TM 6.1

3.7K 419 18
                                    

Taehyung berjalan sambil menunduk menendang krikil kecil dijalan. Ia terdiam sesekali menghela nafasnya.

Jungkook meninggalkannya begitu saja saat ia tak mau pulang dan ingin jalan - jalan terlebih dahulu. Sekarang yang ia pikirkan adalah omongan yang dikatakan oleh penggosip toilet tadi.

"Dia udah berani deketin jimin, berarti dia berurusan sama gw, dari dulu jimin sama gw, dia berubah pun karena gw"

"Huh, siapa mereka?"

"Kenapa paimin brubah karna dia?"

"Jadi, mereka yang membuat ketampanan paimin tak terpancar dengan baik?"

"Huh, mereka gak tau apa, ketampanan paimin ketutup dengan kacamata, jadinya kurang memancarkan cahaya terang"

Taehyung terhenti bicara saat melihat jimin turun dari angkot. "Oh jadi rumah paimin sekitar sini"

Taehyung tersenyum usil saat memikirkan ide jahilnya. "Aku harus tau rumah paimin"

Taehyubg berjalan mendekati jimin sedangkan jimin sudah menyadari taehyung mengikutinya saat ia turun dari angkutan umum.

Jimin tetap diam seakan ia tak menyadari hal tersebut. Saat sampai perumahannya ia berlari dengan cepat memasuki rumahnya. Taehyung pun ikut berlari mengikuti jimin sampai mencapai pintu rumah dengan cepat pula taehyung menahan pintu rumah jimin menggunakan kakinya.

"Kim taehyung, ngapain kamu disini?"

"Ah, ah, sebentar paimin, biarin aku masuk sebentar, please!" Seru taehyung sambil menahan pintu sekuat yang ia bisa

"Nggak,ngapain kamu ngikutin, sana aku mau tutup pintu!" Seru jimin suga sambil menahan pintu supaya taehyung gak masuk.

"Numpang pipis ajaa" rengek taehyung tak membuat jimin melonggarkan pintu untuk masuk .

"Nggak pasti boong!" Seru jimin panik sambil mendorong pintu membuat taehyung memekik kesakitan.

"Sakit paimin, kaki kejepit, sebentar aja kok" suara taehyung memelas membuat jimin mengalah dan membuka pintu.

"Ingat yaa, sebentarr!" Peringatan jimin tak didengar sama sekali.

Taehyung bersorak gembira berlari masuk kerumah jimin. Jimin menggelengkan kepala tak paham kelakuan taehyung diluar dugaan.

Taehyung berjalan mengitari sofa dan melompat duduk disana. "Empuk, paimin kamu orang kaya, rumah kamu gede banget!"

"Nggak biasa aja!".

"Huh, emang orang kaya ya, rumah kyk gedongan gini dibilang biasa aja, mobilnya gak pernah dipake, ada motor juga lagi!"

Jimin terdiam sambil membaca koran dirumahnya. "Paimin kenapa?"

"Apaa?" Seru jimin kesal sambil menutup korannya

"Oh jadi paimin ngambek, sesuai janji kok, bentaran doank, habis ini pulang" ucap taehyung santai.

"Ehh pagar depan belum ditutup paimin, bahaya lo" seru jtaehyung cepat

"Kamu bentar kan? Berarti kamu pulang sekalian nutup pagar!"

"Jahat banget sih, eh paimin tinggal sendiri? Kok sepii" ucap taehyung sambil berdiri supaya jimin tak membahas dirinya.

"Ada imo kok, tapi sekarang lagi libur, jadi sendirian" taehyung hanya mengangguk anggukan kepala mengerti.

"Appa, eomma, mana?" Tanya taehyung saat melihat bingkai foto yang terpasang di dinding rumah.

Taehyung tersenyum melihat foto kecil jimin yang begitu ceria dipelukan eommanya. "Appa dinas gak pernah balik, eomma udah meninggal" jimin menegakkan badannya pegal akibat tadi lari menghindari taehyung.

"Eh, mian paimin ga tau" ucap taehyung panik sambil berbalik melihat jimin sedang berbaring menutup matanya.

"Nggak apa - apa, dia juga udah lama meninggal" ucapan jimin terdengar dingin membuat taehyung mengerutkan keningnya.

"Paimin kamu nggak apa apa?" Ucap taehyung mendekat dan duduk disebelah jimin.

"Nggak apa - apa, mending sekarang lo pulang kerumah taehyung"

Jimin tak mau menatap taehyung sedang taehyung terdiam menyadari panggilan taehyung bukan kim taehyung yang keluar dari mulut jimin. "Paimin marah? Karna aku maksa masuk iya?"

Jimin menghela nafas kesal "taehyung.... Kim taehyung" ulang jimin saat melihat wajah taehyung yang sepertinya tak suka jika ia menyebut taehyung saja.

"Kamu pulang sekarang, sekarang udah sore, tadi juga mau hujan"

"Paimin gak mau anterr, pake mobil yang digarasi gituu" taehyung tersenyum manis membuat jimin kesal.

"No no no no, ga akan, kamu cepat pulang sana dan jangan dekat dekat!" Seru jimin mendorong taehyung karna taehyung terus mendekatinya dengan sengaja.

"Kita kan udah pacaran paimin, masa deket gina aja kamu takut, emang aku kuman apa?" Ucap taehyung kesal.

"Bukan kuman, tapi terlalu anarkis dan aku gak mau jadi korban, sekarang kamu pulang, nanti malah gak bisa pulang kalau hujan!"

Taehyung menggerutu kesal berdiri dan jalan cepat menuju pintu keluar, ia membuka pintu dan bersamaan dengan itu suara petir menggelegar membuat taehyung berteriak sambil memutal badannya.

Aksi tak terduga dari taehyung membuat ia menabrak jimin yang mengikutinya dibelakang. "Aku gak mau pulang!"

Jimin meringis merasakan tabrakan taehyung yang cukup mengagetkannya. "Kenapa, sana pulang!"

"Nggak mau pulang, petirnya serem, kalau mau paimin anterin" seru taehyung cepat

"Eh, ogahh!"

"Kok ogah, ini tuh seeraaammmm" pekik taehyung saat petir kembali menggelegar.

Taehyung memeluk jimin erat. Dari awal ingin memarahi taehyung tapi tak jadi saat melihat taehyung sangat histeris mendengar suara petir.

"Lepas, aku mau tutup pintu!" Jimin melepaskan pelukan erat taehyung.

Taehyung tersenyum antara takut dan geli sekaligus bertrima kasih pada petir karna sepertinya ia masih punya banyak waktu dirumah jimin.













Tbc...










Trouble Maker ~Minv {COMPLETED}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang