5. Ular Gaib

566 80 104
                                    

Sosok ular adalah sosok yang menyimbolkan siaga dan sifat menyerang, serta memberikan perlindungan dari yang mengusik tuan yang ia jaga, namun ada juga sebagian sosok ular yang menyimbolkan sifat pengasih dan memberikan kharisma atau daya tarik pada tuan yang ia ikuti.

Sosok ular banyak dituding sebagai biang keburukan, meski tidak selamanya wujud ular menyimbolkan keburukan.

Di pulau Jawa bagian selatan, ular gaib sering dikaitkan dengan ritual pesugihan bagi manusia yang lemah iman dan memilih jalan pintas untuk mendapat kekayaan.

Mereka mengadakan perjanjian dengan makhluk tersebut, melakukan beberapa ritual khusus sebagai salah satu syarat dari perjanjian, seperti melakukan hubungan badan dengan ular gaib yang menjelma menjadi manusia, hingga mengorbankan anggota keluarga. Pada akhirnya, setelah orang yang melakukan perjanjian itu meninggal, dia akan ganti menjadi budak di kerajaan gaib.

Tidak semua ular gaib menjadi simbol keburukan, ada juga yang menjadi penjaga atau pelindung pada suatu tempat atau sosok tertentu, sehingga tempat atau sosok tersebut  tidak diusik oleh makhluk gaib lain. Misal beberapa kepala daerah yang dijaga oleh ular yang mempunyai mahkota di kepalanya, atau sebuah gunung dikelilingi ular, bahkan menurut mitos ada ular yang mengelilingi sebuah pulau besar di Indonesia, tidak terbayang seberapa besar ular tersebut.

Pengalaman penulis sendiri, pernah berada di suatu tempat yang dipenuhi ular gaib, saking banyaknya hingga tidak ada celah lagi untuk kaki penulis, bila hendak beranjak melangkahkan kaki harus menunggu mereka memberi ruang. Dan sang Ratu berada di langit-langit ruang tersebut dengan ukuran kepala sebesar kendaraan roda empat menatap ke bawah, ke arah penulis. Saat itu tubuh penulis seperti membeku di tempat.

Pernah pada suatu waktu di pabrik tempat penulis bekerja timbul kehebohan. Setelah diusut dan ada rekaman video nya juga, ternyata ada salah satu karyawan yang menemukan ular sebesar jari kelingking di celah lemari di area kerja, perlu beberapa orang untuk menyingkirkan ular tersebut, dan itu menjadi perbincangan heboh di antara karyawan hingga di grup medsos.

Hati penulis saat itu benar-benar bergejolak, itu baru sebesar kelingking, bagaimana kalau melihat apa yang telah saya lihat, bisa-bisa jadi legenda seumur hidup.

Salah satu makhluk tersebut mengikuti penulis. Dua orang teman penulis merasa khawatir dan mencoba untuk menyikirkan makhluk tersebut, tapi malah dipatok dan kalau melihat reaksinya sepertinya lumayan sakit. Setelah berdiskusi dengan guru pembimbing penulis, katanya dibiarkan saja, lagi pula makhluk tersebut tidak mengganggu penulis atau orang-orang terdekat dan makhluk tersebut mengikuti agak jauh, karena di lapisan pertama sudah ada sosok yang lainnya.

Niat penulis hanya untuk beribadah, dan ingin yang mengikuti penulis juga beribadah, agar dapat  memberikan kebaikan.

Mohon maaf bila terdapat perbedaan pendapat dan sudut pandang. Semoga dapat memberi manfaat.

*Bab ini sebagai penjelasan istilah yang terdapat pada cerita Pencari Arwah di bab 17.

Mitos ArwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang