BANGKRUT!

49 3 0
                                    

Cinta yang paling hakiki bagi seorang mukmin yaitu cinta kepada Allah, maka seharusnya Allah-lah yang menjadi penyemangat terbesar kita yang tak terbatas.
(Mutiara Islami)

🌟🌟🌟

Hari yang cerah, langit biru yang bersih tanpa hiasan awan. Matahari bersinar tanpa malu menyinari seluruh permukaan bumi.

"Langit ny panas yah!" Kataku pada seorang gadis yang tengah duduk di bangku taman. Sambil menempelkan botol air dingin ke pipinya.

"Aww, dingin!" Pekik nya. Sesaat setelahnya itu dia menatap sinis padaku.

"Ini air buat Lo!". Lalu dia pun mengambil air mineral itu. "makasih!". Dia membuka botol air itu lalu meminumnya, ah, nampaknya dia kehausan sekali. Aku berasa seorang pahlawan yang menyelamatkan nyawa seseorang. Haha

"Ehem.." aku berdehem pelan bermaksud memberi sedikit kode padanya berharap wanita itu sedikit peka. Benar saja dia menatap kearah ku lalu kembali memberikan botol air itu. "Kamu haus juga"

Nah loh malah dikira haus, dasar!! Cewek emang gak peka yah! "Gak makasih" jawab ku singkat. "Ehm, aku gak boleh duduk nih?" Akhirnya setelah mengumpulkan seluruh kekuatan dari alam semesta kata itu terlontar dari mulut ku.

"Lah, yang larang kamu duduk siapa?" Sungguh mendengar nya bagaikan tertusuk seribu duri.

Aku pun duduk di sampingnya, tak lama setelah aku duduk tiba-tiba saja.. "Allahuakbar Allahuakbar" suara adzan berkumandang pertanda sudah masuknya waktu sholat Dzuhur.

"Aku sholat dulu ya! Assalamualaikum" Pamitnya padaku. Lalu melenggang pergi meninggalkan daku yang duduk termenung sepi manahan sejuta rasa kezelll ini. Yawloh Gusti baru juga duduk.

***

Setelah menyebar seluruh imporman keseluruh penjuru, akhirnya aku tahu nomor Hanna. Nomor ini aku dapat dari temen sekelasnya Hanna dulu.

"Nih..!!" seorang gadis bernama *sensor* memberikan secarik kertas bertuliskan beberapa digit nomor berharga, lebih berharga dari pin ATM Hitmin Piris. Ya itu.nomornya Hanna.

Tangan ini bagai punya kendali sendiri, dengan sendirinya dia bergerak hendak mengambil kertas itu. Namun bagai sebuah barier tiba-tiba saja tangan ini ditepis dengan kasar. "Huss, main mau ambil saja!"

"Ehh lohh! Lo kasih ya gue ambil lah. Gimana sih?!" Dengan sedikit nada kebingungan bagaikan tak bisa menyelesaikan pecahan-pecahan puzzle. Aku pun  bertanya pada gadis aneh di depan ku ini.

"Kalau kamu mau ini, kamu harus membayarnya dengan harga yang setimpal dong!" Ahh, dari kata Yang keluar dari mulutnya itu aku mencium bau-bau pemerasan.

Tangan ini pun kembali bergerak semaunya masuk kedalam saku mengambil dompet. "Mau berapa?"

"Hey ayolah tak semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang!" Dengan sombongnya dia berkata, cihh dasar!

"Lah teroooss? Mbaknya mau di beli pake apa?"

"Sembarang aja! Gue gak di jual! Kau pikir aku cewek apaan hahh?!"

Lahh kok mbaknya ngegas yah? Apakah ada perkataan ku atau sikapku yang menyinggung dia? Silahkan jawab di kolom komentar ya guys! Eh bentar kok aku kayak lagi ngevlog di Utub gini yah.

Aku Tersentuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang