Chapter 5

4.4K 444 47
                                    

Typo is bonus..

Anda tau cara menghargai karya seseorang bukan??

...

Happy Reading

          ~'NOREN'~

....

Haechan berlarian menuju kelasnya dan kemudian menggebrak meja yg ada di depan, semua pandangan sekarang beralih kepadanya
"Hoshh..hoshh..
Guyss hosh.. dengarkan aku.hahh hah." ucapnya tersengal-sengal
"Tenanglah chan.. bicara pelan-pelan" itu suara Renjun
Semua orang mengangguk menyetujui.
"Hahhh..." Haechan menarik nafas beberapa kali ketika dirasanya ia sudah mulai tenang ia kembali menggebrak meja mengejutkan semua yg ada disana lagi..
"GUYS.. LIBURAN SEKOLAH KALI INI KITA AKAN PERGI KE JEJU.. YEEAAAA!" ucapnya dengan semangat yg menggebu-gebu
"Jeju? Apa kita akan kemah disana?" Tanya salah satu teman sekelasnya antusias..
"TEPAT SEKALI.." jawab haechan

"YEEEEEE!!"
semua orang tak terkecuali bersorak senang.. dan kemudian kelas menjadi gaduh karna diskusi rencana dan persiapan liburan
Haechan berjalan ke arah dua temannya dan memeluk keduanya.
"Ahh.. aku tidak sabarr~" ucapnya senang
Renjun tersenyum dan mengelus punggung gadis itu..
"Begitupun denganku.."
"Aku juga..." Ucap Jaemin datar
Haechan mendudukan dirinya di kursi menatap jaemin kesal
"Setidaknya rubah dulu ekspresimu itu dan katakan kalimatnya dengan benar"
Jaemin hanya memutar bola matanya malas dan lebih memilih membaca buku daripada mendengar ocehan gadis itu.
"Yak nana!"
"Brisik mbul.." ucap Jaemin tetap fokus pada bacaannya
"Ishh.." Haechan mencebik kesal.
Renjun tertawa pelan dan mencubit gemas pipi gembul milik haechan
"Mbul..mbul..mbul.." ucapnya gemas
"Juniee~" Haechan memanyunkan bibirnya merajuk
Jaemin terkekeh menaruh buku yg di bacanya kemudian ikut menggoda Haechan.

"Nakamoto Renjun?" Renjun menoleh ketika Sunny teman sekelasnya masuk kelas dan menghampirinya
"Eum?"
"Seperti biasa.." kata sunny kemudian duduk di bangkunya
"Apa?" Tanya haechan pada sunny
"Biar ku tebak, menemui ketua kedisiplinan?" Tebak jaemin menatap sunny.
Sunny hanya mengangguk malas..
"Haaahh aishh" ucap haechan dan Jaemin kesal. Renjun hanya tersenyum kemudian bangkit dari duduknya.
"Aku pergi dulu.." ucapnya kemudian mengacak rambut kedua temannya dulu sebelum benar-benar pergi.

"Aishh benar-benar" dengus haechan
"Mungkin kali ini perihal kecantikan Renjun yg melebihi batas" Jaemin terkekeh memikirkan alasan apa lagi yg akan di gunakan Jeno untuk memarahi Renjun.
"Bukan na.. ku rasa kali ini perihal tinggi badan Renjun..haha"
"Kau juga pendek mbul.." Jaemin tertawa geli
"Yaishh sial kemari kau na.."
"Wleeee"
Haechan mengejar Jaemin yg sudah berlarian kesana kemari karna takut kena amuk gadis itu..

...

      --NOREN--

'ceklek'

Jeno mendongakkan wajahnya ketika mendengar suara pintu di buka wajahnya tetap dingin dan datar kemudian kembali membaca kertas-kertas di depannya.
"Ambilah itu.." Jeno menunjuk sekotak susu strowbery di depannya, tanpa babibu Renjun hanya mengambilnya..

Beberapa menit berlalu
Renjun menatap pria itu yg tak kunjun bersuara lagi..
Renjun kemudian meminum susu itu,sambil menunggu Jeno menyuruhnya keluar.
Sepertinya Jeno sedang dalam Mood yg buruk. Ia dapat melihatnya dari wajah pria itu.

Dan sebenarnya Renjun canggung untuk menemui pria itu karena ia akan mengingat kembali kejadian malam itu ketika di depan rumahnya.. dan itu kembali membuat jantungnya berdebar tanpa sebab..

"Kau akan ikut?"
Cukup lama mereka terdiam hingga suara pria itu memecahkan keheningan disana..
Kening renjun berkerut bingung
"Jeju.." ucap pria itu lagi namun masih fokus pada kertas-kertasnya..
"Ah.. itu bukan urusanmu" jawab Renjun masih menyedot susu kotaknya..
Pria itu menghentikan aktivitasnya dan  menatap Renjun.
"Tidak bisakah kau hanya menjawabnya saja?" Ucap Jeno nada suaranya cukup serius dan menyeramkan.
Renjun sedikit takut namun dia tak gentar.
"Itu benar-benar bukan urusanmu Jung-

She Is Mine /Noren/ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang