Ketika takdir mempertemukan wanita anti pria seperti Ana dengan sosok pria yang sangat asing untuknya. Layaknya wanita independent umumnya yang selama ini hanya fokus pada karir, pemimpin perusahaan penguasa pasar korea itu tidak menyangka akan bera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ck! Kau ini... Harusnya kau diam saja, dengan begitu orang tadi tidak akan memukulmu"omel perempuan yang kini tengah sibuk mencari kotak obat di seluruh penjuru kamar hotel tempat mereka menginap.
"Eiy... Mana bisa aku diam saja melihatmu hampir dicelakai orang. Kau pikir aku lelaki apa!?" Protes Baekhyun.
"Diam! Kau tidak berada dalam posisi bisa mengelak. Kau itu Entertainer... Bagaimana bisa wajahmu terluka seperti ini" wanita itu menghampiri Baekhyun setelah mendapat apa yang ia cari.
"Astaga... Bilang saja kau mengkhawatirkan aku" lelaki itu memancing istrinya seraya menampilkan senyum menggodanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau begitu adanya kau mau apa? Apa salah aku khawatir?" wanita itu dengan gamblangnya berucap.
Baekhyun tak bisa tidak tersenyum mendengarnya.
Ana mengoleskan alkohol ke sudut bibir Baekhyun yang terluka. Mimik wajah perempuan itu nampak serius, sesekali juga ia meringis seolah merasakan pula luka itu. Dan Baekhyun suka melihatnya... Jantungnya berdebar kencang seperti rampung lari marathon. Terdengar cheesy memang. Tapi itulah yang laki laki itu rasakan setiap bersama wanita di hadapannya itu.
"Aw aw" ringis Baekhyun pura pura.
"apa sakit!?" Panik sang perempuan, takut jika ia malah menyakiti Baekhyun.
"Iya sakit sekali" oh sungguh laki laki itu hiperbola.
"Aku rasa kau harus mencium ini agar tak sakit lagi" lanjut lelaki itu yang mendapat reaksi...
"mau aku tambah lukamu di sisi lainnya?" Wanita itu mengancam dengan gesture seperti akan menampar lelaki itu. Hal itu tak pelak membuat Baekhyun mengerucutkan bibirnya kesal.
"Galak sekali" gumamnya.
Perempuan itu kemudian melanjutkan apa yang ia lakukan sebelumnya.
Dan laki laki itu kini nampak tenang dan tidak mencoba untuk mencari gara gara lagi dengan Ana setelah ancaman yang di dapatkannya.
