beri aku kekuatan tuhan.

2.6K 127 1
                                    

Setelah pulang dari makam sang ayah, Rere menuju rumah nya, lebih tepat nya sekarang bisa dijuluki dengan rumah duka, dengan ditemani oleh keluarga dari Reza.

Mereka selalu menguatkan Rere agar selalu senantiasa untuk beristigfar, mereka tau pasti berat untuk Rere menerima ini semua apa lagi Reza sedang tugas.

"Bun mas Reza udah dikasi kabar belum?" Tanya Rere kepada Ana yang duduk disebelah nya.

"Belum sayang" jawab nya.
"Kamu mau telfon dia?" Lanjut bunda.

"Gak usah Bun, mas Reza lagi tugas nanti dia terbebani dengan datang nya kabar duka ini" ucap Rere menahan sedih nya.

Setelah sampai di rumah nya, Rere turun ia memandang pilu rumah nya, ia suka keramaian dimana semua kelurga jauh pada Dateng ke rumah, tapi bukan keramaian duka seperti ini yang ia ingin kan.

Kenangan kenangan indah bersama papah nya terus mengiang di pikiran nya, rumah ini terlalu banyak kenangan nya, dari mulai ia kecil hingga sebesar ini.

Air mata nya kembali luruh saat mengingat ia baru beberapa bulan kembali ke Indonesia dan orang yang ingin ia jaga telah pergi untuk selamanya.

Beri aku kekuatan Tuhan batin Rere menguatkan.

Kemudian Rere masuk menyambut kelurga besar nya yang jauh jauh telah datang, terlihat ada eyang nya yang jauh datang dari Magelang, ada tantenya ada pakde nya, dan ponakan ponakan nya semua kumpul disini, hanya saja rasa nya Rere tak bahagia, walaupun semua keluarga nya hadir disini.

"Rere nak sini sayang" panggil eyang dari ruang tamu, yang sedang menangis.

"Eyang Rere sekarang sendiri" ucap Rere kembali menangis dipelukan eyang nya, rasa nya ia ingin mengadu kepada semua orang kalau dirinya terluka.

"Iya sayang, eyang ada disini, Rere yang kuat, yang tabah, semua nya sudah diatur oleh sang kuasa nak" ucap eyang nya sambil mengelus kepala cucu nya ini.

"Aku gak kuat eyang" Rere kembali menangis.

"Sing sabar nduk, Iki semua wis kuasane kang kuasa" ucap bude Rere dari samping.

Semua nya berduka disini, Rere ingin sekali memberi tahu kepada Reza disana tapi ini masih hari pertama dari keberangkatan nya td malam Rere takut jika itu akan membuat Reza tak fokus.

***

Tiga hari kemudian setelah duka itu rumah Rere masih ramai dengan keluarga nya, ia sudah mulai mengikhlaskan papah nya pergi untuk selamanya.

Dan sudah tiga hari ini Reza tugas, rencana nya Rere akan menelfon nya sekarang.
Reza Wijayanto call...
Setelah terhubung senyum Rere mengembang, ia tak menyangka disana ada sinyal, menurut yang ia tau disana jarang sekali sinyal.

"Halo assalamualaikum re" suara itu, suara yang Rere rindu kan, suara yang menjadikan kekuatan Rere untuk masih bertahan menghadapi cobaan cobaan yang maha kuasa.

"Wallaikum salam mas" jawab Rere.

"Besok aku pulang, tunggu aku sayang" senyum Rere tak bisa ditahan lagi, ia bahagia sebentar lagi kekuatan nya untuk selalu tabah akan pulang dan itu untuk nya.

"Iya aku tunggu, gimana kabar kamu mas?" Tanya Rere.

"Baik"

"Mas..." Rere ingin sekali memberi tahu bahwa papah nya telah tiada kepada Reza, tapi rasa nya berat sekali.

"Iya?"

"Pap-ah uda-h gak ada" ucap Rere lirih menahan tangis nya kembali.

"Maksud kamu apa re?"

Reuni ketemu jodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang