Ketika takdir mempertemukan wanita anti pria seperti Ana dengan sosok pria yang sangat asing untuknya. Layaknya wanita independent umumnya yang selama ini hanya fokus pada karir, pemimpin perusahaan penguasa pasar korea itu tidak menyangka akan bera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ana mematikan mesin mobilnya setelah memastikan mobilnya terparkir dengan baik, sebelum akhirnya keluar dari sana.
"kau sudah sampai?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"iya aku baru saja tiba di tempat parkir kantorku"
"Baguslah. Jangan terlalu lelah dengan pekerjaan. Kau baru saja pulang dari rumah sakit"
"Iya Baekhyun. Omong omong, maaf aku tidak mengantar Seojun ke sekolah"
"Sayang... Kenapa kau minta maaf? Seojun adalah tanggung jawabku juga, lagi pula aku juga sedang libur"
"Tetap saja..." Perempuan itu berkata dengan nada sedikit sedih dan kembali melanjutkan, "Hm... Baek aku harap kau tetap berhati hati. Walaupun Kim Hyungseok sedang ditahan kejaksaan. Kita tidak tahu apa yang akan ia lakukan kedepannya. Yang jelas tidak mungkin dia akan diam saja. Jadi tetaplah berhati hati Baekhyun. Aku tidak mau melihatmu terluka"
"Iya. Kau juga sayang, jaga dirimu"
***
"Menteri pertahanan Kim Hyungseok lagi lagi harus di periksa kejaksaan setelah mendapat laporan tentang adanya tidak pencucian uang, perdagangan senjata ilegal dan obat obatan terlarang. Dan kini nampaknya tersangka telah tiba di gedung kejaksaan" Ucap salah satu dari sekian banyak reporter yang melakukan siaran live di depan pintu masuk gedung kejaksaan.
Sebuah mobil van berhenti tepat di depan pintu masuk. Segera para reporter, pemburu berita itu mengepungnya. Kilatan blitz kamera menampar telak. Tak lama kemudian kekuarlah Kim Hyungseok. Pria paruh baya itu nampak tenang disituasi yang cukup gila ini. Para petugas berusaha menyibak lautan reporter agar ia dapat masuk ke dalam gedung.
Dengan kedua tangan yang terborgol. Kim Hyungseok berjalan melewati para reporter. Tatapan yang ia berikan di depan kamera nampak ramah dan bijaksana seperti biasa, maksudnya topeng yang biasa ia kenakan. Lelaki itu masih saja memakai topengnya di posisinya yang telah terpojok ini. Tidak ada gurat kekhawatiran sedikit pun dari wajahnya. Dia benar benar tenang seperti air. Dan itulah pointnya....
