Quince

510 80 43
                                    

Terhitung sudah empat hari Changbin diculik oleh Minho. Dan sudah empat hari pula Hyunjin sama sekali tidak tidur, Ia bahkan terlalu sulit untuk sekedar menutup matanya. Ia terlalu khawatir akan keadaan Changbin, dan juga Ia begitu merindukan Changbin. Ia mengerahkan segala yang Ia bisa dan yang Ia punya untuk menemukan Changbin, namun belum mendapatkan titik terang.

"Hyunjin!," Panggilan dari seseorang dengan suara berat juga serak membuat Hyunjin yang tengah merenung frustasi mengangkat kepalanya, menatap sosok yang memanggilnya barusan.

"Om?," Alisnya bertaut ketika mendapati Ayah kandung dari Minho, menghampirinya dengan wajah khawatir juga rasa bersalah yang amat kentara.

"Maaf, om baru tau kabar ini dari Mama nya Minho. Kamu nyari keberadaan dia kan?," Hyunjin otomatis berdiri segera, ia dengan wajah yang tadinya hampir kehilangan harapan kini kembali bersemangat.

"Om tau dia dimana?," Jantung Hyunjin rasanya begitu mencelos kala Ayah dari Minho menganggukkan kepala sebagai jawaban. Masalahnya akan segera menemui jalan, dan bisa Hyunjin pastikan kepala Minho akan Ia penggal secepatnya.


💧

Ia berulang kali menguap lelah dan berulang kali ia mengubah posisi duduknya yang sangat tidak nyaman. Sudah empat hari berlalu dan kegiatannya hanya mengawasi dari layar monitor. Ia merasa bosan, melihat layar berwarna nyaris hitam putih itu membuat matanya sakit, Ia ingin pekerjaan yang lain. Sekaligus ada sesuatu yang membuatnya begitu penasaran, tentu saja pada seseorang yang saat ini ada di dalam layar monitornya, tampak duduk dalam diam di ranjangnya. Seperti beberapa hari yang lalu.

"Gue mau gantian sama Jackson atau Brian ah, bosen disini sama lo mulu," ujarnya sambil bangkit dari duduk lelahnya, sedangkan rekannya itu mendengus kesal.

"Gue juga bosen liat muka lo, panggilin si Jackson kesini. Sekalian suruh bawain makanan, terserah apa aja," titah Mark sambil menyesap susu pisang untuk botol kedelapannya hari itu.

Jungkook tanpa banyak bicara segera keluar dari ruangan tersebut, bermaksud berganti tugas dengan Jackson yang kini tengah berdiri dengan tegap di teras kamar Minho, atau lebih tepatnya penjara Changbin.

"Bro! Gantian! Lo temenin Mark sono, biar gue sama Brian disini," ujarnya ketika menghampiri Brian dan Jackson. Dan dari tempatnya berdiri, dapat Ia lihat dengan jelas si penghuni kamar yang tengah duduk sambil menutup matanya.

"Lo mau gantian sama siapa?," Brian yang tidak tampak kelelahan merespon Jungkook, sedangkan Jackson yang terlihat lelah seketika wajahnya cerah mendengar perkataan Jungkook.

"Gue aja udah, capek berdiri disini kayak orang bego!,"

"Ya udah sono! Ditungguin Mark! Katanya sekalian bawain makanan!," Teriaknya pada Jackson yang beranjak pergi sambil memberikan gestur 'oke' pada Jungkook degan tangannya.

"Tumben lo mau gantian? Kenapa?," Brian memandang Jungkook penuh selidik, karena melihat tingkah Jungkook sekarang adalah hal yang langka. Tidak biasanya ketua mereka itu mau berganti pekerjaan, atau tidak biasanya juga si ketua mau berkerja dengan berdiri lama layaknya patung.

"Bosen aja. Si Bos balik ke Tokyo?," Brian mengangguk akan pertanyaan Jungkook. Lalu Brian memutar tubuhnya, menghadap pada bagian dalam kamar yang terlihat jelas dari teras karena kaca jendela yang transparan.

"Itu dia tidur?," Tanya Jungkook lagi ketika memperhatikan si penghuni kamar sejak tadi menutup matanya, namun ia dalam keadaan terduduk sambil menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Nggak tau, daritadi gitu," Brian mengendikkan bahunya, mendengar itu Jungkook otomatis mendekat. Menempelkan tangan dan wajahnya di kaca jendela untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi pada Changbin.

[3]Lo Siento (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang