TM 11.1

3.2K 341 22
                                    

Jimin memegang dadanya sudah sangat lama ia tak merasakan perasaan ini. Senyuman itu kembali melintas didalam pikirannya. Tawanya bahkan terngiang ngiang ditelinganya.

"Sebenernya gue ini kenapa?" Jimin mengetuk ngetuk kepalanya ke meja.

Senyum itu kembali muncul dipikirannya perasaan hangat kian menjalar hatinya. "Gw jatuh cinta sama mulut rusuh kim taehyung?" Jimin kembali menggeleng tak percaya.

"Ah, gw hanya terbawa suasana karena terlalu sering sama dia" jimin kembali menggangguk.

Pintu rumah terbuka membuat jimin terdiam. Ia mengenali langkah kaki tersebut.

"Jimin, kamu sudah pulang sekolah?" Suara itu mendekat membuat jimin berdecak.

"Ck, masih ingat pulang?"

"Jaga bicaramu jimin, appa mau ngomong sama kamu sekarang"

"Appa, jangan membuat jimin tertawa, appa masih ingat punya anak?"

"JIMIN" bentak sang appa tak membuat jimin takut.

"Appa yang buat eomma pergi, kalau appa gak sibuk eomma pasti gak akan pergi, eomma gak akan ingkar janji"

Plakkkk

Tamparan keras melayang kepipi bagian kiri jimin. "Kamu harus sadar, eomma ga pernah ingkar janji, itu jalan satu satunya agar ia tenang" jimin terdiam memegangi pipinya yg panas.

"Demi yeoja lain, appa bunuh eomma" ucapan jimin kian banyak tuduhan membuat appa jimin marah.

"Dia asisten appa, kamu harus paham, sekarang appa ga ada yang mengurus, dia yang menyiapkan semuanya!" Perasaan jimin memanas mendengar ucapan appanya.

"Sudah 6 tahun berlalu, kamu harus bisa melepas eomma" jimin berjalan menuju kamar meninggalkan appanya yang meneriaki namanya.

Jimin membanting pintu kesal. Ia bersandar pada pintu, perasaan yang berkecambuk membuat ia pusing.

"Eomma gak akan tinggalin kamu"

"Eomma janji sama jimin ya, jimin pasti gak akan bisa hidup berdua sama appa"

"Kenapa sayang, appa sayang kok sama kamu"

"Ehm, appa kaku ma, jimin gak suka berdebat sama appa"

"Kamu ini, appa itu sama kayak kamu"

"Pokoknya eomma harus janji sama jimin"

"Janji apa?"

"Nggak akan pernah tinggalin jimin"

Percakapan itu kembali terngiang dalam benak jimin. Matanya memanas. Ia tak yakin akan bertemu appanya lagi besok dimeja makan. Perdebatan sengit pasti akan muncul. Ia terlalu malas bertemu. Pasti pembahasan itu lagi yang akan dibicarakan.







Tbc....

Trouble Maker ~Minv {COMPLETED}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang