Sebelumnya....
Lisa dan Hanbin akan melakukan perjalanan menuju Seoul, jarak yang cukup jauh untuk menyetir menggunakan kendaraan pribadi. Diperjalanan tampak Lisa tidak bersuara dan menatap kosong jalanan. 2,5 jam hampir berlalu, Hanbin pun mampir menepikan mobilnya di Rest Area
"Kita istirahat dulu sebentar, apa kau mau sesuatu?" tanya Hanbin
Lisa hanya menggeleng lemah tanpa suara sedikitpun. Kemudian Hanbin pun masuk ke sebuah mini market dan membawa kantong plastik kecil. Di dalamnya berisi minuman soda, dan beberapa makanan ringan
"Makanlah sesuatu, kau terlihat begitu mengkhawatirkan" ucap Hanbin sambil menyeruput soda dinginnya
"Aku tidak berselera, kau saja" balas Lisa
Sejenak mereka pun terdiam, tanpa ada suara. Hanbin yang merasa bingung karena melihat ekpresi wajah Lisa yang begitu murung dan juga rasa bingung untuk membuat suasana jadi lebih baik. Ia pun memberanikan diri dengan mengeluarkan kata - kata yang ia fikirkan sedari tiga menit yang lalu
"Itu sih hak mu, tapi saat ini kau sedang pergi bersamaku. Aku tidak mau jika kakakmu itu melihat kau seperti ini dan dia akan menyalahkanku lalu menembak kepalaku atau menjual organ tubuhku." ucap Hanbin. Sial, apa aku salah bicara? gerutunya dalam hati
Namun tidak seperti yang dibayangkan, nampaknya gadis itu sedang tidak berselera untuk berdebat dengannya dan lebih memilih untuk menuruti penawaran Hanbin tadi. Lagipula sedari tadi dia belum mengisi perutnya dengan apapun, perjalanan jauh mestinya ditemani dengan makanan bukan?
"Baiklah, soda saja dan snack kentang itu. Mendengar ocehanmu membuatku lapar." Lisa pun sedikit tersenyum
"Hey Lisa-ssi, dilihat - lihat kau seperti anak kecil ya. Ku kira kau itu wanita yang berhati dingin, menyeramkan. Ternyata seharian bersamamu merubah pandanganku."
"Apa ada seorang mafia yang merengek meminta ice cream?" ucap Hanbin tertawa
"Yak! Memangnya mafia bukan manusia apa?! Bahkan ada dari kelompok mafia lain yang salah seorang anggotanya menyukai boneka teddy bear. Bukankah itu lebih konyol?" delik Lisa kesal
"Aku tidak menyangka, ku kira mafia itu kejam, suka membunuh, memeras dan lain sebagainya." balas Hanbin
"Hey, Hanbin-ssi siapa bilang aku tidak suka membunuh?" tanya Lisa
Mereka berdua pun diam, sepertinya Hanbin salah mengucapkan kata. Bodoh Hanbin bodoh, bisa - bisanya kau mengeluarkan kata seperti itu padanya, ucap Hanbin dalam hati sambil merutuki mulutnya yang tak bisa ia kontrol
"Kau, jangan pernah sekalipun meremehkan kami Hanbin-ssi. Kelompok kami terdesentralisasi dengan baik. Aku bisa saja membunuhmu saat ini dengan tangan kosong. Tapi karena kau sudah baik memberiku tumpangan dan aku memiliki urusan yang lebih penting mungkin lain kali saja." ucap Lisa
"Kuperingatkan kau, kelompok seperti kami tidak bisa dihancurkan dengan mudah. Red Devil misalnya, kelompok mereka dulu tidak terorganisir dengan baik. Itulah sebabnya mereka lebih sulit diterka dan bersifat lebih nekad. Bahkan mereka bisa merampok secara acak tanpa rencana apapun atau membunuh sesuka hati mereka tanpa alasan yang jelas"
"Belum lama mereka berganti kepemimpinan, sekarang Red Devil dipimpin oleh Bae Sehun. Cucu dari Mr. Bae, pendiri generasi ke 3 Red Devil. Ia dikenal dengan sifat diktator dan tanpa ampun. Semenjak itu kini Red Devil lebih terorganisir, namun tetap dengan ciri khasnya yang bermain brutal bagi siapapun yang menghalanginya" lanjut Lisa
"Sejujurnya, aku belum mengetahui apapun tentang Red Devil. Aku belum pernah mendengar sebelumnya." ucap Hanbin
"Selama dua tahun mereka hiatus dan tidak melakukan transaksi apapun, tapi setelah pergantian pemimpin mereka pun gencar lagi dan mereka menggunakan trik baru seperti pengecohan kemarin." balas Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVENEMIES | (Mino x Jennie x Hanbin x Lisa)
AksiyonJATUH CINTA DENGAN SEORANG MAFIA?! Jennie merupakan seorang anggota kepolisian khusus di kota Seoul yang berprestasi dan sangat dipercaya, keberhasilannya dalam menyelesaikan kasus hampir 99% ia memiliki rekan kerja bernama Hanbin yang jabatannya s...