VIII

8.3K 235 11
                                    

Kring...

+62 816 **** ****
Ini saya Danial 1. 19.43

The Cans Squad🌜
Mukthaha is typing 589. 08.27

Pagi Auri sudah diganggu oleh suara hpnya yang terus berdering menandakan banyak pesan yang masuk.

Malas membuka akhirnya Auri mengsilent hp nya agar tak mengganggu.

"Bangun! Kamu harus luluran hey." teriak seseorang dari luar pintu yang sudah bisa dipastikan bahwa itu adalah Mamah Aneth.

"Iya mah ini juga udah bangun, mau pergi mandi dulu."

"Gak usah mandi lama, ganti aja baju terus turun kebawah biar kita langsung berangkat ke gedung." ujar mamah Aneth sambil masuk lalu duduk di bangku rias Auri.

"Tapi, aku belum packing baju mah!"

Dengan menggunakan dagunya Mamah Aneth menujuk kearah koper biru muda yang sudah ada didekat single sofa.

"Ya udah kalo gitu aku ganti baju dulu deh." ucap Auri sambil berjalan memasuki kamar mandi setelah mengambil baju tentunya.

Setelah dirasa cukup rapi Auri lantas cepat berjalan kelantai bawah menemui keluarganya untuk sarapan dan berangkat ke gedung tempat pernikahan nya yang akan segera berlangsung.

---⭐---

Huft....

Danial menarik nafas panjang. Dia masih tidak menyangka Auri mengabaikan pesannya, meratapi hpnya dengan perasaan kesal terhadap Auri.

Eh Tunggu dulu....

Bagai tersadar kembali kedunianya Danial lantas menepuk kepalanya agak keras, kenapa dia bisa sealay ini? Lalu apa penting nya Auri dihidupnya sampai-sampai dia uring-uringan?

Sedangkan disisi lain..

Maricha bergidik ngeri melihat anaknya yang menepuk dan menggelengkan kepala sendiri itu.

Jangan-jangan Alan gila gara-gara mau dinikahin?-Pikir Maricha.

"Alan? Kamu... Sehatkan?" tanya ragu Maricha.

Danial lantas mengangkat kepalanya mendengar suara mamanya yang sudah berada didalam kamarnya.

"Mama kebiasaan! Aku kan selalu bilang kalo mau masuk kamar aku, ketuk dulu pintunya jangan main nyelonong aja." kesal Danial.

"Dih lagian mama kan bagian keluarga kamu, kenapa harus pake ngetuk segala? Kelamaan."

"Ck, kamar itu privasi ma! Dan lagi mama ngapain nanya aku sehat apa ngga?"

"Terserah ah, kan mama tadi liat kamu nepuk terus geleng-geleng kepala, mama takut kamu crazy." balas Maricha dibarengi kekehan diakhir ucapannya.

"Mama segitunya sama aku." kesal Danial.

"Hehe becanda. Oh iya tuxedo buat besok udah mama bawa, nih ambil terus simpan baik-baik." ujar Maricha sambil menyerahkan tuxedo Danial.

Tangan Danial terulur mengambil tuxedonya itu. Lantas pergi menuju lemari untuk menyimpannya.

"Gak kerasa ya! Pangeran mama mau nikah." ucap haru Maricha.

"Huft... Ma jangan sedih dong, aku gak akan ninggalin mama kok."

"Mama gak sedih, cuma mama terharu gak nyangka aja kamu mau nikah dan kalo misalkan kamu mau ninggalin mama juga gak papa kok, kamu kan bentar lagi bakal jadi kepala keluarga. Jadilah imam sekaligus ayah yang baik buat istri dan anak kamu kelak jadilah panutan." ucap Maricha sambil meneteskan Air matanya.

My Possesive Husband [SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang