03. Heart Shaker

4.3K 159 8
                                    

Happy Reading!

.
.
.

"Kalian dijodohin!". Ucap Andra—papa Aga.

Gadis dengan rambut sebahu itu tersedak air yang sedang dia minum, berdiri sambil menggebrak meja, lalu mulai bersuara.

"Papa bercanda? Gak mungkinlah aku nikah sama dia".

"Aga, jaga attitude kamu".

"Please deh, ma, pa, aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa cari pasangan sendiri yang pas buat aku".

Annata langsung berdiri lalu menenangkan anak gadisnya. Dia tahu itu memang berat, tapi, orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Aga memeluk ibunya tanpa peduli ada orang tua Alka dan Alka didepannya. Dari awal dia memang tak suka Alka, dia membenci Alka karena masa lalunya. Menurut Aga, Alka adalah orang yang harus diwaspadai dalam hidupnya. Aga tak percaya ini. Dia percaya takdir tapi untuk kali ini... Mungkin tidak?

×××

Malam semakin larut, kendaraan hanya satu atau dua buah yang lewat di jalan raya. Penghuni di gedung-gedung tinggi mulai meninggalkan tempatnya bekerja, pulang ke rumah, lalu beristirahat.

2 remaja itu saat ini sedang berjalan santai. Menenangkan pikiran masing-masing, sejauh ini, mungkin sudah 20 menit mereka berjalan bersama, namun tak ada yang bersuara sedikit pun. Hanya suara langkah kaki dan isakan dari sang gadis.

"Gue tahu ini berat. Tapi, gimana lagi, ini keputusan orang tua".

Alka memberanikan diri membuka suara, dia merasa kasihan dengan Aga yang memberontak terus menerus saat di restoran tadi.

Aga tak bersuara, masih dengan isakannya. Alka berhenti melangkah saat Aga memberhentikan langkahnya, gadis itu mendongak, dia cukup pendek dibandingkan dengan alka, mungkin se-bawah daun telinganya.

"Lo bisa kan, ngomong ke ortu lo buat batalin ini semua".

Alka menghela nafas berat, menggeleng, disusul helaan nafas Aga.

"Lo tahu kenapa perjodohan ini dilaksanakan?".

"Nggak".

"Mau gue ceritain?". Tanya Alka.

"Boleh".

Mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar, duduk disalah satu bangku taman, lalu mulai mendengarkan.

"Papa gue pernah cerita, sebenernya dulu dia mau dijodohin. Kakek gue sama kakek lo sahabatan, mereka sepakat kalau punya anak bakalan dijodohin untuk mempererat tali persaudaraan mereka.

Begitu mereka punya anak, ternyata sama-sama cowok. Dan, mereka gak putus dari situ, mereka bakalan ngejodohin cucu mereka. Dan cucu mereka adalah kita". Ucap Alka panjang lebar.

"Mereka kolot banget". Sahut Aga.

"Namanya juga orang tua. Balik gih, besok masuk jam 7, entar lo kesiangan".

"Ekhm... Alkaaa, lo kan baik, ganteng, pinter lagi. Anterin gue balik dong! Entar kalo ada yang ngapa-ngapain gimana? Kalo Jaemin kesepian karena gaada gue gimana?".

"Jaemin? Siapa?".

"Jodoh sah gue, jadi, demi kesejahteraan bersama. Anter gue balik ya!".

"Oke, tapi ada 2 syarat".

"Apa?".

"Besok lo harus ikut gue setelah pulang sekolah. Dan, setelah kita nikah, lo gak boleh sebut-sebut jamin, jeman, atau siapa lah itu sebagai jodoh lo".

"Jaemin bego! Gak bisa lah, dia emang jodoh gue dunia akhirat. Lo kan cuma dunia doang". Cerocos Aga.

"Serah lo dah! Ayo balik".

Jujur saja, menurut Aga dan Alka, 1 hari ini penuh kejutan. Jantung mereka selalu berdetak hebat setiap saat, tak tahu penyebabnya. Tapi, mungkin, mulai besok mereka akan menikmati semua itu.

THANKS FOR READING☄

Copyright by ©thisisalipaa_b

My Senior My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang