*mengingat* (9)

1.6K 66 0
                                    

"Kami berdua disuruh nyari mas ahkam sama abuya, kita akan latihan" Ucap azmi menjelaskan.
"Yasudah hayuk, ukhti aku kebencam dulu ya" Ucap ahkam pada Bulan.
"Aku ikut boleh?" Ucap Bulan.
"Nanti disana ukhti perempuan sendiri loh, memangnya ndak apa apa?" Tanya Sya'ban memastikan.
"Ndak papa, aku juga mau sekalian kenalan sama kakak kakak team hadrah,, yah yah aku ikut yah" Ucap bulan memohon.
"Yasudah, tapi ndak papa yah kamu perempuan sendirian disana?" Tanya ahkam memastikan lagi.
"Iya ahkam" Ucap bulan dengan senyuman manisnya.
"Aih, ukhti ini kalo senyum manis juga yah" Batin azmi, entahlah azmi kenapa apa jangan jangan dia punya rasa juga seperti masnya.
Haduh gmn ini?
"Yaudah hayuk" Ucap ahkam.
"Yey, hayuk" Ucap Bulan lagi lagi refleks memegang tangan ahkam.
"Astagfirullahalazim, maaf" Ucap Bulan yang menyadari kalo tangannya memegang tangan ahkam lagi.
"Tuhkan mangkanya ukhti jangan janji janji gitu, kalo gak bakal nyentuh aku lagi hehehe" Ucap ahkam sambil tertawa lepas.
"Iiihhh, akukan gak sengaja" Ucap bulan sambil memanyunkan bibirnya yang mungil itu.
Ahkam yang melihat itu seperti ingin mencubit pipi Bulan tapi apa daya ahkam yang belum mahram dengan bulan.
"Iyaiyaa ukhti aku cuma bercanda kok" Ucap ahkam.
"Hhhmm, yaudah hayuk cepet nanti kalian keburu diomelin sama abuya loh"ucap bulan.

Diruang tamu masih ada umminya ahkam yang sedang menimang nimang nahdan yang sedang tertidur.

" Ummi ahkam pamit ke bescam dulu ya disuruh abi,kita juga mau latihan hadrah "ucap ahkam pamit pada umminya.
" Iyah mas, neng bulan mau kemana? "
"Ummi, bulan ikut mereka bolehkan kebescam?" Ucap bulan izin juga ke umminya ahkam.
"Ya boleh, kalau mas ahkam ngizinin" Ucap umminya ahkam.
"Yey" Ucap bulan seneng.

Oh iya tadikan bulan mau main sama dek Giza, dek najah kenapa sekarang bulan ikut dengan mereka bertiga?
Karena dek Giza dan dek najah sedang berada dirumah kakeknya tidak jauh si dari rumah ahkam.

"Yaudah ummi, ahkam ukhti bulan, azmi dan Sya'ban pamit dulu ya" Ucap ahkam kepada umminya.
"Iyah sayang" Ucap umminya ahkam.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"

Begitu mereka sampai di bescam semua anggota team syubban langsung mengalihkan pandangannya ke empat manusia ini, ya mungkin lebih tepatnya bukan ke empat manusia ini tapi kepada sosok manusia cantik yang satunya.

"Assalamu'alaikum" Ucap mereka berempat (ahkam, Bulan, Azmi, dan Sya'ban)

"Wa'alaikumsalam" Koor semua
"Astagfirullah, zina kalian semua" Teriak abuya.

Mereka yang mendengar ucapan abuya hafidz langsung menunduk dan beristighfar

"Loh, neng Bulan ngapain atuh kesini,, bukannya sekarang waktunya kami belajar sama ahkam?" Tanya abuya hafidz pada bulan.

"Ahkam bi yang ngajak ukhti bulan kesini, hari ini ahkam tidak mengajarkan ukhti bulan dulu karena ukhti bulan baru sembuh dri sakitnya,, sebenarnya tadi ahkam sudah menyuruhnya beristirahat tapi ukhti bulan ndak mau jadi ya ahkam ajak aja ukhti bulan kesini" Jelas ahkam.

"Oh yasudah, sini sayang duduk disamping abuya" Ucap abuya, abuya memang sudah menganggapnya sebagai anak.
"Iyah buya" Ucap bulan.
"Permisi" Ucapnya saat melewati kakak kakak team hadrah.
"Perkenalkan ini anaknya teman kecilnya abuya, hayuk sayang perkenalkan nama kamu!! " Ucap abuya menurut bulan memperkenalkan diri.
"Assalamu'alaikum, nama saya Silvia Bulandari Putri, salam kenal dan kakak kakak bisa manggil aku dengan panggilan Bulan" Ucap Bulan dengan ramah.
"Wa'alaikumsalam" Koor semua.
"Maaf buya, dimas mau nanya mukanya ukhti Bulan kok miripnya sama temen kecilnya hafidz" Ucap dimas(ya dimas memanggil ahkam dengan sebutan hafidz)
"Iyah, neng bulan ini memang temen kecilnya ahkam,, tapi ahkam lupa deh" Ucap abuya sambil menepuk paha ahkam anaknya.
"Temen kecil ahkam bi?" Ucap ahkam.
"Iyah mas, kamu ndak inget toh,,waktu itukan kalian sering main bareng waktu neng bulan rumahnya masih disini,,, kamu juga dulu sering berantem sama neng bulan" Ucap abuya berusaha mengingat kan kembali semua kenangan itu kepada ahkam dan bulan.
"Coba lihat tangan kalian" Ucap abuya hafidz.
"Kenapa toh bi?" Tanya ahkam.
"Kenapa toh buya" Tanya bulan.
"Coba lihat gelang kaokahnya , gelang kalian berdua sama kah?" Ucap abuya, ahkam dan bulan yang mendengar itu langsung melihat gelang masing masing, setelah itu ahkam kemudian melihat gelang kaokah milik Bulan begitu sebaliknya yang dilakukan oleh Bulan.
Ahkam dan bulan hanya mengangguk secara bersamaan.
"Nah itu adalah gelang tanda persahabatan kalian dulu masih kecil" Ucap abuya
Sedangkan ahkam dan bulan berusaha untuk mengingat semua kenangan itu.

