengan si Rosa

Freya pun pergi meninggalkan kelas

"Mana anak yang berantem hah?! Perempuan?! Perempuan kok hobinya berantem!"

"Hmm, ngga kok bu, tadi itu cuma salah paham aja.. Jadi ngga perlu di khawatirkan" Ucap ku

"Ibu awasi kalian! Wali kelas sedang libur karna sakit, selama wali kelas kalian masih belum masuk, ibu yang akan menggantikan" Ungkap bu Tania

Yap, mungkin ini sudah takdir yang ditentukan Allah yang membuatku harus bersama bu Tania dikelas ini..
Tak perlu di permasalahkan, selama aku tidak membuat masalah aku pasti tidak akan terkena marahnya bu Tania..

Oh iya, aku teringat dengan kata kata si Freya.. Sepertinya aku nanti harus ketaman, karna dengan begitu mungkin aku bisa menyelesaikan masalah yang disebutkan si Freya..

Ada ada saja, ngga di jogja ngga di jakarta, masalahnya pasti munculnya di sekolah..

Allah ya Rabb..
Tapi saya yakin kalau semua itu sebagai bentuk ujian yang membuktikan Allah masih sayang kepadaku..

Dan sakit yang setiap kali kurasakan itu semua adalah pemberian dari Allah yang membuatku senang karna itu sebagai bukti Allah masih sayang kepadaku..

.
.

Kringg kringg kringg

Tak terasa bel pulang pun berbunyi, ini saatnya aku untuk ke taman menemui Freya

Saat tiba di taman, ternyata Freya belum datang.. Fyuhhh, terpaksa membuatku menunggu.. Untung saja tadi aku sudah bilang sama kak Zara kalau aku akan pulang terlambat gara gara... Radith!! Tadi Radith ngajak aku sama Rosa lihat lihat buku! Aduhh, terpaksa ngebatalin gini kan..

"Aiza!! Ku kira kamu ngga jadi kesini, sorry kalau nunggu lama.. Ternyata kamu berani ya, kesini sendiri. Ku kira bakal bawa temanmu si Rosa itu"
Teriak Freya

"Aku ngga perlu melibatkan temanku untuk masalah seperti ini"

"Hm, baguslah kalau begitu" Ucap si Freya

"Jadi apa masalah yang udah ki perbuat padamu? Sehingga kamu benar benar membenciku"

"Oh itu, aslinya aku memang sudah tidak menyukaimu saat pertama kali kamu masuk sekolah ini, dan yang membuatku semakin tidak menyukaimu bahkan membencimu adalah.. Karna kamu dekat dengan Radith!" Sontak nya

"Eh eh tunggu tunggu tunggu, berarti selama ini apa yang di bilang Radith itu bener, kalau kamu suka sama Radith.. Tapi apa cuma ini yang membuat kamu benci banget kepadaku?"

Dia pun langsung mendekatiku dan.. Memegang tanganku dengan erat!

"Kamu bilang "cuma"?!! Asal kamu tahu, sejak lahir kami sudah tinggal berdekatan. Tapi karna satu hal, Radith dan keluarganya pindah ke Solo!" Sontak nya

"Itu semua kan salahmu! Lalu jika Radith memang dekat denganku dan tidak suka padamu, apa urusanku! Aku tak suka ikut campur dengan urusan orang!"

Huuuh, tangannya kuat sekali!

"Ini menjadi urusanmu, karna jikalau kamu masih tetap ada disini, Radith akan selalu mendekatimu!" Ujar nya..

"Lalu apa maumu?! Apakah kamu mau aku keluar dari sekolah ini?! Oh, tidak semudah itu Freya!" Sontak ku

Dengan perlahan, akupun memegang tangannya dan menendang kakinya

Saat itu Freya langsung melepaskan tanganku dan akupun segera pergi dari taman

"Uh, maaf Freya, aku terpaksa melakukannya. Terkadang keadaan memaksa seseorang untuk jago bela diri bukan, oke, sampai bertemu besok" Sontak ku sambil berjalan meninggalkannya

Yaa, dulu aku jago bela diri di SD
Sampai akhirnya aku lupa bagaimana cara melakukannya..
Tapi aku mengingatnya sedikit

Astaghfirullah!
Aku baru ingat kalau kak Zara ngga ngijinin aku pergi sama Radith dan Rosa!

Aduuh, aku harus buru buru!
Lari, aku harus lari!

Bruk!!

Huh! Aku ga lihat kalau di depanku ada orang!

"Maaf kak, saya ga lihat ada orang di depan, soalnya saya buru buru. Saya lagi ditunggu sama kakak saya"

"Saya kakakmu"

E e eh! Jangan jangan..

Saat aku melihat wajah nya..

"Kak Zara!!, kakak ngapain disini?!!"

"Seharusnya kakak yang tanya, kenapa kamu disini"

Haduh, aku harus ngomong apa sama kakak. Aku ngga mungkin bohong kann

"Em, e eh.  Tadi aku di di taman ssama ttemen" Jawabku dengan gugupnya

"Gausah bohong. Kamu ga perlu ketemu dia lagi, kakak tau kamu dulu jago bela diri. Tapi pokoknya kamu ga perlu ketemu dia lagi, udah jelas dia benci kamu kan" Ujar kak Zara

"Em em, eh. Kakak gausah pikirin itu, ayo kita pulang aja"

"Ntar dulu, apa ini za? Tangan mu merah!" Sontak kak Zara

"Iya iya kak, udah gapapa ah.. Ayo pulang, nanti keburu buka puasa"

Kami pun segera pulang dan meninggalkan sekolah

Aku Percayakan Semua Kepada AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang