Tradisi militer.

2.7K 130 1
                                    

Setelah akad selesai semua nya mulai beristirahat karena nanti sore mereka akan disibukan lagi oleh acara resepsi nya.

"Udah mandi mas?" Tanya Rere melihat Reza yang baru datang dari arah pintu masuk kamarnya.

"Udah" ucap Reza kemudian ia merebahkan tubuh lelahnya ke kasur king size milik Rere, eh stop! Bukan nya milik Reza juga ya, oke anggap saja milik mereka.

"Kenapa, kok lesu?" Tanya Rere.

"Capek"

"Ya udah aku mandi dulu ya"

"Hm" dasar manusia es, tetep aja bakalan jadi es terus- batin Rere.

Setelah mandi Rere juga ikut menyusul sang suami untuk menuju alam mimpinya.

***

"Kenapa bangun nya telat si" ucap eyang geram melihat calon pengantin ini.

Pasal nya yang harus nya mereka bersiap siap dari jam 3 sekarang mereka telat 30 menit Karna keasikan molor.

Jadi lah mereka kelabakan sekarang mencari cari yang harus dipakai, kalo Reza ia sudah hafal betul memakai pakaian nya Karna memang Reza saat ini memakai baju PDU angkatan darat lengkap dengan lencana nya.

Sementara Rere ia sedang di make up oleh Marisa dan gaun nya berwarna biru muda dengan lekuk di bagian pinggul yang cukup keliatan.

Oke sekarang jam menunjukan pukul 04.30 yang artinya 30 menit lagi acara akan dimulai, untung gedung yang mereka pilih dekat dengan rumah Rere jadilah untuk waktu tempuh hanya 20 menit saja itupun kalau tidak macet.

Setelah sampai di hotel mereka bersiap menuju kamar hotel yang dikhususkan untuk pengantin terlebih dahulu sebelum memasuki ruang resepsi.

Jam menunjukkan pukul 17.00

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam pembawa acara.

Hadirin yang kami muliakan pada malam yang membahagiakan ini.

Kami keluarga besar akademi militer akan turut berbangga hati mengantar rekan kami dengan upacara tradisi dalam kemiliteran yaitu pedang pora.

Tepuk tangan riuh dari para hadirin menyambut dimulai nya acara pada sore hari ini.

Pedang pora ini merupakan suatu acara tradisi yang bisa diturun kan oleh para leluhur kita dalam rangka memberikan doa restu bagi ksatria yang akan menempuh hidup baru.

Demikian hal nya acara pedang pora sore hari ini mengandung makna memberikan doa restu, keihklasan, kebahagiaan kami mengantar dua mempelai mengarungi bahtera yang abadi.

Dengan terhunusnya pedang yang sesaat lagi akan dilalui kedua mempelai adalah menunjukan kesiapan sang perwira serta Persit nya dalam menghadapi tugas tugas suci yang dibebankan negara kepada nya.

Sementara itu penyerahan cinderamata dan pakaian Persit oleh inspektur upacara adalah melambangkan keagungan, nilai luhur dan suci serta ketuhanan yang diwariskan dari yang tua ke yang muda sehingga kita semua yang hadir di gedung ini sekaligus menjadi saksi dalam kedua mempelai diharapkan mampu melaksanakan sebagai Persit maupun warga negara.

Lettu (inf)Reza Wijayanto, lahir di Bandung pada tanggal 15 Februari 1992, putra pertama dari Bapak Ari Wijayanto S.H, dan ibu Ana putri S.pd, adapun mempelai wanita nya adalah Revina Adijaya Sarjana bisnis manejemen, lahir di Magelang pada tanggal 4 Desember 1992 adalah putri pertama dari Almarhum bapak letkol laut Wira Adijaya dan Almarhum ibu Rindi Astuti S. Kg.

Reuni ketemu jodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang