Naruto © Mr Masashi kishimoto
SasuHinaLovers
Hinata pov!
Typo(s)
Follow YinYang2327!Happy Reading Guy's!
.....Jika kesabaran ini membuahkan hasil, maka aku sangat bahagia. Pasalnya, Sasuke-ku semakin dekat padaku.
Suamiku, sekarang tidak protes saat aku memperhatikan dia. Walau kadang ketus tapi tidak apa.
Melihat dia tersenyum tipis membuat hatiku bergejolak. Tapi, ada yang aneh pada sikapnya. Sasu-kun terlihat sering melamun entah lamunan apa itu.
"Sasuke - san," panggilku.
"Hn," sahutnya.
Kuberanikan diri duduk di sampingnya. Wajah rupawan itu terterpa sinar sunset dan wajahnya semakin tampan.
Tidak ada percakapan, hening dan sedari tadi aku pandang wajah dengan pahatan sempurna yang diciptakan Tuhan.
"Apa aku terlalu tampan sehingga sedari tadi menatapku tanpa berkedip?" cetus Sasuke - kun tiba-tiba. Huweee aku malu sekali di pergoki begini.
Dia keren sekali, walau penglihatan tidak berfungsi namun insting pendengar, perasa dan lainnya begitu peka.
"Gomenasai," cicitku. Ini memalukan tapi apa daya Suamiku begitu berkarisma tinggi.
"Kenapa meminta maaf, kamu berhak menatapku intens, bukanya kamu Istriku?" tuturnya.
Ya Tuhan, jantung oh jantung tolong jangan berdegub bertalu-talu begini. Rasanya sangat mendebarkan jiwa dan raga.
"A-aku a-ambil mi-minum du-dulu," gagap karena terlalu gerogi.
"Temani aku, nanti saja ambil minumnya!" dia menggegam tanganku lembut.
Oh Tuhan, bisa mati muda karena Suamiku ini. Haduh, aku harus bagaimana. Aku berkeringat dingin merasakan sentuhan fisik sedari tadi.
"Relax, tidak perlu tegang. Bukanya kita Suami Istri?" ujarnya kalem.
Pluk
Aku tercengang saat merasakan kepalanya bersandar pada bahuku. Posisi kami, Sasuke bersandar padaku sembari menggegam tangan erat.
"Jika masa lalu itu datang dan merebut diriku darimu, apa yang akan kamu lakukan? Bertahan atau menyerah?" tanya Suamiku tiba-tiba.
Hatiku membeku dan jantung ini berhenti berdegub karena terkejut. Apa ini, kenapa pertanyaan ini. Apa aku harus jujur tentang perasaanku atau berbohong.
"Jawab dengan hatimu," bisiknya.
Aku langsung menggegam tangan kekarnya lalu kuremas pelan.
"Aku tidak akan membiarkan dirimu terenggut oleh dia. Karena aku akan egois mempertahankan dirimu disisih ku. Bertahan walau ombak besar menghantam diriku. Aku akan berusaha bertahan di sampingmu. Tapi, kalau dia sangat berarti untukmu dan Suamiku ini tidak bahagia bersama apa boleh buat. Tapi, semampu diriku akan bertahan demi pernikahan kita!" tuturku tulus.
Sasuke-ku menegakan tubuhnya lalu menghadap kearahku. Tangan besarnya terulur untuk menangkup pipi gembilku.
"Apa alasan itu semua? Apa kamu menyukai atau mengasihaniku?" tanyanya lagi.
"Tidak ada alasan karena hatiku yang meminta. Kamu milikku dan aku milikmu. Aku tidak menyukaimu!" tegasku.
Kulihat dia terkejut mendengar jawaban jujurku. Dia hendak menurunkan tangannya namun aku genggang erat. Aku melihat kekecewaan dari mimik nya yang datar.
"Aku tidak menyukaimu melainkan mencintaimu. Aku mencintaimu, Suamiku sangat mencintaimu. Aku tahu, perasaan itu hanya untuk dia tapi tidak apa, karena mencintai dalam diam tidak apa. Biarkan aku menjadi cahayamu, matamu, kekuatanmu dan sinarmu. Aku akui, hanya gadis lemah tapi percayalah aku akan menjadi kuat untuk melindungi dirimu!" tuturku tanpa keraguan.
Aku menunduk dalam sembari merengkuh tangan kekarnya. Apa ini akhirnya dia akan menjauh karena mendengar pengakuan cinta.
Tuhan, aku sangat mencintai Suamiku dan tolong lindungi pernikahan kami
Grep
Apa ini, kenapa aku mendapatkan pelukan erat nan hangat. Karena haru dan rasa meluap aku menangis sesegukan dalam dekapan Suamiku.
"Aku juga mencintaimu, Istriku. Kesabaran, ketelatenan, kelembutan dan kebaikan hatimu membuat aku luluh. Terimakasih sudah menerima lelaki cacat sepertiku," bisiknya membuat aku terharu sangat.
"Tidak, seharusnya aku yang berterimakasih karena mau menerima gadis bodoh dan lemah sepertiku. Kamu lelaki kuat tidak cacat, karena bagiku kamu adalah segalanya. Jangan hiraukan itu buatlah kekurangan itu sebagai kekuatan terbesarmu. Aku akan bersamamu selalu layaknya bayangan. Kekuatan dan sinar untukmu. Jadikan aku cahayamu!" tegasku sembari menangkup pipi tirus nan rupawan Suamiku.
Sasuke-ku langsung merengkuhku erat sembari mengatakan ratusan kali kata terimakasih. Tuhan, aku sangat bahagia atas keajaiban ini.
Aku balas pelukan Suamiku tidak kalah erat. Aku sangat bahagia mendengar ini. Hari paling membahagiakan dalam hidup. Sasu-kun, aku sangat mencintaimu.
Sunset telah terbenam dan kami masih betah berpelukan. Entah kenapa rasanya, tubuhku begitu pas dalam dekapan hangat Sasuke. Tubuh kekarnya berasa pas dengan tubuh mungilku.
"Boleh aku mencintai dirimu?" pintanya meminta izin.
"Kenapa harus izin, Sasu-san berhak atasku!" tegasku.
"Aku tidak mau memaksa. Kamu berlian yang sangat berharga. Kamu istimewa dan berhak dihormati. Mulai sekarang panggil aku, Sasu-kun, hubby, Suamiku atau panggilan sayang lainnya!" paparnya.
"Eh? Itu berlebihan Susu sa... Kun, aku tidak sebaik itu." Hinata merendah dengan malu-malu. Hatinya sangat senang dan berbunga akan semua hal indah ini.
"Tapi bagiku kamu permata indah, Istriku." Sasuke berbisik mesra dan perlahan bibir mereka menyatu.
Hanya ciuman penuh perasaan bukan nafsu belaka.
....
Dukung kami dengan Vote & Comment
Follow YinYang2327!Hontou ni gomenasai, banyak typo(s) bertebaran dan kesalahan penulisan.
Dear YinYang2327
April'30'19
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Of Love
FanfictionNaruto belong of Mr. Masashi Kishimoto. Fanfiction Indonesia. Pair ciklis Sasuhina. Genre Romance/drama/Love/family/hurt/sad/marriage. Warning! typo(s)/ooc/rate T-M/all other a combination written story by. Yonggie and Yunnatryana copyright ©2019 ...