11. Kamu!

3.4K 381 28
                                        

Naruto © Mr MK!
SasuHina!

Happy Reading Guy's!

***


Haruna menangis tersedu mengingat penolakan Sasuke. Pokoknya dia harus mendapatkan prianya kembali.

"Haruna, apa kamu sudah bertemu, Sasuke?" tanya teman Haruna.

"Sudah," jawab Haruna lesu.

"Sudah kukatakan sulit mendapatkan dia lagi. Buang rasa percaya dirimu kalau Sasuke masih cinta. Bulshit, mana ada orang yang sudah disakiti begitu dalam masih cinta sampai sekarang? Itu gila karena yang kutahu Istrinya sangat cantik mempesona. Dari pada memikirkan masa lalu lebih baik memikirkan masa depan. Masa lalu sampah untuk apa dipikirkan!" sarkasme Utakata.

Haruna geram mendengar perkataan Utakata. Dia mengacungkan jari telunjuk tepat di depan wajah rupawan Utakata.

"Tutup mulutmu, bajingan ...! Bagiku Sasuke masih sama. Dia masih mencintaiku, aku yakin itu!" raung Haruna.

"Hahaha, kamu terlalu percaya diri, Nona!" ledek Utakata sebelum pergi tanpa permisi.

"Arghh, bajingan. Aku akan mendapatkan priaku lagi. Sasuke hanya milikku, tidak akan kubiarkan wanita jalang itu memilikinya!"

***

Sasuke terdiam sendiri di balkon tanpa peduli dinginya angin malam. Dia merasa sesak mengingat semuanya. Wanita yang sangat dia cintai menghinati dan meninggalkan dirinya di altar.

Saat hati sudah berlabuh masa lalu datang kembali. Tidak ada guna semua itu pasalnya sekarang hanya ada Hinata dalam hatinya.

Lamunan buyar tatkala merasa pelukan erat seseorang. Dia tersenyum saat tangan mungil Istrinya melingkupi bahunya.

"Sasu - kun,  sedang memikirkan apa?" tanya Hinata lembut.

"Hal tidak mutu, kamu belum tidur?" tanya Sasuke sembari mengusap lengan langsing Hinata.

"Mana bisa tidur tanpa pelukan," cicit Hinata malu. Sungguh sejak hubungan mereka membaik tidur mereka selalu berpelukan. Jika Sasuke tidak memeluknya maka ia akan terjaga sepanjang malam.

Sasuke menarik Hinata agar duduk di pangkuannya.

"Sekarang ayo tidur," ujar Sasuke. Dia hafal betul letak ranjang tanpa bantuan tongkat. Perlahan dia menyelipkan tangan di bawah bahu dan lutut Hinata.

Hinata tidak khawatir akan jatuh, karena Sasuke sudah mahir menentukan arah. Dia mengalungkan tangan dileher kokoh Suaminya.

Bruk

Tubuh mereka jatuh di ranjang dengan Sasuke di atas Hinata. Jemari panjang kekar itu mengelus pipi bulat Istrinya.

"Aku ingin melihat lagi, Hinata. Aku ingin merasakan warna lagi. Aku ingin melihatmu dan ingin melihat tubuhmu. Aku tidak tahan menahan gairah, karena  ingin saat mata ini melihat bisa memilikimu sentuhnya. Aku ingin kamu, Hinata!"

Sasuke berkata penuh keseriusan. Karena perkatanya mata amethyst Istrinya berembun.

Hinata menempelkan tubuhnya erat pastinya sangat bahagia.

"Aku sangat mencintaimu, Sasu - kun. Seluruh milikmu, tubuh dan cinta ini. Aku akan menunggu saat matamu melihat untuk memilikiku seutuhnya."

Sasuke merengkuh Hinata erat dan menciumi leher jenjang Istrinya. Tekstur lembut membuatnya candu. Ia menghirup dalam leher Istrinya.