"Lucu ya, dipisahkan waktu kecil dan dipertemukan waktu besar apa jangan jangan kalian berjodoh" Ucap ustadz muhlies.

Ahkam dan Bulan yang mendengar itu hanya malu malu saja.

"Sudah sudah, sekarang latihan yuk,, neng abuya ingat dulu suaramu bagus kalau mengaji coba sekarang abuya tes nyayi yah" Ucap abuya pada Bulan.
"Dulu sama sekarang kan beda buya" Ucap Bulan sambil malu malu.
"Dicoba dulu atuh neng, nanti kalau suara mu bagus siapa tau aja kamu bisa gabung neng jadi team syubban juga" Ucap abuya lagi.
Semenjak ahkam dan bulan tau kebenaran kalau dulu mereka pernah menjadi teman kecil, mereka menjadi canggung untuk bicara aja rasanya malu.
"Eeemm tapi Bulan malu buya" Ucap bulan.
"Jangan malu neng, sudah dicoba dulu yah" Ucap abuya hafidz lagi.
"Bismillah, iyah buya" Ucap bulan.
"Yasudah, mas bantu neng bulan yah" Ucap abuya hafidz pada ahkam anaknya.
"Iyah bi, hayuk ukhti dimulai menyanyinya" Ucap ahkam dengan sedikit canggung.
"Iyah"
Lagu diawali dengan ahkam dengan menyanyikan lagu 'oi adek berjilbab '

Maulaya solli wasallimdaiman abada
'Ala habibika khoir lilkholkikullihimi(ahkam)

Oii adek berjilbab hitam, hayuk langsung
Ke pelaminan, menjalin cinta dalam islam
Setelah nikah kita pacaran(ahkam)

Oii abang yang manis itu, abang jangan lama disitu, adek sudah lama menunggu, berdoa saja semoga Allah bantu, supaya cepat kita bersatu(bulan)

Maulaya solli wasallimdaiman abada
'Ala habibika khoir lilkholkikullihimi(ahkam dan bulan)

Tes suarapun selesai, ahkam dan bulan hanya senyum senyum gak jelas.

"Ekhem ada yang baper nih" Ucap Hendra menyindir mereka berdua.

Ahkam dan bulan hanya menatap sinis ke Hendra dan semua orang diruangan bescam ini hanya tertawa lega melihat reaksi dari kedua insan ini.

Gak lama seorang anak kecil datang dengan kakeknya yaitu kiayi haji Abdullah.

"Assalamu'alaikum, abi" Teriak anak kecil itu.
"Wa'alaikumsalam, najah" Ucap abuya hafidz.
"Mas akam ana bi"tanya najah.
" Itu"
"Mas akam" Teriak najah sambil berlari ke arah ahkam.
"Dek najah, kamu dari mana dek" Ucap ahkam kepada adeknya.
"Dek najah, dari umah tate mas" Ucap najah.
"Oh, abis main ya sama kakek" Ucap ahkam.
"Iyah, mas ini mba capa" Ucap najah semenjak menyadari ada seorang perempuan yang duduk disamping abuya.
Dan didekat ahkam juga tapi jarak mereka sangat jauh ya sekitar 5 cm.
"Ini namanya mba Bulan" Ucap ahkam.
"Halo dek najah" Ucap bulan sambil mencubit pipi najah.
"Hayo mba, aku najah" Ucap najah memperkenalkan diri.
"Sini duduk sama mba" Ucap bulan.
"Mas, najah boyeh kan duduk cama mba cantik" Ucap najah.
"Iyah dek boleh" Ucap ahkam.
"Mba, mba Bulan mau ndak jadi mba nya najah" Ucap bulan, ahkam yang mendengar itu hanya bisa menutup mulutnya najah dan anggota team syubban hanya tertawa saja.
"Iyah sayang, nanti mba Bulanya akan jadi mba nya najah kok" Ucap abuya keceplosan.
"Maksud abi, buya" Ucap ahkam dan bulan secara bersamaan.
"Eh enggak, udah kalian lanjutkan lagi yah latihannya,, neng nanti kamu ikut team syubban tampil di milad pesantren Nurul Qodim yah?"
"Aku ikut tampil buya?, ndak buya suara ku tak bagus" Ucap bulan menolak.
"Ndak neng, suara kamu bagus dicoba aja yah nanti tampil" Ucap abuya hafidz.
"Eeemm yasudah deh, insya Allah aku coba buyah"ucap bulan.
" Hayuk najah, kita pulang,, jangan ganggu mba bulan terus"ucap abuya hafidz.

SELAMANYA denganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang