"Seungcheol Oppa! Ayo makan bersama, aku membawa bekal dari rumah." Terlampau semangat ucapan Delyon sampai membuat seorang Seungcheol sedikit terkejut.
"Hey! Kau mengagetkan ku."
Delyon hanya menyengir dan duduk disebelah sang pacar, "Oppa sedang apa?"
Seungcheol hanya mengangkat alis dan menunjuk tumpukan buku dengan dagunya.
"Delyon, kamu makan duluan saja ya? Oppa ingin menyelesaikan ini."
Delyon langsung cemberut, ia sudah mengira bahwa jawabannya seperti ini. "Tapi, aku ingin makan bersama Oppa. Aku sudah memasakanmu nasi goreng kimchi."
"Delyon, Oppa sungguh tidak ada waktu untuk makan. Tugas ini harus di serahkan sore nanti."
"Tapi, makan hanya membutuhkan waktu sebentar Oppa." Ujarnya masih bersikeras.
"Kim Delyon! Apa kau tidak mengerti bahasa Korea, huh?"
Delyon berjengit kaget, baru pertama kali ia mendengar pacarnya membentak dengan suara keras.
Delyon berusaha menahan cairan bening yang perlahan ingin turun dari matanya. Ia harus kuat.
"Baiklah, aku akan makan sendirian. Opp— kamu jangan lupa makan."
Setelah itu melenggang pergi keluar kelas dengan menyeka kasar pipinya yang basah.
Padahal ia sudah berusaha melupakan kejadian kemarin, padahal ia sudah berusaha menutup telinga dari omongan teman-teman nya yang memberi tahunya tentang kedekatan kekasihnya dengan senior yang dipeluknya kemarin.
Tapi, ia merasa semua sia-sia.
Sial, kepalanya tiba-tiba pening. Ia mulai kehilangan keseimbangan jika tidak ada pegangan tangga mungkin ia akan terjatuh menggelinding sekarang juga.
Yang ia pikirkan sekarang adalah ia harus cepat sampai ke kelas dan meminum obatnya.
💣💣💣
Kim Delyon sudah berada dikediamannya sekarang, ia menemui sang ibu yang sedang bersantai diruang tengah.
"Sayang, kemarilah." Ujar sang ibu kepada anak semata wayangnya.
Delyon menuruti saja perintah sang ibu dan mengambil tempat disebelah wanita paruh baya itu.
"Baiklah, apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya sang ibu lembut.
Sang ibu mencoba untuk menggapai rambut sang anak, ia rindu sekali dengan kedeketan ini. Tapi, belum sampai tangannya menyentuh rambut sang anak, Delyon sudah menepis kasar tangan sang ibu dan menatap nya sinis.
"Ada apa, nak? Coba ceritakan pada ibu."
Delyon mendengus sinis, "kau bilang akan membuat Seungcheol Oppa mencintai ku! Mana? Sampai sekarang ia terus mengabaikan ku."
"Ibu sudah berusaha nak, kau harus tenang oke?" Mencoba menenangkan sang anak.
"Tidak, aku tidak mau tahu. Bagaimana pun caranya Seungcheol Oppa harus menjadi milikku. Ia harus mencintaiku lebih dari apapun." Ujarnya mutlak.
Sang ibu hanya menghela nafas lelah melihat kepergian anaknya yang melangkah menuju kamar. Ia bingung.
Jujur, ia lelah. Ia lelah melihat anaknya seperti ini.
Gila terhadap obsesi nya.
-
-
-
-
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never will | S.Coups
FanficCompleted. [short story] Choi Seungcheol, berandalan tampan sang pematah hati. Copyright © adeliaarstnty