"Aku juga mencintaimu, Hinata. Begitupun dengan diriku, semua milikmu!"

"Ahh, Sasu - kun, aku takut," lenguh Hinata saat merasakan tangan besar Sasuke meremas payudaranya.

"Takut, kenapa, Sayang? Jangan takut aku akan selalu melindungimu!" tegas Sasuke.

"Bagaimana jika saat kamu melihat wajahku tidak sesuai ekspetasi? Aku pendek dan kurang menarik. Aku ___"

"Sstt, aku tidak mempermasalahkan rupa, Sayang. Aku mencintaimu itu karena kamu yang memiliki sifat baik, gigih, penuh cinta dan penyayang. Kamu telaten, sabar dan tabah menghadapi sikap kerasku. Aku mencintai karena budi pekertimu bukan wajahmu!"

Sasuke mengecup bibir Hinata cukup lama agar Istrinya tahu bahwa ucapannya serius. Sungguh dia sangat mencintai Hinata apa adanya.

Hinata menangis haru mendengar perkataan Sasuke. Dia merengkuh erat sang Suami penuh perasaan.

"Aku sangat beruntung mendapatkan Suami sebaik dirimu, Sasu - kun. Kita akan habiskan waktu selamanya, hanya kamu, aku dan anak-anak kita kelak. Aku sangat mencintaimu, Suamiku!"

Entah Hinata tidak tahu kenapa bisa berkata begitu lugas mengungkapkan isi hati. Hanya perasaan cinta meluap untuk Suami tercinta. Tidak peduli tanggapan Sasuke tentangnya yang frontal. Perasaan itu begitu membuncah tanpa mau dipendam.

Sasuke terperangah mendengar perkataan Hinata. Gadisnya mampu mengatakan hal mengejutkan begitu. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyum teduh. Dia merengkuh Hinata posesif.

"Aku sangat bahagia mendengar ucapan seriusmu, Hinata. Sungguh aku sangat senang kamu bisa mengatakan itu. Kita akan melakukan malam pertama setelah mata ini terbuka, setelah itu membangun impian berdua. Kita bersama anak kita akan bahagia bersama!"

Wajah Hinata bersemu merah mendengar perkataan Sasuke. Jiwanya melayang di nirwana tanpa mau turun. Penantian panjang membuahkan hasil memuaskan.

Kesabaran menanti cinta Suaminya terbayar begitu manis. Harapan hanya satu hidup bersama Sasuke selamanya.

Sasuke membawa Hinata untuk tidur berbantal dada bidangnya. Jemari panjang kekar itu mengelus lembut rambut panjang Istrinya. Sesekali dia kecup puncak kepala Hinata penuh perasaan.

"Aku mengukir nama Hinata dalam hidupku. Dan nama itu akan selalu tersimpan di lubuk hati. Dia cintaku, hidupku dan cinta terakhirku. Biarkan Tuhan memberkati pernikahan kami. Semoga Tuhan selalu mempersatukan kita selamanya sampai ajal menjemput," batin Sasuke sembari tersenyum tipis.

***

Hinata tersenyum manis melihat Sasuke sudah siap untuk melakukan operasi besar. Senyum manis terus menghias bibir mungilnya saat tahu Sasuke-nya begitu semangat untuk sembuh.

Keluarga Uchiha tersenyum lebar pasalnya penantian panjang agar Sasuke operasi terjadi. Bertahun-tahun mereka bujuk namun hasilnya nihil dan kini Sasuke sendiri yang ingin operasi.

Mikoto terus mengatakan terima kasih dan merengkuh Hinata penuh haru. Mereka tidak salah menjadikan Hinata Istri Sasuke. Berkat Hinata semua menjadi berwarna.

****

Tbc

Sorry, typo's bertebaran
🙏🙏🙏

Sorry, Up lambat. Kami sangat senang atas dukungan kalian.

kami harap tetap setia.

Bagaimana kabar kalian, Baby?

YinYang2327

Love you all.

21'06'19

Light Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang