Halo sahabatku para kalong di dunia maya. apa kabar gerangan? terima kasih masih setia baca sampai sekarang. yang silent reader gak minat komen kah? kritik kek, nyinyir kek, caci maki kek, uppsss. hahaha
jangan guys! jangan nyinyir atau caci-maki author, plis! hatiku gak begitu kuat dan sering kepikiran bahkan bisa kebawa mimpi. kritik aja. yang halus gitu. hihihihihi *author lemah*
"Kalian pergilah berdua! Aku harus pulang."
"Yaahhh, aku menemani kalian prospek dan sekarang kau malah pergi?" protes Jessica mengetuk kepala Seohyun.
Belum sempat bibir menyahut, Seohyun melihat dua orang cukup dikenal berjalan sambil sesekali saling melingkarkan lengan. Mereka melangkah masuk ke sebuah lorong di antara dua gerai.
"Seohyunnie, Unnie sedang marah. Kau malah mengabaikanku. Memang sedang lihat apa?"
Seohyun melangkah pelan tanpa melepas pandang dari bibir lorong. "Kupikir barusan itu Taeyeon. Bersama seorang wanita."
"Kim Taeyeon? Lama tidak bertemu. Ah, tapi biarkan saja. Kajja, kita pergi!" sahut Yuri.
"Tidak. Aku harus ke sana. Kalian pergilah!"
Seohyun buru-buru menghampiri beranjak meninggalkan Yuri dan Jessica ke lorong. Tidak salah lagi. Taeyeon bersama wanita lain dan tengah bercumbu panas di kegelapan.
"Muacchh, Taenggo ah, jangan di sini!"
"Cupphh! Biar puas menciummu dulu, baru pergi ke ranjangku." Tolak Taeyeon mengeratkan lingkaran lengan di pinggang dan terus menciumi leher wanita tersebut sementara jemari lain tak tahan untuk tidak meremas dada di balik pakaian ketat.
Seohyun menghela napas dari mulut seraya berjalan dan mendehem. Sontak mereka melepas cumbuan dan menatap siluette ke arah mereka.
"Siapa di sana?"
"Maaf, mengusik dunia kalian. Tapi..." tangan Seohyun menarik pelan lengan wanita dalam dekapan birahi Taeyeon. "Seolhyun, apa kabarmu?"
"Siapa kau berani mengusik kami?"
Tubuh Seohyun berdiri menyamping menampakkan sebagian wajah terpapar cahaya lampu.
"Seohyun Shi?"
"Seohyun?"
"Maaf, Taeyeon!" ujar Seohyun lalu membelai kepala Seolhyun sambil sedikit berbisik. "Seolhyun, kenapa kau tidak menunggu bus di halte? Beli lah sesuatu untuk dimakan lalu istirahat." Lanjutnya menyelipkan uang di jemari Seolhyun agar segera pergi meninggalkan mereka.
"Tapi Seohyun Shi,"
"Seolhyun!"
Hadir dua wanita lagi di bibir lorong tanpa bergabung di dalam hingga bias paras mereka tak terhalangi. Yuri dan Jessica.
"Eh, Jessica Hoejangnim? Annyeonghaseyo,"
"Annyeong. Pulang dan temani ibumu, Seolhyun! Titip salam ya. Tolong besok jangan telat masuk kantor!"
"Ba-baik, Jessica Hoejangnim. Gomawo, Seohyun Shi." Pamit Seolhyun meninggalkan ketiga wanita beserta seorang wanita lagi yang hampir menjadi cinta satu malam.
Selepas sosok Seolhyun enyah dari hadapan mereka, Taeyeon mendorong pundak Seohyun sampai mundur menabrak tembok. Yuri dan Jessica hendak masuk menolong, tapi Seohyun langsung menghadang.
"Berani sekali, Seo Joo Hyun!"
"Tubuhmu bau alkohol. Semoga tetap bisa sampai ke rumah."
"Bukan urusanmu!"
YOU ARE READING
(Not) Cruel Exchange
Fanfiction-Apa tidak cukup memastikan bahwa seluruh hidupku menerima apapun adanya dirimu?- Seohyun -Cinta ini berlabuh di raga dan hati yang tepat- Yoona