VII

582 75 0
                                    

Setelah mendengar berakhirnya hubunganku dengan Naruto, Ino dan Gaara langsung terkejut. Bahkan setelah mengetahui alasan dibaliknya, mereka tak segan-segan menghabisi Naruto. Ino dengan tamparan dan omelannya. Gaara dengan pukulan tangannya. Mereka sangat marah, dan Naruto hanya diam tak membela diri.

Aku menangis, merasakan sakit melihat Naruto babak belur seperti itu. Namun, rasa sakit dikhianati jauh lebih besar memenuhi hatiku. Akupun memutuskan pulang ke Jepang untuk menghilangkan rasa sakit itu. Ino dan Gaara ingin mengikutiku, tapi kularang.

"Maafkan aku, Ino. Aku sebenarnya tidak ingin meninggalkanmu."

"Tidak apa-apa, Saku. Ada Sai yang selalu menjagaku. Yang terpenting adalah kesembuhan hatimu."

Aku sedikit ragu pada Sai karena akhir-akhir ini sikap Sai juga sedikit berubah. Mungkin itu hanya perasaanku saja karena Ino tak ikut merasakannya. Ino lebih mengenal Sai, dan akupun mempercayakan Ino pada Sai.

Ternyata kepulanganku ke Jepang tidak seindah pemikiranku. Ayah dan ibu sangat marah besar pada Naruto dan juga padaku. Aku berusaha meyakinkan mereka bahwa aku takkan berhubungan lagi dengan Naruto. Lama sekali mereka untuk percaya kembali padaku, hingga aku membuktikan diri dengan menjadi lulusan terbaik di Universitas Tokyo. Selama aku kuliah, kubuktikan bahwa aku serius belajar tanpa memikirkan lagi urusan cinta.

Kini, aku telah diangkat menjadi dokter tetap di Tokyo's Hospital karena kerja keras dan keahlian yang kumiliki. Tak hanya percaya, kini pun ayah dan ibu menjadi sangat bangga padaku.

Ngomong-ngomong tentang Ino, Sai, dan Gaara, kini mereka telah pulang. Mereka pun sudah memulai karir mereka, seperti Ino yang membuka butiknya sendiri, Sai yang membuka sanggar lukis miliknya, dan Gaara yang meneruskan kepemimpinan di perusahaan ayahnya.

Untuk Naruto, sebenarnya aku belum sepenuhnya melupakan dia. Tak bisa kupungkiri, aku ikut bangga melihat dia sukses mewujudkan cita-citanya. Namanya sangat terkenal dimana-mana. Aku pun tahu siapa gadis indigo itu sekarang. Dia Hyuuga Hinata, yang kini menjadi teman duet Naruto. Dan, masalah kepulangan mereka.. tentu aku tidak tahu.

Meski terlihat belum bisa moveon, sebenarnya aku mulai mengalihkan perhatianku dari Naruto. Aku selalu menikmati tiap waktuku bersama para pasienku. Sesekali aku juga merona setiap mereka memjodohkanku dengan Dokter Sasori. Dokter yang usianya 3 tahun di atasku, berbakat, ramah, serta.. tampan. Kuakui aku kagum padanya. Dan, Sasori tampaknya mempunyai ketertarikan padaku.

Aku dilema. Di satu sisi, aku ingin membuka hati untuk pria lain. Di satu sisi, aku takut tersakiti lagi. Dan di satu sisi yang terakhir, aku harus menerima kenyataan besar.

Si playboy Uchiha kembali hadir dalam hidupku setelah lama tak melihatnya.

..ooOOOoo..

Diary Of Haruno Sakura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang