1. Ingin Melindungi!

5.1K 431 11
                                    

Naruto ©Mr. Masashi Kishimoto

Segala typo(s) dan lainnya, harap maklum.

..................

Aku menatap Suamiku penuh kelegaan akhirnya dia mau makan masakkan yang kubuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap Suamiku penuh kelegaan akhirnya dia mau makan masakkan yang kubuat. Wajah tampan itu, sungguh membuatku ingin membelainya, lembut.

Hatiku terenyuh nyeri saat menatap, tatapan kosong itu. Bagaimana tidak kosong, jika tidak dapat melihat?

"Jangan menatapku seperti itu!" sengit Suamiku, namun aku tersenyum tipis menanggapi perkataannya.

"Sasuke-san, mau jalan-jalan sekitar kompleks?" tanya ku berusaha akrab.

"Tidak usah sok akrab," sinisnya.

Mata kelam itu sungguh indah. Tapi, tidak ada pancaran cahaya serta kehidupan disana. Aku langsung berlari tatkala Suamiku nyaris terjatuh. Segara kutopang tubuh besarnya yang sedikit kurus.

Aroma maskulin menguar dari tubuh kekarnya sangat nyaman untuk bersandar. Perlahan serta hati-hati aku tegakan tubuh kami, dan baru kusadari betapa mungil tubuhku jika berdekatan dengannya. Tinggi kami sungguh signifikan, membuatku sedikit kesulitan untuk menggapainya.

Sasuke Uchiha, atau Uchiha Sasuke adalah Suamiku yang baru kunikahi dua pekan lalu. Usia kami terpaut jauh, tapi itu tidak menjadi masalah buatku.

Aku merengkuh pinggangnya agar dia berjalan hati-hati, namun dia menyentak lenganku dan membuatku nyaris jatuh jika tidak ada tangan menahan lengan kurusku.

"Tuan Sasuke," gumamku lembut. Aku bingung memanggilnya bagaimana!? Kakak, Paman, Suamiku, Sayang, Sasuke-san atau Sasu-kun? ... Jadi, aku memutuskan untuk memanggil dia Kakak saja.

"Ceroboh!"

Suamiku mengataiku ceroboh, dasar pria ini. Aku cemberut lucu lalu berjalan kembali ke meja makan untuk membereskan semuanya. Aku mengambil piring dan gelas kotor lalu menataruhnya di washtafel.

Melihat kerapuhan serta kesulitannya, membuatku ingin selalu melindunginya. Menjadi cahaya untuknya. Meski sebenarnya aku tahu, dia menolaknya mentah-mentah. Dia tidak ingin seorangpun merasa mengasihani dirinya.

   Selama ini, dia hanya berdiam diri di rumah seraya gym dan memainkan alat musik seperti gitar, piano, harmonika, suling dan saksofon itupun jika ia ingin. Kebiasaan setiap hari hanya melamun, menyendiri tanpa peduli.

Permainan musik Sasuke sangat indah, namun tersirat kepedihan yang begitu menyayat hati bagi pendengar. Kadang aku ingin belajar lebih giat tentang alat musik di perguruan tinggi. Tapi apa daya, aku hanya seorang yatim piatu yang hanya lulus SMA saja, dan itu sudah luar biasa.

  Suamiku dulu adalah seorang CEO muda nan sukses. Tapi itu dulu, sebelum segala sesuatu terjadi dan merubah dirinya menjadi seperti ini. Disetiap harinya ia habiskan untuk melamun dan menyendiri jika ingin ia pergi gym lalu main musik itu saja. Sungguh miris sekali Suamiku ini.

Seperti sekarang ini, dia memainkan piano dengan penuh perasaan, tanpa peduli sekitar. Melodi ini sungguh indah, akan tetapi penuh kesedihan yang mendalam.

Aku berjalan menghampiri pria malang itu, yang sialnya menjadi atensi utamaku.

"Sasuke-san," panggilku.

"...."

Tidak ada sahutan, menyebalkan sekali. Sabar Hinata, kata Ibu panti orang sabar di sayang Tuhan. Monolog batinku.

"Sasuke-san," panggilku lagi.

"Urusai," umpatnya geram. Tapi aku tidak ambil pusing.

"Boleh aku ikut memainkan piano?" apa ini, kenapa aku terus mengemis perhatian darinya.

"Pergi!" usirnya. Haish, pria ini benar-benar butuh penerangan kata.

"Ajari aku...."

"KELUAR!" teriaknya lantang seketika.

Buru-buru aku berlalu begitu saja meninggalkan dia. Apa salahnya jika aku ingin mengenal? Sabar Hinata, kamu hanya perlu bersabar demi kebaikan bersama.

Kutatap punggung tegap Sasuke-san yang mulai luruh. Ia menyandarkan kepala pada lengan kirinya, sementara tangan satunya dia gunakan menekan tuts-tuts piano.

Hatiku begitu teriris melihatnya begitu terpuruk. Tolong ... Sasuke-san, tatap aku dan berikan cintamu. Maka aku, dengan segenap jiwa raga akan menjadi cahaya dan mata untukmu.

Tolong lihat aku, berbaliklah  mencintaiku maka dengan senang hati aku sambut dirimu dengan segenap rasa cinta yang ku.

Suamiku, sebenarnya bisa melihat lagi. Apabika dia mau melakukan operasi transplantasi mata. Keluarga Uchiha terus membujuk Sasuke-san, namun sama sekali tidak dipedulikannya.

Sasuke, percayalah aku akan menjadi cahaya penerang untukmu!

...

.....................

Please, vote and comment
See yaa in the next chp
Thanks,
07/04/2019
......................

Light Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang