Klik bintang dulu sebelum baca~
Next.
Sudah dua minggu sejak kejadian di café. Sampai detik ini, Beomgyu belum menemuinya. Padahal Hyomi sangat menantikan sebuah penjelasan.
"Hyomi, dibawah ada Hyunjin. Temui dia."
Hyomi mengangguk.
Flashback on*
"Sudahlah. Lihat lututmu berdarah!"
Hyomi menangis tanpa memperdulikan omongan laki-laki itu.
"Berdiri." titahnya. "Akan kubantu." tangannya terulur ke pada Hyomi. Hyomi tidak menerima uluran itu. Dia masih menangis dan isakannya benar-benar membuat Hyunjin risih.
Hyunjin langsung mengangkat Hyomi menuju tempat duduk halte lalu membersihkan lutut Hyomi menggunakan kemeja yang dipakai Hyunjin.
Hyomi menangis tanpa memperdulikan keberadaan Hyunjin.
"Sampai kapan kau akan cengeng?"
Hyomi menoleh. "Bukan urusanmu."
Hyunjin berdecih. "Dasar tidak terduga sekali!"
"Apa maksudmu?" tanya Hyomi bingung.
"Kau. Kau itu tidak terduga sama sekali." ujar Hyunjin. "Kau bisa menahan perasaanmu bertahun-tahun tapi kenapa hal seperti tadi membuatmu lemah?"
Hyomi mencelos. Hyunjin ini sebelumnya tidak dekat dengan Hyomi. Hyomi hanya tahu kalau Hyunjin teman sekelas Beomgyu.
"Kau tidak tahu apapun."
Tiba-tiba Hyunjin tertawa.
"Kenapa kau tertawa?"
"Kau itu lucu. Kau bilang tadi aku tidak tahu apapun tentangmu? Apa menurutmu tentang Appa mu yang menikah lagi juga tidak kuketahui? Apa kejadian di sungai Han juga tidak kuketahui?"
Hyomi menatap Hyunjin terkejut. Hyomi sudah berhenti menangis.
"K-kau...tahu darima-na?"
Hyunjin menunduk kemudian mendengus.
"Hanya kebetulan aku tahu."
Hyomi semakin penasaran.
"Tidak usah penasaran denganku. Apa kau tidak mau pulang?"
"Barang-barangku masih didalam café."
Hyunjin menatap Hyomi jengah. "Dasar bodoh! Tunggu disini akan kuambilkan untukmu."
Hyomi mengangguk dan menatap punggung Hyunjin yang semakin menjauh. Hyomi bingung, darimana Hyunjin tahu tentang semua masalahnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend❣ (ChoiBeomgyu) TXT √complete
Fanfic"Kau menyukai ku kan?" Hyomi mengangguk pelan. "Kalau begitu jadi pacarku." Hyomi terbelalak tidak percaya. Otaknya selalu berfikir, mana mungkin laki-laki sedingin Beomgyu mengajaknya menjalin sebuah hubungan. Terima kah? Memangnya ada alasan un...