43

92 14 0
                                    

Mentari bersinar cerah dengan sinarnya yang mampu menerangi bumi, namun telah tergantikan oleh rembulan rembulan yang cahanyanya mampu menenangkan kalbu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari bersinar cerah dengan sinarnya yang mampu menerangi bumi, namun telah tergantikan oleh rembulan rembulan yang cahanyanya mampu menenangkan kalbu. Memasuki penghujung Januari, suhu terasa lebih hangat walau salju salju masih menghiasi beberapa sudut.

Wanita dengan wajah rupawan itu nampak duduk berdiam diri di salah satu bangku taman rumah sakit. Wajahnya sedikit pucat dan tatapan mata yang biasanya cemerlang itu nampak sayu.

"Tanganmu terasa dingin" ucap seseorang seraya menggenggam salah satu tangannya.

Wanita itu menoleh kepada seseorang di sampingnya lalu menunjukkan senyum tipis andalannya.

"Disini dingin. Kenapa tidak masuk saja?" Ucap lelaki itu lagi.

Gelengan sang wanita menjawab disusul ucapan, "aku sedang butuh udara luar"

Sang lelaki memandang dalam mata hitam yang kini nampak lebih kelam dari  pada hitamnya malam. Detik berikutnya lelaki itu membawa wanita itu kedalam pelukannya yang bahkan terasa lebih hangat dari pada duduk di depan perapian.

"Baekhyun, kenapa memelukku?" Ucap wanita itu dengan suara parau lemahnya.

Sang lelaki terdiam untuk beberapa saat sebelum berkata, "kenapa khawatir jika kau telah melakukan yang terbaik yang kau bisa? Kekhawatiranmu tidak akan membuat ini lebih baik. Kau hanya akan terluka lebih banyak"

Setelah ucapan itu tak ada lagi yang bersuara. Keduanya sama sama terdiam menikmati ketenangan ini. Baekhyun tahu, Ana tak butuh apapun saat ini kecuali sebuah sandaran yang bisa membuat wanitanya nyaman dan menguatkan hati dan pikiran yang terasa lelah dengan semua ini.

Lelaki itu mengusap punggung wanitanya menenangkan. Saat ini, walau tak melihat, Baekhyun dapat mengetahui jika wanitanya menitihkan air matanya hingga membasahi bahu lelaki itu.

Ya... Wanita kuat yang terlihat tak bisa menangis di siang hari seperti Ana bukan berarti tak akan menangis di malam hari.

Baekhyun telah belajar banyak selama ini. Tidak ada wanita yang benar benar kuat. Mereka hanya berusaha agar tak terlihat lemah.

Angin musim dingin seakan menjadi saksi bisu betapa rapuhnya seorang wanita seperti Keana Park, Seorang wanita hebat yang selama ini tidak pernah mengatakan masalahnya kepada dunia dan menghadapinya seorang diri dengan balutan senyum tulus yang menyembunyikannya.

***

Langkah tegap wanita itu mengarah kepada sebuah pintu besar yang bertuliskan menteri pertahanan di depannya, dengan diikuti oleh langkah beberapa orang lainnya di belakang.

Mereka berhenti dan menghadap seorang wanita yang tak lain ialah sekertaris dari orang yang ada di balik pintu besar itu.

"Kami datang dari kejaksaan seoul. Beri kami jalan" ucap Seungwan seraya menunjukkan surat perintah penahanan kepada sekertaris itu.

Reach You (BBH ›‹ BSJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang