Mr. Annoying

Chapter 8 - Meninggalkan Desa

Sesampainya di rumah.. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Mata Sakura sudah berkaca-kaca sejak ia meninggalkan Tsunade, namun ia tahan karena tak ingin ada yang tau beban yang ia tanggung sekarang. Sesampainya di rumah ia tak kuat menahan air matanya lagi.

'Gomen, Sasuke-kun'

Namun ia segera menghapus air matanya dan bertekad untuk menyelamatkan anak buahnya dari tangan Yuta.

Sakura segera mempersiapkan keperluannya. Ia tak yakin akan pulang dengan selamat, namun ia harus melakukannya.

'Gomen, tou-san.. Kaa-san..'

'Gomen, Tsunade-sama..'

Waktu itu sudah pukul 12 malam. Suasana desa sudah sangat sepi dan gerbang Konoha juga sudah tertutup. Ia keluar dari desa lewat jalan rahasia.

'Kali ini, aku akan melakukannya sendirian.'

🍃

Di markas Yuta, tepatnya di gua kecil yang dikelilingi oleh air terdengar 2 orang yang sedang berbincang.

"Apa kau yakin dia akan datang?"
Ucap Mizuno, yang tak lain adalah rekan Yuta.

"Hm, tentu saja. Dia adalah tipe orang yang mencintai teman-temannya. Tentu saja dia tak akan membiarkan kita membunuh orang-orang ini."

Sambil melirik tim medis yang ia culik dari rumah sakit Konoha.

"Dan juga, bunshinmu sangat berguna untuk mengelabui orang-orang itu"
Lanjut Yuta.

"Humph, tentu saja."
Ucap Mizuno bangga.

🌸🌸

Di sisi lain, Sakura sudah keluar dari desa.

Tap Tap

Ia memanjat pohon satu per satu.

"Maafkan aku, semuanya.. Aku harus menanggung beban ini sendirian."

Sakura yakin dia akan menuju tempat yang ia periksa sebelumnya, yaitu di sebuah gua di dekat perbatasan Konoha. Lokasinya agak jauh dari desa, bagi shinobi akan memakan waktu setengah jam untuk kesana.

Deg

"Ukh-"

Sakura berhenti sejenak, ia merasakan tubuhnya yang berbeda dari biasanya.

"Chakraku.."

Itu adalah efek dari tanda diamond di dahinya yang tak lain adalah Byakugou.

'Aku tidak punya waktu untuk beristirahat'

Sakura tidak menghiraukan kondisi tubuhnya sendiri dan melanjutkan perjalanannya.

🔥🔥

Di sisi lain, Sasuke benar-benar tidak percaya dengan sikap aneh Sakura sebelumnya. Di sela tidurnya ia terus memikirkannya, tak mampu untuk menghapus ingatan pahit itu.