chapter 9

3.1K 315 24
                                    

Typo is bonus..

Anda tau cara menghargai karya seseorang bukan??

...

Happy Reading

~'NOREN

.

.

.

.

.

.

.

Renjun membuka matanya,hanya sebentar kemudian menutupnya kembali
"Nghh.."
Ia melenguh pelan,
Jeno yang menyadari suara Renjun segera beranjak bangun,dengan cepat ia menutup gorden,rupanya cahaya matahari membuat Renjun silau sehingga ia kesulitan membuka matanya
"Gwaenchana?" Tanya Jeno menghampiri Renjun
Renjun membuka matanya dan mengangguk
Dengan perlahan dan di bantu oleh Jeno,Renjun bangun dari posisi tidurnya.
"Ini dimana??"
Renjun menatap Jeno bertanya-tanya
"Rumah sakit" jawab Jeno singkat
Renjun memegang kepalanya yang berdenyut sakit,ia teringat dengan kejadian semalam.
Menghembuskan nafasnya pelan
Kemudian kembali menatap Jeno,namun kali ini entah kenapa pipinya terasa sangat panas.
Ia sadar akan sesuatu,lalu menundukan kepalanya
Jeno terkekeh,dan mengangkat kepala Renjun
"Ada apa?"
Namun,Renjun hanya menggelengkan kepalanya
"Renjunie..."
Renjun menatap Jeno "eum?"
"Benarkah kau menyukaiku?"
Renjun benar-benar malu,ia mengalihkan pandangannya ke arah lain,ia tak ingin menatap pria itu,jantungnya berpacu begitu cepat,Renjun khawatir Jeno akan mendengarnya juga
Jeno tersenyum
"kurasa memang benar"
"A..aku.. aku.. menyukaimu..
Tapi aku ragu kalau aku menci-mmmppphhhttt"
Jeno segera membungkam Renjun dengan ciuman nya,
Ciuman itu begitu lembut dan penuh dengan perasaan,Renjun terhanyut,ia memejamkan matanya dan membalas ciuman Jeno . Pria itu tersenyum dan merengkuh tubuh kecil Renjun,ia sangat bahagia rasanya ia ingin meledak sekarang. Akhirnya penantiannya selama ini terbalaskan . Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melindungi dan menjaga Renjun sekuat tenaganya.
Ia begitu mencintai Renjun,dan ia tidak akan pernah melepaskannya.

Jeno melepaskan ciumannya,menatap gadis itu yang bahkan hampir tidak ada jarak , amat sangat dekat ,hidung mereka bahkan masih saling bersentuhan
"Aku mencintaimu Renjun.."
Renjun menatap Jeno,tak ada keraguan di mata pria itu,hingga ia merasa yakin bahwa ia juga merasakan hal yang sama
Renjun membenarkan rambut Jeno yg berjatuhan menghalangi matanya itu.
Kemudian kembali menatap Jeno
"Aku rasa..akupun begitu Jeno"
Jeno hanya diam,ia hanya merasa tidak yakin dengan jawaban Renjun
"Aku...aku juga mencintaimu Jung Jeno"

"MWOOO//MWOO???"

Renjun menoleh ke arah pintu yg sudah terbuka itu.
Sedangkan Jeno yg hendak akan mencium Rejun kembali harus ia batalkan niatan nya itu
"Shit!" Jeno mengumpat dan menjauhkan dirinya dari Renjun,ia kembali duduk dan bersikap santai seolah tak ada yg terjadi,namun dalam hatinya ia sangat kesal dan ingin rasanya ia terus mengumpat.

Jaemin,Mark dan Haechan yg di duga adalah pelaku dari kejadian itu,hanya nyengir seolah tak berdosa.
Mereka menghampiri Renjun dan Jeno
"Benarkah apa yg ku dengar?" Mark menepuk bahu Jeno
"Sial,kau penguping Mark"
Jeno mendengus kesal.
Mark hanya nyengir
"Renjun-ah gwaenchana??" Tanya Jaemin mengalihkan
Jaemin tau,Renjun pasti malu untuk bercerita jadi ia akan menanyakan apa yg di dengarnya lain waktu saja.
Yg terpenting sekarang adalah Renjun,dan kesehatannya
Renjun mengangguk dan tersenyum
"Nan gwaenchana.."
"Syukurlah.."

Jeno berdiri dari duduknya,menatap Renjun dalam,dan tersenyum
"Aku akan keluar sebentar,bicaralah dengan teman-temanmu arra?"
Jeno mengacak rambut Renjun dan beranjak pergi meninggalkan ruangan itu
"Wohooo.. apa itu tadi?" Mark mencoba menggoda Renjun
"Apa iblis sudah menjadi malaikat sekarang.." lanjutnya lagi
Mereka hanya terkekeh
Sedangkan Renjun ia sudah sangat malu,mukanya sudah semerah tomat sekarang.
"Woahh ternyata Jeno sangat lembut,bukan begitu Renjun-ah?"
"Yaishhh"
Jaemin mencubit pinggang Mark
"Akhh! Appo!"
"Diamlah,jangan menggodanya terus"
"Arraseo..arraseo" Mark tertawa pelan
"Aku akan menyusul Jeno,semoga lekas sembuh Renjun-ah"
Renjun mengangguk malu-malu
"Gomawo  Mark sunbae-nim,sudah menjengukku"
"Aishh tak usah seformal itu, teman Jaemin juga adalah temanmku mengerti?"
Renjun menganggukan kepalanya
Mark kemudian beranjak pergi menyusul Jeno.

She Is Mine /Noren/ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang