Pembelaan Sia-sia

128 0 0
                                        

Ketika kamu menyatakan beriman hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir.

Maka kamu berarti meyakini segenap jiwa semua kebaikan dan aturan yang sudah ditetapkan.

...

"Kenapa sih Allah membuat peraturan kepada umat manusia?"

Semua ketetapan Allah berada di dalam kitab Al-Quran.

Al-Quran merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

Kalau kalian belajar sejarah tentang kitab Al-Quran maka kalian akan selalu menghargai bagaimana perjuangan panjang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menerima wahyu Allah.

Serta para sahabat yang mengumpulkan mushaf-mushaf Al-Quran sehingga menjadi satu kitab yang bisa kita baca sampai sekarang untuk menjadi pedoman umat Islam sampai akhir zaman.

(Pengumpulan mushaf dilakukan oleh Abu Bakar Radhiyallahu anhuma dan Utsman Radhiyallahu 'anhu).

...

Jawaban kenapa Allah menurunkan ketetapan aturan kepada umatnya?

Apabila manusia tidak memiliki pedoman dalam hidupnya, maka ke arah mana dia berjalan?

Allah menurunkan Al-Quran agar umat manusia memiliki pedoman bagi hidupnya.


Allah SWT berfirman:

الٓرٰ ۗ كِتٰبٌ اُحْكِمَتْ اٰيٰـتُهٗ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍ ۙ 
alif laaam roo, kitaabun uhkimat aayaatuhuu summa fushshilat mil ladun hakiimin khobiir

"Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui,"
(QS. Hud 11: Ayat 1)

Isi di dalam Al-Quran adalah ketauhidan, petunjuk (akidah, akhlak, syariah), kisah umat manusia zaman lampau, berita tentang zaman yang akan datang, janji dan di peringatan, prinsip ilmu pengetahuan, serta hukum yang berlaku di alam semesta ini.

Jadi betapa lengkapnya isi di dalam Al-Quran dan Al-Quran tidak akan dimakan oleh zaman.

Tapi mengapa kita sering merasa malas mempelajarinya dan lebih mementingkan yang lain-lain?

Toh kita hanya tinggal membaca, mempelajari dan mengamalkan. Semua manfaatnya untuk diri kita sendiri.

"Ga ada waktu, waktu saya sibuk untuk  bekerja, belum lagi ngurus ini itu bla bla bla"

Masasih ga ada waktu selama 24 jam penuh? Saya rasa ini hanya pembelaan dari rasa malas kita.

Kita hidup ini untuk apa?
Apa hanya untuk seluruhnya  untuk bekerja?  Atau melakukan kegiatan sekedar menghabiskan waktu sama teman-teman?

Sehebat apapun pekerjaan kita, sebanyak apapun kekayaan kita, ketika  ajal sudah menjemput maka itu semua tidak lagi hebat dan penting.

Maka kita akan menyesal bahwa sudah menyia-nyiakan waktu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ReminderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang