Hai kalongers! Udah tanggal 30 aja. Perasaan baru tahun baru. *Jangan pake perasaan karena perasaan bisa salah!*
Yoona melihat ranjang kamar Taeyeon yang telah mereka hias tadi. Ranjang diberi tirai putih lembut. Bagian atas diberi rakitan lengkung dari bunga mawar plastik. Di atas ranjang ada selimut merah dibentuk hati.
"Sangat manis, tapi bukan milikku dan Seohyunnie."
Tidak dipungkiri perkenalan Yoona dan Seohyun berawal dari caci-maki lalu berujung cinta. Dan lagi, mereka adalah cinta pertama satu sama lain. Harapan semoga menjadi cinta terakhir pula.
"Seohyunnie, aku tidak sabar menghias ranjang kita nanti."
Yoona memotret ranjang Taeyeon dan Tiffany sebelum kemudian keluar menuju kamarnya. Dia mengirimkan foto tadi ke nomor Seohyun dan mengetikkan, "Sayang, pernikahan kita nanti pasti kubuat lebih bagus."
Terkirim!
Yoona berebah menelantang seraya menerawang ke langit-langit. Setengah tahun lebih dia meninggalkan kamar ini dan bersinggah ke rumah Seohyun. Minggu lalu dia diminta kembali oleh pemilik rumah itu agar selalu berada di sisi Taeyeon menjelang pernikahan.
"Taeyeon sudah mau menikah. Dia pasti sibuk ini-itu. Kau harus selalu berada di sisinya, Yoongie."
Begitu ucap Seohyun saat sarapan. Tapi Yoona tahu bukan itu yang dimaksud. Ada makna jauh lebih dalam. Dia tak sengaja mendengar obrolan Seohyun dan Yuri di dapur.
"Hubungan mereka dari dulu tidak harmonis. Tidak lama lagi Taeyeon dan Tiffany unnie akan menikah. Aku ingin Taeyeon dan Yoona punya lebih banyak waktu bersama. Karena setelah menikah Tiffany lah prioritas Taeyeon."
"Kenapa tidak mengatakan hal sebenarnya?"
"Kupikir tidak perlu, Unnie. Karena akan membuat suasana menjadi haru. Dia akan menangis saat menyadari bahwa kebersamannya dan Taeyeon teramat singkat. Walau sangat mungkin Yoona sendiri menyadari itu, tapi tentu lebih baik meminimalisir kesenduan kan?"
Taeyeon sangat benar. Hanya Seohyun yang sangat mencintai dan memahami Yoona lebih dari siapapun.
Glek!
Taeyeon masuk membawa sekotak balok merah. Yoona lantas bangkit dan menatap tanya apa isi kotak. Mungkinkah seputar hadiah untuk Tiffany?
"Unnie bawa sesuatu untukmu."
"Oh, ternyata bukan."
Taeyeon mendudukkan tubuh di sisi Yoona. Dia membuka kotak tersebut dan menampakkan sepasang kalung emas dengan liontin berbentuk satu hati.
"Unnie membelinya?"
"Bukan, ini milik appa dan eomma. Dulu halmeoni membelikan sebagai hadiah pernikahan. Unnie selalu simpan baik-baik. Sekarang jadi milikmu."
"Milikku?"
Taeyeon mengangguk seraya memakaikan satu kalung setengah hati ke leher Yoona. "Satunya lagi berikan pada Seohyun. Kalung ini akan mengikat kalian selamanya apapun yang terjadi."
"Tapi kenapa tidak Unnie pakai saja bersama Fany unnie? Kalian menikah lebih dulu."
"Unnie ingin kalian yang memakainya. Pakai selalu dan jaga baik-baik!"
"Arraseo." sahut Yoona menyeringai menatap setengah hati bergantung di leher. Disentuh dan mengusap kecil seolah ada seraut wajah Seohyun di sana.
Jemari Taeyeon membelai kepala Yoona seraya menyorot sendu. Besok adalah hari pernikahannya. Tak lama lagi Yoona pun pasti melamar Seohyun dan mereka akan tinggal terpisah.
YOU ARE READING
(Not) Cruel Exchange
Fanfiction-Apa tidak cukup memastikan bahwa seluruh hidupku menerima apapun adanya dirimu?- Seohyun -Cinta ini berlabuh di raga dan hati yang tepat- Yoona