Aku berjalan dari kamarku yang super megah menuju hamparan luas. Kutemukan hamparan itu sekitar 3 bulan yang lalu. Ketika aku melihat bintang disana, hatiku menjadi tentram dan tidak perlu mempelajari buku "Pelajaran Dasar".
"Putri Lala! Aku selalu menemukanmu disini!" Teriak seseorang yang seumuran denganku di kejauhan. Rupanya semakin dekat dan aku sangat mengenali wajah itu. Itu adalah Pangeran Ken, sahabatku, meski aku menganggapnya lebih dari sahabat. Dia adalah Pangeran dari Dinasti Cindya, sebelah timur kerajaanku, Dinasti Samudra.
"Halo Pangeran Ken!" Aku menunduk memberi hormat sembari duduk di tempatku berpijak.
"Sudah kubilang, kau jangan memanggilku seperti itu, panggil aku Ken saja!" Kata Pangeran bersungut sungut. Setiap kali aku bertemu dengannya, Pangeran Ken selalu menyuruhku untuk memanggil dia Ken.
"Sudah ku bilang juga kau dengan satu syarat yang sudah kuberitahukan berkali kali padamu." Aku terkekeh melihat Pangeran Ken yang kebingungan. Wajahnya selalu terlihat tampan, apalagi saat saat seperti ini.
"Sudah kupertimbangkan kok, jawabannya................................................................................................................................ iya!"
"Yey! Akhirnya aku punya teman hanya dengan memanggil nama saja, haha!" Aku tersenyum manis sembari girang didalam hati. Aku memanggil dia Ken dan dia memanggilku Lala.
"Tapi, kenapa kamu memintaku untuk memanggilmu Lala saja?" Tanya Ken kebingungan.
"Karena kita masih kecil, tidak perlu pakai pangeran-lah, putri-lah. Aku ingin bebas!" Jawabku
"Hanya masalah simple aja nih? Ayo jalan jalan? Gimana?" Ken mengajakku jalan jalan.
"Dengan menyamar ya?" Kataku. Aku tidak mau kalau misalnya di berita ada "Putri Lala mengunjungi .....".
"Oke!"***
"Kemana nih Ken? Bawa uang berapa? Bawa kereta kuda nggak?" Tembakan pertanyaanku pada Ken saat diluar istana, lebih tepatnya di hamparan tadi.
"Gimana kalau kita ke festival lampion? Aku bawa uang Rp. 5.000.000 kok! Tentu aku bawa kereta kuda juga!"
"Mau ah ke festival! Ternyata hari ini ya?" Aku terkekeh karena lupa tanggal dan seketika ingat lagi kalau sekarang tanggal 31. Setiap bulan, tanggal akhir ada festival lampion, untuk memanjatkan harapan pada bulan berikutnya.
"Iya, hari ini Lala, kamu tidak melihat kalender ya!" Ken memarahiku. Biasanya dia akan seperti ini kalau lupa.
"Aku lupa." Aku tersenyum lebar, berusaha menyenangkan hati Ken dan berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missed 6 Year (On Going & Slow Update)
RomanceNB: Dilarang menjiplak karangan 100% dari akun ini! Putri Lala dan Pangeran Ken adalah sahabat semasa kecil, namun Putri Lala sudah menyukai Pangeran Ken. Sejak Putri Lala kecelakaan, Raja dan Ratu membuang sang putri ke Hutan Hyena . . #1 Missed #8...