15. David nyebelin

2.2K 106 13
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Aga nggak nafsu makan, dia memilih untuk minum susu rasa coklat dan roti rasa coklat daripada ngantri di kantin yang ramai itu.

Teman-teman Aga yang lainnya sudah hilang entah kemana. Di kelas hanya ada dia dan 2 orang lainnya.

"Assalamualaikum!",

Salam itu terdengar sangat nyaring ditelinga penghuni kelas yang hanya 3 orang.

Aga menatap sinis David yang sedang berjalan kearahnya. Ngapain sih tuh cowok kesini? Batin Aga.

"Apaan lo!" Hardik Aga ketika David duduk didepannya.

"Salam itu dijawab",

"Waalaikumsalam",

"Tentang nomor lo waktu itu. Nomor badut ulang tahun",

Aga langsung tertawa terpingkal-pingkal mendengar hal itu. Sedangkan David? Entah, dia seperti tersihir melihat wajah Aga yang sedang tertawa, berbeda 360 derajat dengan Aga yang judes dan sinis.

"Makanya jadi orang jangan sok baik deh!"

"Iya-iya, maaf", putus David.

"Terus ngapain kesini?"

"Mau ketemu calon pacar", ceplos David.

"Gue punya Alka", tegas Aga.

David diam sebentar. "Pacaran di belakang Alka yuk!" Ajak David to the point.

Setelah mengucapkan hal tersebut, David langsung berlari ngacir. Ia tahu bahwa Aga bakalan menyerang nya. Buktinya sekarang gadis itu sudah melempar sepatunya hingga kena kepala David.

"Gak sakit, Ga! Yang sakit itu ketika lo bilang punya Alka", teriak David dengan cengiran.

Teman-teman Aga yang berada dikelas tertawa cekikikan melihat ulah David. Ada-ada saja, batin mereka.

×××

Aga dan Alka berjalan menyusuri koridor laboratorium. Tadi mereka kebetulan papasan, Aga dari laboratorium mau ke kelas sedangkan Alka dari kelas mau ke toilet.

"Tunggu sini ya! Aku mau ke toilet", perintah Alka.

Aga mengangguk patuh, lalu, Alka melangkahkan kakinya kedalam toilet.

Gadis itu menunggu Alka dengan menyandarkan tubuhnya ditembok toilet cowok, dan memainkan ponselnya.

"Loh... Sejak kapan lo berubah jadi cowok?" Celetuk seseorang yang mengundang tatapan sinis Aga.

"Apaan sih!"

"Wuih, sewot", godanya.

Tanpa rasa bersalah David berjalan dengan menginjak kaki kiri Aga. Gadis itu meringis lalu menarik baju olahraga David. Baju itu jatuh ke lantai, lalu, diinjak Aga.

"Tuh, bersihin dulu baru boleh pergi", katanya sinis.

David berdecak sebal. Namun, dia tetap menuruti perintah Aga. David juga bingung dengan dirinya sendiri, kenapa juga dia nurutin Aga? Entah, sepertinya David kurang sehat.

David berjongkok lalu mengelap sepatu Aga dengan telaten. Setelah selesai, Aga menendang seragam olahraga David lalu menjulurkan lidahnya.

"Wlekk.. seri nih kita", ucap Aga merendahkan.

"Oh, berarti sekarang ada bendera perang nih? Oke... Siapa takut", balas David lalu menjulurkan jempol terbalik ke wajah Aga.

Cowok jangkung itu berjalan dengan santai meninggalkan Aga yang sudah mencak-mencak kesal.

"Ga, kamu kenapa? Kesurupan?"

God, sepertinya Alka dalam keadaan yang sulit saat ini.

"Kamu juga nyebelin! Gatau ah males!" Teriak Aga kemudian berlalu meninggalkan Alka yang menggaruk tengkuknya.

"Emang gue salah apa, ya", gumam cowok itu.

Aga diam lalu berbalik menatap Alka dengan tatapan horor. Yang ditatap hanya menatap dengan tampang polos yang membuat siapa saja menjadi gemas.

"Ka, kalo kamu dalam hitungan 3 nggak ngejar aku. Kita kemusuhan seminggu", ancam Aga masih setia dengan tatapan horor nya.

"Iya-iya... Aku kejar sekarang!"

Dan, bodohnya Alka, dia berlari mengejar Aga yang saat ini sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah laku suaminya.

Terkadang, cinta bisa membuat orang pintar menjadi bodoh.

Alka tak tahu kenapa dia begini, jadi begitu patuh terhadap Aga. Aga juga nggak tahu kenapa dia bisa selalu deg-degan kalau didekat Alka.

Tuhan memang susah ditebak. Alur ceritanya lebih indah dari penulis paling berbakat didunia.

.
.
Copyright by ©thisisalipaa_b

My Senior My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang