Shortlist Part
Naruhina
Masashi Kishimoto (Disc)
Hanaamj.
.
.
.
Rate: T
Genre: Romance/Humor
Alternate Universe
Third Point Of View.
.
.
.
"Nyctophobia merupakan ketakutanku, yang sama denganmu."
.
"Ketakutan adalah hal yang mengerikan. Tapi siapa sangka, kalau hal ini menambah pengalaman kita."
.
.
.
.
"Sudah kubilang ini tidak akan berhasil." Pemuda bersurai pirang itu meletakkan pensil di atas bibir, dan menjepitnya dengan hidung. Matanya menjuling memperhatikan pensil tersebut. Sedangkan gadis di sampingnya, menghela nafas pasrah.
"Jangan berkata seperti itu! Kakashi-sensei bilang, aku akan menjadi pembimbingmu dalam belajar tambahan. Mau sampai kapan nilai ulanganmu rendah? Padahal, aku rela datang malam ke sini hanya untuk mengajarimu." Hinata---gadis itu membolak-balikkan buku setebal 500 halaman di depannya, yang menurut Naruto memuakkan. "Ah, matematika bagian yang ini kau masih bingung, kan?"
"Ya. Itu hanya membuat pusing saja." Naruto menggaruk kepalanya jengah dan menguap.
"Serius, dan dengarkan aku. Lihat petunjukku, yang aku yakin mudah untuk dipahami." Gadis itu menarik secarik kertas. Matanya melirik soal. Ia menuliskannya kembali. "Untuk menyelesaikannya, kau harus tahu kalau ini baris aritmatika. Terlebih dahulu, cari selisihnya. Lihat suku ke berapa yang akan dicari. Misalnya, suku ke-45 dan selisih antar bilangan adalah -3." Hinata menulis hal-hal yang diketahui dari soal sambil melirik pemuda pirang di sampingnya. Gadis itu bersyukur kalau Naruto masih berniat memerhatikan. "Rumus umumnya adalah Un= a + (n - 1)b. Bilangan pertama adalah 40. Silahkan dicari...."
Duh, maksud dari 'a' itu apa, sih? Dan apa itu 'Un'? Aku lupa, batin Naruto jengah.
"Aku haus. Aku ambil minum ke kulkas, ya?" Hinata beranjak dari duduknya.
"Ya, ambil saja." Kalau perlu, tidak usah kembali karena kau pasti akan menanyakan jawaban dari soal sialan ini.
Hening.
Gelap.
"KYAAAAA!/HUWAAAAAH!" Hinata dan Naruto berteriak bersamaan. Gadis yang sedang dalam perjalanan menuju kulkas itu langsung panik dan menutup mata. Ia bergidik ngeri dan langsung terduduk di lantai. Sedangkan, pemuda yang sedang berusaha mati-matian mengerjakan soal itu langsung kalang kabut. Pensil yang digenggamnya terpental entah kemana. Ia menutup matanya. Jantung mereka berdegup kencang.
Satu hal yang perlu diketahui, mereka Nyctophobia. Takut akan sesuatu yang gelap.
"Naruto.... tolong... aku." Gadis yang masih terduduk di lantai dengan memeluk kedua kakinya itu bergetar ketakutan. Otaknya berpikir, kegelapan mulai menelannya hingga terperosok ke dalam dan tidak ada jalan keluar lagi. Ia merasa sendiri di sana. Ia tidak akan bisa menemukan siapa pun, dan ia tidak akan pernah bisa kembali dari sana. Pikiran negatif itu semakin memengaruhi mentalnya. Ia semakin gemetar dan menangis tersedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shortlist Part | ɴᴀʀᴜʜɪɴᴀ
FanfictionNaruto dan Hinata, adegan pendek, kisah, pengalaman mereka. ─Alternate Universe/Canon ─Masashi Kishimoto (Disclaimer) ─Romance/Hurt/Comedy/Sadistic etc. ─Various rate & genre ─Oneshot/Drable/Ficlet