20

1.7K 75 7
                                    

Mentari mulai menampakkan cahaya nya samar-samar melalui celah jendela kamar Aga, gadis itu menggeliat.

Tak sengaja kepalanya terbentur sesuatu yang keras namun ada empuknya sedikit sih.

"Aduh! Apaan sih ini". Gerutu Aga sambil mendorong sesuatu itu menjauh.

Bruk!

"Aww!"

Aga langsung melotot, itu manusia. Gadis itu segera mengumpulkan nyawanya, lalu, melihat siapa yang ia jatuhkan. Ternyata Alka.

Dapat dilihat sekarang Alka merintih kesakitan sambil memegangi punggungnya.

"Eh, maaf". Ucap Aga sembari membantu Alka duduk. "Sakit ya?" Tanyanya diiringi rasa bersalah.

"Kamu... Udah nggak marah?" Tanya Alka balik.

"Gue gak pernah marah". Aga memberikan pernyataan.

"Mungkin hanya kecewa". Koor mereka berdua.

Alka mengusap pipi Aga lembut. Lelaki itu mendekatkan bibirnya ke telinga Aga.

"Maaf!" Bisiknya lirih.

Setelah mengucapkan sepatah kata itu, Alka langsung berdiri, dia keluar dari kamar Aga. Aga hanya terdiam, ia tak tahu harus menerima permintaan maaf Alka atau tidak karena ia kecewa bukan marah.

Lima menit telah berlalu, Aga memutuskan untuk mandi dan sarapan. Perutnya sudah meronta-ronta minta diisi karena dari tadi malam gadis itu belum makan, hanya ngemil beberapa snack.

"Cantik, gue balik dulu ya!" Pamit Kris kepada Aga yang sedang makan.

"Loh, lo tidur sini? Mama lo gak nyariin?" Tanya Aga khawatir karena setahunya ibu Kris lumayan ketat dengan anak nya.

"Santuy gue udah ngomong ke mama kok". Jawab Kris— tangannya mencomot satu roti bakar dimeja makan.

"Makan dulu, Kris". Kata Alka yang duduk didepan Aga.

"Makasih kak, tapi ini lagi pengen makan masakan mama".

"Gue anter ya. Lo gak bawa kendaraan".

"Boleh".

"Gue ikutt!" Sahut Aga sedikit manja.

"Nggak usah, lo makan aja!" Titah Kris.

Aga hanya bisa menghela nafas panjang, gadis itu melanjutkan sarapannya.

×××

"Semalam kok bisa lo sama Aga?" Tanya Alka disela perjalanan.

"Kita gak sengaja ketemu di Indomaret deket rumah gue". Jawab Kris seadanya.

"Aga, gak ada cerita apa-apa sama lo?"

"Hanya cerita kalau dia sama lo udah nikah. Tapi, waktu paginya di sekolah dia ada cerita sama Bianca".

"Cerita apa?"

"Katanya dia takut. Takut lo bakalan lepas dari dia, takut lo lebih memilih Davina daripada dia. Bukannya gue nguping nih ya kak, tapi Aga kalo cerita keras banget". Ucap Kris panjang lebar diiringi seulas senyum diakhir kalimat.

"Davina? Ada apa gue sama Davina?"

"Ya, kakak bisa pikir sendiri". Putus Kris lalu turun dari mobil Alka. "Thanks ya kak! Btw, jaga Aga, dia bener-bener sayang sama lo. Tapi kayaknya dia masih belum nyadar seberapa besar rasanya buat lo".

My Senior My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang