Cewek Ndeso

15#Tanda-tanda

Thanks buat kaleyan semua yang maseh mau minta lanjut cerita ini :)

Moon maap kalo kalian nemuin part yang sama kaya punyanya User69, sejujurnya diriku sudah lupa sama alur ceritanya. Pokoknya apa yang ada di kepala, tinggal aku tulis aja. Hehe

🌸🌸🌸

Seperti biasa, setiap pagi Sri disibukkan dengan urusan dapur. Setelah itu bersih-bersih rumah dan menyiram kebun mawar, melati semuanya indah 🎵

Bosan...tiap hari dia hanya mengulang-ulang kegiatan itu terus. Dia ingin bekerja, mendapatkan gaji untuk dikirimkan ke orang tuanya.

Sebenarnya dia mendapatkan nafkah dari Aksa, Aksa juga yang mengirimkan uang ke orang tuanya. Tapi ia tak enak, dia ingin memberikan uang hasil kerjanya sendiri, bukan dari orang lain.

Tak mungkin juga setelah mereka berpisah nanti, Aksa akan terus memberikan uang ke orang tuanya.

Tringg...

Sri melihat pesan masuk dari handphonenya.

Mbak Mona, itu nama yang tertera di layar handphonenya.

"Srii... hari ini lo di rumah nggak?"

"Di rumah mbak"

"Sibuk nggak?"

"Ndak..Ono opo mbak?"

"Temenin gue yuk nyari baju ke mall"

"Sekarang mbak?"

"Nggak! Tahun depan!
Ya sekarang lah -_- siap-siap...
gue mau kesitu."

"Iyo mbak." Itu balasan pesannya ke Mona, dan dia segera bersiap-siap.

20 menit kemudian...

Mona sudah sampai di depan rumah orang tua Aksa. Tau sendiri kan Aksa sama Sri masih numpang orang tuanya.

"Mbaknya yang kemaren nganter mbak Sri ya?" Tanya satpam rumah Aksa setelah melihat kedatangan Mona.

"Iya pak... tolong panggilin Sri ya, aku udah janjian sama dia."

"Baik mbak." Satpam tersebut meninggal tempatnya dan pergi memanggil Sri.

"Ehh...mbak Mona udah dateng?" Ucap Sri yang melihat Mona ada di luar pagar rumah.

"Menurut lo?!" Mona memutar bola matanya. Kalo dia belom datang kenapa raganya ada di situ? Apa iya itu jin yang menyerupai manusia?

Sri hanya mengeluarkan cengirannya.

"Aksa udah berangkat ke kampus?"

"Iya mbak, mas Aksa berangkat tadi pagi. Kok mbak Mona nggak kuliah?"

"Gue libur hari ini." Sri menganggukkan kepalanya sambil ber oh ria.

"Ohh iya..tante Helen dimana?"

"Ibuk belom mau pulang, bilange sih mau pacaran dulu sama bapak. Hihi" Ada-ada aja mamanya Aksa itu, sudah tua tapi jiwa masih kaya anak muda.