1

1.6K 113 4
                                    

Cahaha bulan dengan berani merangsek masuk ke ruangan ber-properti mewah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaha bulan dengan berani merangsek masuk ke ruangan ber-properti mewah itu. Sang dara cantik sibuk mengecap rasa khas wine di sudut ruangan yang gelap. Dara cantik itu menikmati kesendiriannya di kamarnya yang gelap sembari memperhatikan kota dari balik kaca kamarnya.

Ia penat, dan inilah rutinitasnya ketika penat melanda. Ia akan mengobatinya dengan menyesap beberapa gelas wine mahal miliknya. Beberapa saat lalu ia baru saja tiba di apartement nya setelah seharian ini bekerja.

Setelah puas dengan alkohol, Ana pergi untuk membersihkan diri sebelum mengistirahatkan tubuh lelahnya di atas ranjang king sizenya.

Beberapa menit kemudian. Sang dara selesai dengan kegiatan bersih bersihnya. Ia mendudukkan diri bersandar di kepala ranjang lalu mengambil sebuah tab di nakas. Ia kemudian sibuk mengecek beberapa email yang berkaitan dengan  pekerjaannya.

Ana berkutat dengan email email itu hingga 2 jam lamanya. Bagaimana lagi Pekerjaannya sebagai CEO yang menuntutnya, dan lagi pula ia tidak akan bisa tidur saat ini. Jadi akan lebih baik Ana membaca email email itu.

Setelah menyelesaikannya, Tangan Ana bergerak menaruh kembali tab itu di nakas. Tidak hanya itu tangannya juga bergerak membuka laci nakas. Mengeluarkan sebuah botol berisi pil lalu menelannya langsung tanpa air. Setelahnya Ana merebahkan tubuh ke ranjang dan menutup mata. Mencoba pergi ke alam mimpi.

***

Derap kaki berasal dari sepatu ber heels tinggi milik wanita itu terdengar di dalam gedung. Ana berjalan dengan tegap sembari membicarakan beberapa hal pada sekertarisnya yang berjalan mengikutinya di belakang.

"Bagaimana dengan para investor? Apa rapatnya berjalan dengan baik kemarin?" Ana berucap sembari terus berjalan ke depan. Sesekali ia tersenyum membalas sapaan yang ia terima dari para pegawainya.

"Sesuai dengan rencana. Para investor menyetujuinya" song yeonah selaku sekertaris Ana melapor.

"Bagaimana dengan jadwalku hari ini? Apa ada yang penting?"

"Hari ini jadwal anda hanya meeting bersama direktur JY's group sembari  makan siang di restaurant hotel hanyang. Selebihnya anda hanya di kantor untuk mengecek berkas berkas penting"

Langkah kaki Ana kemudian berhenti ketika tiba di depan lift. Dengan cekatan, song yeonah menekan tombol lift agar terbuka. Dengan begitu Ana dan song yeonah segera masuk ke dalam lift menuju lantai 8 dimana kantor Ana berada.

"Ehm... Permisi nona. Kemarin tuan kim junmyeon menghubungi untuk mengajukan model sebagai brand ambassador produk kecantikan baru perusahaan kita"

"Segera buat kontraknya dan kirim ke NI entertainment"

"Baik nona"

Detik berikutnya lift terbuka dan kedua perempuan itu keluar dari sana.

***

"Selamat siang tuan Go. Maaf, Apa anda menunggu lama?" Tutur Ana sedikit tak enak pada pria berumur itu.

"Tidak apa nona park. Aku juga baru saja tiba"

"Anda sudah memesan makanan?" Tanya Ana.

"Sudah"

"Selamat siang" seorang pria menghampiri mereka kemudian menyapa Ana lalu duduk di samping tuan Go.

"Ah... Nona park, kenalkan ini putraku, direktur JY's, Go yongjae" tuan Go memperkenalkan.

"Senang bertemu dengan anda" Ana berujar dengan senyum professional nya.

"Begitu juga dengan saya" Go yongjae balik berkata.

***

Ana sekarang tengah duduk manis di kursi penumpang dengan Go yongjae yang menyetir di sampingnya. Setelah selesai meeting sembari makan siang tadi. Tuan Go mengusulkan agar yongjae mengantarkan Ana kembali ke kantor.

Awalnya Ana menolak. Namun tuan Go sedikit bersih keras, dan karena Ana sedikit tak enak ia pun menerima tawaran itu.

"Aku sedikit mengagumimu karena diusia muda kau sudah duduk di kursi CEO. Apalagi kau seorang wanita" youngjae membuka suara setelah beberapa waktu tadi hening.

"Terimakasih. Anda juga tidak kalah mengagumkan"Ana membalas.

"Aku tebak. Usiamu lebih muda dari pada aku?" Yongjae menerka.

"Usia saya saat ini 27th"

"Wah benarkah? Maafkan saya. Saya berpikir jika anda lebih muda dari saya"

Ana hanya tersenyum menanggapi keterkejutan laki laki di sampingnya itu.

"Maaf sebelumnya. Saya ingin bertanya dan mungkin ini sedikit tidak sopan. Apa boleh saya meminta nomor ponsel anda?"

Ana terdiam. Memikirkan bagaimana baiknya. Apa ia harus memberi laki laki ini nomornya atau tidak. Sejujurnya Ana sedikit risih dengan keadaan seperti ini. Namun Ana tidak tau cara menolaknya. Mengingat Ana sangat menghormati ayah dari Go yongjae.










































"The smartest thing a woman can ever learn,  is to never need a man" ~Keana Park

"The smartest thing a woman can ever learn,  is to never need a man" ~Keana Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reach You (BBH ›‹ BSJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang