Nine

10 0 0
                                    

Taeyong dan Ellami menemukan Jeffrey dan Jeana yang sedang bertukar cerita di meja pojok samping jendela.

"Cuma berdua kok suaranya rame kaya berlima"
Taeyong mendudukan dirinya sambil melepas jaket jeans blue yang dikenakannya

"Keasikan nih berduaan terus"
Ellami tersenyum memandang Jeffrey dan Jeana

"Qtime gitu loh, biar ngerasain nge-date kaya orang-orang diluar sana"
Ucap Jeffrey berhenti tertawa

"Gih pesen, kalian pasti capek kan buru-buru dateng kesininya"
Kata Jeana menyodorkan menu

"Kirain si Jeff kenapa, ternyata masih bisa ketawa ketiwi"
Taeyong menyisir surainya kebelakang

"Hehe.. maafin yaa"
Jeana tersenyum penuh maaf

"Santuy Je.. Gapapa kok"
Ucap Ellami tenang


Dengan sifat kerakusan seorang Ellami jika sedang kelaparan, ia memesan makanan penuh di meja bundarnya. Sebenarnya Taeyong malu mempunyai teman seperti dia. Tapi tipe teman seperti inilah yang sulit dicari, yang selalu terbuka, dapat mengeluarkan nasehat, tempat mencurahkan isi hati, selalu blak-blakan, dan ada saat bahagia maupun sedih.


Jeffrey dan Jeana hanya menatap Ellami tertawa dengan menghabiskan beberapa makanan dihadapannya dengan lahap.

"Re..."
Taeyong memanggil

Jeana tersedak makanan pedasnya. Jeffrey bangkit menuangkan air kedalam gelas milik Jeana. Ellami menghentikan aktivitas makannya, mendelikkan mata menatap Taeyong.

"Hati-hati sayang, nih minum dulu"
Jeffrey membantu Jeana minum

"Ehmmm maaf Je, kaget ya"
Taeyong berdehem menetralkan situasi

Jeffrey diam memperhatikan Jeana, dalam hati dan pikirannya tercampur aduk. Apa maksud dari Taeyong memanggil Jeana dengan nama 'Re' .

"Pedes banget Jeff masuk ke hidung"

"Nih minum ini coba biar pedesnya sedikit ilang"
Ucap Jeffrey memberikan segelas sprite dan langsung ditenggak

"Gapapa kan Je?"
Tanya Ellami

"It's okay Ell, udah mendingan"
Jawab Jeana mengusap ujung bibirnya





Setelah makan mereka memesan ice cream dan cheesecake sebagai dessert. Ellami masih santai memngunyah dengan perut karetnya, Jeana sebenarnya sudah kenyang dan ingin mual. Sementara Jeffrey dan Taeyong menggeleng-gelengkan kepala sembari bersandar di punggung kursi.

"Udahlah, gue gak kuat"
Taeyong angkat tangan, menyerah untuk makan lagi

"Buset dah, lu sama kaya kentung Ell"
Ucap Jeffrey heran melihat Ellami

"Perut gue penuh banget nih"
Jeana menepuk pelan perutnya

"Gapapa sayang, kalo gendut kamu kan lucu. Tambah chubby"
Jeffrey mengusap pucuk kepala Jeana

"Abwis inhi guhe dihet"
Ellami penuh dengan cheesecake di dalam mulutnya

"Omdo lo. Telen dulu telen, baru ngomong"
Kata Taeyong

Jeana dan Jeffrey hanya tertawa kecil melihat mereka.



Di sisi lain. Dari luar restaurant, terlihat sebuah mobil BMW silver berhenti di depan sana. Memperlihatkan seseorang pria dengan menggunakan setelan casual. Kacamata di lepas, mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Tatapannya terhenti saat menemukan sosok yang sedari tadi ia cari menyisir jalanan. Dan sosok itu terlihat sedang tertawa bersama temannya. Dengan langkah besarnya ia melangkah membuka pintu masuk.

It's a Lie ; JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang