*jakarta ✈ dan datang lagi* (13)

1.4K 64 0
                                    

Pagi menyambut dengan anggunnya,ditemanin dengan matahari yang senantiasa menggantikan bulan pada saat siang hari.

Bulan perempuan berparas cantik itu sedang memasukan pakaiannya kedalam koper merah miliknya.

"Bul mau kami bantu?" Tanya alma.
"Ndak usah, ini sudah selesai kok"
"Kamu berapa hari dijakarta, jangan lama lama yah nanti kami rindu" Ucap alma.
"Ih mulai deh alaynya, hahaha. Ya enggk dong aku disana cuma tampil saja sama sekalian pulang sebentar dan cuma 5 hari aja kok"
"Yaudah, kami titip salam yah buat ummi sama abimu"ucap Sinta.
" Iyah, nanti insya Allah aku salamin"ucap Bulan sambil memakai cadar.

Ketika Bulan sudah selesai memakai cadar , seperti biasa pintu kamar ada yang mengetuk entah siapa, apa jangan jangan ahkam?

Tok... Tok....

"Aku saja yang buka yah" Ucap Bulan.

Ceklek.......

"Assalamu'alaikum" Ucap Ahkam sambil memperhatikan aku dari bawah keatas.
"Wa'alaikumusalam, kenapa kamu jangan bilang kamu gak kenal aku lagi" Ledek bulan pada Ahkam.
"Kenal dong, masa aku ndak kenal sama ibu dari anak anak ku nanti" Ucap ahkam entah dia sadar atau tidak mengucapkan kalimat itu barusan.
"Ibu dari anak anak kamu nanti?"tanya Bulan memastikan ucapan Ahkam barusan.
" Hah.... Ndak ukh iiittt.... Itu aku lagi latihan drama aja buat tugas kuliahku"ucap ahkam gugup.
"Oh, yasudah kau mau apa kesini"

"Huft hampir saja" Batin ahkam sambil menghembuskan nafas lega.

"Kita mau perfom kejakarta toh, lupa yah"
"Hah.... Oh Iyah lupa, eh tapi kan aku bisa kekantor pusat sendiri! Kenapa harus dijemput denganmu?" Ucap Bulan penasaran
"Aku yang.... Eh ndak. Abi yang menyuruhku untuk menjemput mu"
"Yasudah bentar aku mau ngambil tas dan koper ku dulu"
"Iyah"

"Haduh Ahkam, kamu kenapa si hampir keceplosan mulu" Batin ahkam sambil menepuk jidatnya pelan.

"Ma, sin, syil aku berangkat yah" Ucap Bulan pada ketiga sahabatnya.
"Iyah, hati hati semoga nyampe tujuan dengan selamat" Ucap alma
"Aamiin"
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumusalam"

"Hayuk" Ajak Bulan pada Ahkam.
"Sini biar aku bawain kopernya" Tawaran ahkam pada Bulan.
"Ndak usah, aku bisa kok bawa sendiri"
"Ndak papa biar aku aja, ndak ada penolakan lagi oke" Ucap ahkam memaksa.
"Iyah, tp gpp nih aku ndak ngerepotin kamu?"
"Ndak kok, hayuk"

Diperjalanan kekantor pusat, banyak mata yang ngeliatin Bulan dan Ahkam, itu membuat Bulan sangat risih sebenarnya ahkam juga sih tapi sudah terbiasa.

"Kam, sini aku saja yang bawa,, diliatin tuh sama mereka nanti aku dibilanh songong lagi nyuruh nyuruh anaknya abuya" Ucap bulan sedikit berbisik dan dengan nada kesel.

"Ndak papa bulan, mereka memang seperti itu,, anggap aja yang mereka ndak ada" Ucap Ahkam berusaha menenangkan Bulan.
"Tapi_"
"Ndak ada tapi tapian" Ucap Ahkam mempercepat langkahnya dan sengaja menggandeng tangan bulan. Bulan yang menyadari itu terus berusaha melepaskan tapi tak bisa Ahkam masih saja menggenggam tangan bulan dengan erat.
Dan sampai didepan kantor pusat kemudian langsung melepaskan genggaman tangannya.

"Assalamu'alaikum abi" Salam ahkam
"Assalamu'alaikum abuyah"salam Bulan
" Wa'alaikumusalam, mas neng"

"Alhamdulillah sudah pada kumpul semua, alangkah baiknya sebelum kita berangkat,, kita baca doa dulu terlebih dahulu. Berdoa dimulai........ Selesai"ucap Abuya hafidz.

Pada saat mereka ingin masuk mobil pribadi syubbanul muslimin ada seseorang yang memanggil Bulan dengan sebutan Silvi entah orang itu siapa.

Bulan yang merasa namanya dipanggil langsung memberhentikan langkahnya dan mencari sumber suara orang yang memanggilnya.

