cafetaria.

4.1K 890 57
                                    


Changbin melangkah dengan lesu. Dosen baru saja mengusirnya karena dia datang terlambat. Ponselnya mati sehingga alarm tidak berbunyi, membuat Changbin telat meski tidak mandi untuk menghemat waktu.

Langkahnya terhenti setelah melihat si manis duduk di cafetaria fakultasnya, sendirian. Changbin bimbang, apakah dia perlu menyapa atau tidak.

Memang sudah seminggu sejak Changbin pertama kali bertemu dengan si manis. Selama itu pula Changbin memikirkan dirinya, memikirkan hubungan si manis dengan cewek yang bersamanya di Upnormal malam itu. Selama itu pula Changbin terganggu oleh segala pertanyaan tentang si manis yang belum dia dapatkan jawabannya.

Dengan modal nekat dan wejangan dari Minho—anak itu menceramahinya semalaman untuk mengesampingkan malu dan gengsi saat mendekati gebetan—Changbin menghampiri si manis.

"Boleh duduk disini? Semua meja penuh cuma sini yang kosong."

Changbin bersyukur cafetaria penuh sehingga cowok itu bisa punya alasan untuk duduk di depan si manis.

Yang ditanya hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Hal tersebut cukup membuat Changbin menahan napas karena demi Tuhan, senyum si manis benar-benar candu
—Changbin rela disenyumi si manis tiap hari.

"Anak FIB ya? Ada urusan apa disini dek?" Tanya Changbin sambil menyeruput es teh yang sempat dia beli sebelum menghampiri si manis. Terima kasih kepada mata tajamnya yang melihat nama jurusan di jaket si manis, akhirnya Changbin bisa memulai obrolan.

Si manis membuka notes, lalu menunjukkannya ke Changbin setelah menuliskan sesuatu di lembaran kertas tersebut.

Nungguin temen kak.

Setelah itu suasana menjadi hening. Changbin bingung bagaimana cara memulai obrolan lagi sementara Felix sendiri sibuk menatap mahasiswa yang berlalu-lalang di cafetaria. Pantas saja Minho selalu meledeknya karena memang dia secupu ini ketika berhadapan dengan gebetan.

Modal nekat lagi, tangan kanan Changbin terulur ke arah si manis, "by the way kita belum kenalan, gue Seo Changbin, sosiologi semester 4."

Si manis kembali menuliskan sesuatu di notesnya, setelah itu membalas uluran tangan Changbin sambil menunjukkan isi notesnya lagi.

Aku Lee Felix kak, sastra jepang semester 2.

Keduanya melepas jabat tangan. Setelah itu Changbin ragu-ragu bertanya, "Temennya cewek ya? Minggu lalu gue gak sengaja liat lo di Upnormal."

Felix mengerutkan kening dengan lucu, berpikir siapa yang dimaksud kakak tingkatnya ini.

Bukan kak, temenku cowok. Cewek yang kemaren itu kembaranku.

Tulisan Felix membuat Changbin diam-diam bernapas lega. Akhirnya dia bisa berhenti berspekulasi siapa cewek yang bermesraan dengan Felix malam itu.

"Sorry Lix lama gue-oh!"

Changbin tidak jadi bernapas lega karena seseorang datang menginterupsi obrolan mereka. Changbin tebak dia adalah teman yang sedang ditunggu Felix.

"Temen yang kamu tungguin?" Tanya Changbin memastikan yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Felix.

Changbin beralih ke teman Felix tersebut. Orang itu menatap Changbin tajam, seolah-olah Changbin telah berbuat hal yang aneh-aneh kepada Felix.

Baru saja Changbin akan memperkenalkan diri, cowok itu sudah menarik tangan Felix untuk berdiri dan pergi dari cafetaria.

Changbin menurunkan tangan kanannya yang setengah terangkat. Kepalanya menggeleng pelan saat melihat tatapan bersalah dari mata Felix yang sudah berjalan pergi. Jempol dan telunjuknya membentuk gesture 'ok', berharap Felix tidak merasa bersalah lagi dengannya.

Changbin menghela napas kasar. Ingin dia menonjok teman Felix tadi—yang dia tahu bernama Kim Seungmin, adik kelasnya semasa Sekolah Menengah Atas, juga mantan teman yang selalu memonopoli motornya.

Baru saja pendekatan, eh malah diganggu mantan galaknya Minho.

Tulisan Felix di notesnya perlu dibold gak?Aneh gak sih? Apa aku unpublish aja?Huhu aku gak pedeㅠ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tulisan Felix di notesnya perlu dibold gak?
Aneh gak sih? Apa aku unpublish aja?
Huhu aku gak pedeㅠ.ㅠ

a voice from you °changlix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang