*sehari setelahnya* (40)

975 53 7
                                    

Pagi sudah kembali dengan matahari yang senantiasa menyinari alam semesta ini, bau obat yang sangat menyengat itu masih tercium di hidungku ini. Ya aku kemarin dibawa kerumah sakit oleh ahkam karna kemaren wajahku telihat sangat pucat sebab kejadian itu, dan ahkam bilang pada saat kami ngarah pulang, ternyata aku pingsan dijalan. Jadi ahkam langsung mengantarku ke rumah sakit.
Diruangan ini aku masih terbaring di ranjang rumah sakit ini ditemani oleh ummi, abi dan bang bayu. Padahal aku ingin kembali kuliah hari ini tapi abi tak mengizinkan karna dokter bilang aku baru boleh pulang nanti sore. Kemana ahkam? Ahkam sudah pulang kemarin sore setelah ummi, abi dan bang bayu datang kerumah sakit ini. Sebenarnya aku tak suka jika harus berpisah lagi, karna pasti setiap orang tidak suka dengan yang namanya perpisahan bukan? Ya sama sepertiku. Yang ahkam terakhir ucapkan padaku sebelum pulang adalah jaga diri baik baik  ya tuan putri, jangan bikin ummi, abi, bang bayu khawatir terus. Dan Pangeran gak mau nanti di probolinggo dapet kabar dari riau kalo tuan putri sakit lagi , nanti kalo ada waktu insya Allah aku kesini lagi. Nah itu yang terakhir dia ucapkan padaku sebelum pulang.

"Assalamu'alaikum" Suara salam itu terdengar dari balik pintu ruang rawat ku ini yang entah siapa yang datang itu, karna bang bayu mendengar salam dan ketukan pintunya jadi dia langsung membuka pintunya dan ternyata yang datang adalah Tabita.

"Wa'alaikumusalam" Ucap ummi , abi,bang bayu dan aku. Kemudian berjalan kearah ummi dan abi untuk mencium punggung v tangan mereka

"Bita? " Ucapku terkejut ketika mengetahui kalo yang dateng adalah tabita

"Iya ini aku, nih aku bawa somay empok kantin kesukaan kamu" Ucap tabita sambil menaruh somay itu diatas nakas dan kemudian duduk di kursi yang sudah tersedia di samping ranjang dikamar ini

"Makasih ya " Ucapku

"Loh aku kira tadi si Nasya sudah duluan kesini untuk menjengukmu,eh ternyata aku duluan yang kesini" Ucap Tabita yang tak tau apa yang terjadi kemarin

Aku yang mendengarnya hanya tersenyum tipis saja

"Kemana ya nasya? " Tanyanya

"Nasya sedang berada di tempat semestinya dia berada ta" Ucapku padanya yang membuatnya menatapku dengan tatapan penuh kebingungan

"Maksud kamu? " Tanyanya bingung

"Sedang berada di sel penjara" Ucap bang bayu tiba tiba

"Sel penjara bang? Maksud bang bayu apaan? " Tanya tabita

"Iya" Jawab bang bayu dan kemudian bang bayu menceritakan semua yang terjadi padaku kemarin, Tabita terlihat sangat terkejut ketika mendengar cerita bang bayu, mungkin tabita tak menyangka dengan apa yang dilakukan oleh Nasya kemarin. Sama sepertiku aku juga tak menyangka karna cinta Nasya bisa menjadi sekejam itu. Itulah cinta, bisa membutakan seseorang sehingga orang itu bisa melakukan apapun agar bisa memiliki cinta yang dia mau.

"Secinta itukan nasya sama Syakir sampe sampe dia sekejam itu sama kamu? " Tanya tabita masih tak habis pikir

"Entah, toh Nasya juga tak pernah menceritakannya toh dengan kita? " Ucapku

"Iyah, yaudah tak usah dipikirkan sekarang kamu makan ya bul somay empok kantin yang aku bawa, apa perlu aku suapin? " Ucap Tabita

"Apa si ta, ndak usah ih memangnya aku nasib bayi sampe harus disuapin? " Ucapku sambil tertawa

"Hahaha, yowes nih" Ucap Tabita sambil memberikan semangkuk somay yang sudah dia tuang ke mangkuk tadi

"Makasih Zheyeng hahaha" Ucapku sambil menerima semangkuk somay itu.

"Eemm, dek ummi abi sama bang bayu ke musholah dulu ya mau solat zuhur kamu diem diem disini sama tabita, ya neng temenin bulan " Ucap ummi ku

"Iya ummi" Jawabku dan tabita secara bersamaan

SELAMANYA denganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang