1. Kuntilanak

1.4K 165 349
                                    

Masyarakat Indonesia pada umumnya, banyak yang sudah tau wujud dari Kuntilanak, arwah perempuan dengan wajah pucat dan berbaju putih.

Menurut sebuah mitos.

Dulu di Kalimantan Barat,

Terjadi kejadian yang sangat memalukan, dilakukan oleh seorang putri dari kerabat kerajaan. Putri itu menjalin hubungan dengan pria hingga hamil di luar nikah.

Si Putri khawatir mencemarkan nama baik keluarga dan dalam keadaan bingung memutuskan pergi dari rumah diam-diam.

Si Putri menyeberang sungai hingga ke sebuah pulau di tengah-tengah sungai. Pulau itu jarang dijamah manusia dan Si Putri hidup sebatang kara mengasingkan diri.

Waktu terlewati, tubuh cantik Si Putri semakin tidak terawat, rambut panjangnya kini tidak teratur. Perut si Putri semakin membesar, berbanding terbalik dengan tubuhnya yang semakin kurus, karena kesulitan mencari makanan di hutan.

Kadang kala Si Putri teringat akan kesalahannya, tertipu oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab. Si Putri sering menangis, bersedih hati, kadang berteriak-teriak dan kadang tertawa sendiri.

Pada suatu saat, karena tidak mampu menanggung derita Si Putri meninggal dunia karena menderita sakit dan merana. Tak ada tempat kuburnya, meninggal begitu saja tanpa ada yang tau.

Si Putri meninggal dalam keadaan tidak wajar, perutnya sudah besar dan siap melahirkan, karena tidak tenang dalam meninggalnya, pada malam harinya si Putri bangkit dari kematiannya.

Si Putri bergerak merangkak ke sebuah pohon besar yang terdapat lubang besar di batangnya. Si Putri melahirkan di lubang pohon itu. Anak yang dilahirkan laki-laki, dengan wujud setengah manusia dan setengah arwah karena tubuhnya gaib, tidak tampak oleh mata orang biasa.

Si Putri kadang terlihat menggendong bayi di pinggir sungai oleh beberapa nelayan, sehingga orang menyebutnya kunti anak atau perempuan yang menggendong anak.

Anak Si Putri semakin dewasa, sudah timbul nafsu dalam dirinya, mereka bertindak seperti layaknya hewan, melakukan perbuatan terlarang, karena tidak ada yang mendidik si anak laki-laki mana perbuatan yang benar dan mana yang salah.

Dari hasil perkawinan tersebut lahirlah anak-anak berjenis kelamin perempuan, melakukan perbuatan terlarang yang sama, hingga melahirkan keturunan perempuan semua dan mirip persis dengan ibunya atau neneknya atau buyutnya. Dan seterusnya, kehidupan mereka bagaikan kehidupan hewan.

Keturunan Si Putri kadang menyeberang sungai ke pemukiman penduduk, mereka senang melihat laki-laki dan menggodanya, mereka senang melihat laki-laki mandi dan melihat kemaluannya untuk kemudian dimakan.

Keturunan si Putri semakin bertambah banyak, hingga mereka membuat suatu kerajaan Kuntilanak dan mulai membuat gangguan di pemukiman penduduk.

Pimpinan penduduk meminta bantuan kepada Kesultanan. Dengan bantuan kesultanan akhirnya dapat mengurung Si Putri dan keturunannya dalam suatu pagar gaib, sehingga Si Putri dan anaknya yang menjadi raja kuntilanak tidak dapat meninggalkan pulau tersebut hingga saat ini.

Si putri dan Raja Kuntilanak mendapat bantuan dan menjalin kerjasama dengan jin ifrit untuk dapat terbang dan melintasi daratan lain. Jin ifrit merasuki kuntilanak hingga kulit kuntilanak yang tadinya putih pucat menjadi merah membara dan ilmu yang bertambah tinggi. Mereka menyebar dan mendirikan kerajaan baru di tempat lain.

Arwah Kuntilanak lain ada yang mengalami kejadian seperti Si Putri, namun hanya menjadi Kuntilanak biasa karena tidak mengalami kejadian melahirkan makhluk setengah manusia dan setengah arwah.

Keturunan si Putri, bila kepalanya di pasak dengan paku beliung dengan ritual khusus dapat menjadi manusia normal, karena sejatinya mereka juga manusia.

Mudah-mudahan dapat ditarik manfaat dari cerita ini, mohon maaf bila ada kesamaan cerita atau perbedaan sudut pandang.

*Bab ini sebagai penjelasan istilah yang terdapat pada cerita Pencari Arwah di bab 3.

Mitos ArwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang