Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin!
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
Dilarang menyalin, menjiplak sebagian atau pun keseluruhan isi cerita dan mempublikasikannya tanpa seizin saya.
.
.
.
Bab 13. Kebohongan Lain
.
.
.
Sam tidak bisa menyembunyikan perasaannya saat Jung Woo masuk ke dalam ruang kerja Eric, siang ini. Tiga orang pria duduk melingkar, masing-masing memasang ekspresi berbeda.
"Jadi Eve hamil?" Pertanyaan itu meluncur dari mulut Sam dengan tersendat. Jantungnya memburu untuk alasan jelas. Ekspresi Jung Woo saat ini tidak membuatnya merasa lebih baik. "Apa kau ayahnya?" Gelengan kepala pria berusia paling tua diantara mereka membuat Sam tercekat. Jika Jung Woo bukan ayah dari bayi Eve, lalu siapa?
Apa mungkin Jae Yong? Sam bertanya di dalam hati. Giginya gemeretak. Ia akan menghajar anak ingusan itu jika Jae Yong benar ayah dari bayi yang dikandung oleh Eve.
"Kakakmu tidak hamil," kata Jung Woo.
"Eh?" Sam mengerjapkan mata. Kedua bahunya mendadak terasa lebih ringan. Ucapan Jung Woo berhasil meloloskan helaan napas lega dari mulut Sam. "Apa kau yakin?"
Jung Woo mengangguk, samar.
"Begitu?" gumam Sam tidak jelas walau ekspresinya memperlihatkan kelegaan nyata.
Di tempat duduknya, Eric menggeser tubuh. Jemari pria itu saling bertaut. "Apa kau yakin?" Ia memutuskan bertanya, walau Sam sudah menanyakan hal serupa. Mungkin terdengar sangat aneh, tapi Eric memilih Eve tengah mengandung daripada sakit.
"Kakak kalian pingsan saat aku datang berkunjung." Penuturan Jung Woo berhasil membuat suasana ruang kerja Eric berubah berat. Ketiganya tidak bicara untuk beberapa saat hingga suara berat Jung Woo kembali menginterupsi, "Aku memanggil dokter keluargaku untuk memeriksa kakakmu, dan dia mengatakan jika Eve tidak hamil, tapi ...."
Eric dan Sam mencondongkan tubuh, kompak. "Tapi apa?" beo Sam, tidak sabar. "Eve sakit?"
"Hanya kelelahan," dusta Jung Woo. Pria itu memutuskan untuk tidak memberitahu kedua adik Eve tentang ucapan dokter keluarganya yang menyarankan Eve untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
Ia menjeda, menarik napas dalam sebelum bicara, "Sekretaris Hee mengantar kakak kalian untuk pemeriksaan di rumah sakit kemarin, karena Eve hampir pingsan, keduanya duduk di ruang tunggu terdekat—"
"Ruang tunggu dokter kandungan," Sam memotong cepat. Ia menganggukkan kepala, paham. "Eve hanya beristirahat di sana," sambungnya, antusias. "Tentu saja, kakak perempuanku tidak mungkin hamil di luar nikah. Eve bukan tipe wanita seperti itu. Aku bahkan yakin jika Eve masih perawan—" dehaman pelan Eric menghentikan Sam untuk bicara. Putra bungsu keluarga Lee itu terlihat salah tingkah saat tatapannya bertemu dengan Jung Woo.
Senyum tipis Jung Woo membuat Sam memalingkan muka. Jika Eve mendengar tentang ini, Sam pasti dalam masalah besar, pikirnya. "Yang paling penting Eve tidak hamil diluar nikah," ucapnya, serius. Dia menepuk kedua pahanya sendiri, agak keras hingga Eric meringis seolah ikut merasakan sakit. "Tapi kita harus menemukan orang yang mengambil dan menyebarkan foto Eve. Masalah yang dibuatnya bukan hanya sekedar omong kosong."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Lavender Dreams
Storie d'amoreVERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Lavender Lee, wanita berusia tiga puluh tahun lahir dari salah satu keluarga terkaya di Korea Selatan. Sosoknya yang karismatik, dan tegas seringkali membuat ia ditakuti oleh orang-orang di sekitarnya. ...