Hai kalongers!!!!! ini salah satu chapter yang kusuka dan ada satu part terinspirasi dari film india berjudul Waqt. hwahahaha.
Oh iya udah setahunan ya aku nemenin kalian sejak cerita Only Mine yang akhirnya berganti You're Mine. waktu cepat berlalu.
"Fany Unnie," seru Yoona memeluk Tiffany di sisi restoran saat hendak masuk. Dia sangat senang melihat calon kakak ipar yang selalu menjadi perisai kala Taeyeon murka.
"Hahahaha. Senang sekali melihatmu di sini."
"Unnie juga. Maaf baru bisa menemuimu. Berkali-kali mau kemari dan selalu tidak jadi karena ada urusan. Aku membawa pakaian, atm, dan ponselmu. Yoona, apa Seo Joo Hyun memperlakukanmu buruk? Katakan!" khawatir Tiffany membingkar rahang V yoona.
"Aniyo. Aku tidak ingat nomormu jadi berusaha menghubungi akun instagram tapi beberapa hari malah tidak aktif."
"Iya, aku membantu Taeyeon meluruskan dalang masalah. Kau sabar sebentar ya. Kami pasti segera membawamu pulang. Sekarang bawa ponselmu dan selalu hubungi Unnie setiap ada yang tidak beres. Jangan segan ne!"
Yoona buru-buru menolak. Dikeluarkan ponsel dari saku jaket. "Seohyun membelikanku ponsel dan pakaian. Seragam ini pun dia yang beli."
"Jangan-jangan dia psikopat! Kau harus berhati-hati."
"Tenang, Unnie! Jangan terlalu khawatir! Sebaliknya Unnie harus jaga kesehatan."
*
Seohyun berjalan cepat ke ruangan Yuri. Antara tak sabar makan siang dan menyampaikan laporan dia sampai lupa mengetuk dan langsung masuk. Ternyata di dalam sedang ada adegan percumbuan antara pemilik ruang dan kekasih yang pulang dari Amerika.
"Cupphhh,"
"Oh, aigooo! Unnie, ini kantor." Tegur Seohyun menutup pintu.
"Hai, Seobaby. Apa kabar?" sapa wanita menggelayut manja di pelukan Yuri. Jessica.
"Kabar baik, Unnie. Tolong jangan lakukan lagi!"
"Dasar dongsaeng tidak sopan! Ketuk pintu dulu." Serang Yuri tak tahu diri masih sempat meninggalkan kecupan di bibir Jessica.
Seohyun menghembus napas berat tak ingin melihat romansa atau lebih tepat disebut birahi dua kupu-kupu ini. Dia mengeluarkan flashdisc dan menaruh ke meja. "Semua laporan sudah dicek. Dan, hei..., ayolah! Paling tidak kunci pintu atau tahan hasrat kalian. Ada aku di sini."
Yuri dan Jessica tertawa karena Seohyun benar-benar menggemaskan. Mereka reflek melepas pelukan.
"Dongsaeng ku, kemari ne! Unnie merindukanmu. Jangan marah lagi! Lagi pula, sekarang jam makan siang." Ujar Jessica memeluk Seohyun yang tidak dilihat selama sekian pekan karena mengurus urusan di Amerika.
"Sica, kenalkan seseorang untuk adik kita satu ini. Dia terlalu lama melajang." Goda Yuri mengacak rambut Seohyun.
"Ne, benar juga. Ada Hanna, Irene, dan Hara. Salah satu dari mereka bisa menjadi saudara ipar kita. Hahahaha."
Seohyun mendesis seraya melepaskan pelukan Jessica. "Aigoo, cukup cukup! Aku tidak mau terlibat perjodohan. Lanjutkan dan jangan lupa kunci pintu!"
"Nanti mainlah ke apartemenku karena Unnie punya sesuatu!"
"Ne." sahut Seohyun dari luar.
"Seohyun Unnie!"
"Eh, Soojung. Mau ke kantin?" Krystal mengangguk cepat. Tanpa diajak dia langsung menarik lengan Seohyun. "Sica unnie ada di ruangan Yul unnie. Kau tahu?" Krystal kembali mengangguk.
YOU ARE READING
(Not) Cruel Exchange
Fanfiction-Apa tidak cukup memastikan bahwa seluruh hidupku menerima apapun adanya dirimu?- Seohyun -Cinta ini berlabuh di raga dan hati yang tepat- Yoona