Segala typo (s) yang ada dan lainnya harap maklum.
Happy Reading!
_______________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Light Of Love
Deru napas keduanya memburu dengan dahi yang saling menempel. "Aku menginginkanmu, Hime..., aku sudah tidak tahan jika menunggu lebih lama lagi," ucap Sasuke dengan suara berat menyerupai bisikkan di telinga Hinata.
Kedua tangan Hinata menangkup sisi wajah Sasuke dan mengecup bibir pria-nya kilat. Memandang wajah suaminya yang telah berkubut gairah. "Iya, lakukanlah. Aku milikmu 'kan, suamiku!?" lirih Hinata dengan lembut. Pria itu tersenyum, mendengar apa yang di katakan oleh istrinya. Sasuke sungguh bersyukur memiliki wanita seperti Hinata dalam hidupnya.
"Terima kasih istriku, kamu adalah wanita yang sangat special, yang Kami-Sama kirimkan khusus untukku sebagai belahan jiwaku." Sasuke mengecup kembali dahi istrinya penuh kasih sayang yang tulus.
"Ta-tapi, Sasu-kun- a-pa kamu yak-- "
"Apa kamu meremehkan kemampuan suamimu, Hime?" potong Sasuke dengan suara datar dan tersenyum miring.
"Bu-bukan begi..."
Sasuke membungkam mulut Hinata dengan ciuman yang kuat dan menuntut, memagutnya dengan dalam, menyecap, melumatnya lagi hingga erangan juga desahan keluar dari sela-sala ciuman panas tersebut....
Tok... Tok... Tok...!
Suara ketukkan dari balik pintu kamar mereka terdengar, seketika membuyarkan kosentrasi aktivitas dua insan yang sedang merambah puncak kenikmatan. Geraman frustasi keluar dari bibir pria itu, sedangkan Hinata terkekeh kecil dengan semu di wajahnya saat melihat suaminya begitu kesal karena kesenangannya terganggu.
"Huft...!"
Sasuke bangkit dari atas tubuh Hinata dan berjalan ke arah kamar mandi, sedang Hinata bergegas merapikan kembali penampilannya dan menuju pintu untuk menemui si pengganggu yang ternyata adalah ibu mertuanya. "Kasan," kata Hinata setelah membuka pintu tersebut. Tampak ibu mertuanya tersenyam mencurigakan saat melihat kepadanya.
"Kenapa lama sekali buka pintunya, hm?" tanya wanita itu yang masih dengan senyum jahilnya, seolah-olah wanita itu tahu apa yang terjadi di dalam sana.