Dan ternyata orang itu datang lagi, orang itu datang menghampiri Bulan dengan langsung menarik tangan Bulan dengan sedikit lembut.

"Sil, dengerin aku!pasti kamu masih sayang kan sama aku, kamu mau kan maafin aku. Aku waktu itu ninggalin kamu karena aku mau sekolah diluar negeri biar sukses dan bisa nikahin kamu kelak. Jadi kamu maafin aku yah" Ucap lelaki itu tanpa dosa.

"Iyah gue udah maafin lo, tapi jangan harap lo bisa balik lagi sama gue dan lo pikir gue gak tau lo ninggalin gue karena apa.waktu setaun itu lo ninggalin gue, gue dapet foto lo lagi sama cewe laen di Australi. Jadi lo gak usah nyari nyari alesan deh buat bisa balik lagi sama gue"ucap Bulan sambil menangis.

Ahkam yang melihat itu langsung mendekati Bulan dan langsung memeluk Bulan untuk menenangkan hati Bulan, dia tau perasaan bulan saat ini sangatlah kacau. Meskipun dia tau yang dilakukannya itu adalah dosa dan sangat dilarang.

Abinya yang melihat apa yang dilakukan Anaknya hanya terdiam dan mengembangkan senyumnya, dia tidak marah kalau anaknya melakukan itu karena dia juga tau perasaan Bulan saat ini pasti sangatlah kacau.

"Oh jadi karena cowo ini, lo gak mau balik lagi sama gue" Ucap lelaki itu.

Bulan yang mendengar itu langsung melepaskan pelukan Ahkam.

"Lo gak usah nuduh nuduh dia ya, gue gak mau balik sama lo karena semua kesalahan yang sudah lo perbuat setahun yang lalu ke gue. Apa lo lupa hah" Ucap Bulan masih sambil menangis.

Plak.....

Sebuah tamparan mendarat di pipi Bulan, yaps lelaki itu menampar Bulan kenapa? Jelas jelas dia yang salah kok seharusnya bulan yang nampar dia.

"Heh, kamu jangan kasar yah sama perempuan. Terutama dia, jangan berani berani kamu nyentuh dia" Ucap ahkam sambil mendekati Bulan, dia sangat tidak suka dengan cowo yang kasar dengan seorang perempuan terutama Bulan. Tunggu apa jangan jangan ahkam mencintai Bulan?

"Heh lo gak usah ikut campur yah"

"Ya jelas saya ikut campur, karena urusan Bulan urusan saya juga" Ucap Ahkam entar apakah dia sadar atau tidak mengucapkan kalimat itu.

Lelaki itu tidak menggubris sama sekali ucapan Ahkam, dia malah menarik tangan Bulan.

"Ayo lo harus ikut sama gue kejakarta dan nikah sama gue" Ucap lelaki itu sambil menarik tangan Bulan kasar.

Ahkam yang sudah tidak bisa menahan emosinya, langsung melepaskan genggaman tangan cowo itu dari tangan Bulan dan langsung menghajar cowo itu.

"Sekarang lo selamet ya sil" Ucap lelaki itu sambil memegang pinggir bibirnya dan langsung pergi.

"Kamu ndak papa kam"ucap Bulan sambil menghampiri Ahkam.

" Ndak kok, aku ndak pp"ucap Ahkam sambil memegang pinggir bibirnya yang juga berdarah.

"Ndak pp gimana, sini bibirnya aku obatin" Ucap Bulan dengan sangat khawatir.

"Sebentar aku mau ngambil kotak p3k dulu didalam" Ucap Bulan lagi

"Buya, kejakartanya nanti dulu yah, aku mau ngobatin pinggir bibirnya Ahkam dulu".

" Iyah neng, tapi neng Bulan ndak pp kan?"

"Ndak Buya, sudah mendingan kok"

Abuya hafidz hanya mengangguk.

Bulan pun langsung mengambil p3k ke dalam kantor pusat kebetulan belum dikunci.

Dan ketika sudah mendapatkan itu dia langsung menghampiri ahkam dan langsung mengobati pinggir bibirnya Ahkam.

"Aw, sakit"teriak ahkam.

" Ya kamu diem, jangan ngomong dulu biar aku obatin sebentar "ucap Bulan sambil fokus ke pinggir bibirnya Ahkam yang sedang dia obati.

" Baru kali ini aku sedekat ini denganmu, andai aku boleh membawamu keKUA, eh astagfirullahalazim Ahkam kamu apaan si gak boleh begitu "bati Ahkam.

" Sudah"ucap bulan sambil membereskan p3k itu lagi.

"Makasih" Cuma kata itu yang bisa diucapkan Ahkam dan sambil tersenyum manis.

"Sssss, aaww"teriaknya lagi

" Lagian si make senyum segala"ledek Bulan dan langsung pergi menaruh kotak p3k itu kembali ke tempatnya.

SELAMANYA denganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang