Prolog

177 12 0
                                    

Usia kehamilan Arra baru menginjak 3 bulan. Arra jadi sangat sangat sensitif. Arra juga ngidam yang aneh aneh seperti sekarang

"Arra sayang.. Jam 2 pagi siapa yang jualan bolu pandan jangan aneh² besok aja ya"Ucap Taeyong kembali tertidur

"Lihatlah Daddymu sayang, dia tidak sayang dengan kita oke jangan bersedih kita makan besok saja"Ucap Arra

"Aiss baiklah aku akan membuatnya tapi temani aku"

Arra duduk dan Melihat Taeyong yang sibuk dengan membuat bolunya. Setelah melakukan beberapa tahap Taeyong meletakan Adonannya ke Dalam oven dan melihat ke arah Arra.
Taeyong menghela nafas setelah melihat Arra tertidur di meja makan

"Keras kepala"Ujar Taeyong lalu mengangkat tubuh Arra ke kamarnya dan meletakannya di kasur

"Jangan menyusahkan Mommy dan Daddy sayang... lihatlah Mommy mu yang keras kepala ini membuat Daddy berantakan. Hmm"Taeyong mencium Puncak kepala Arra dan kembali ke dapur untuk membereskan semuanya

# Skip

Setelah melewati masa ngidam yang sangat merepotkan. Sekarang Usia kandungan Arra sudah 8 bulan dan perutnya sudah besar. Napsu makan Arra juga bertambah sehingga membuat Arra sedikit lebih gembil

"Gembul sayang. Daddy pulang "

"berhentilah memanggilku gembul"Taeyong terkekeh lalu ikut duduk di samping Arra dan memeluknya dari samping

"Sudah makan? "tanya Taeyong

"Sudah,  lihatlah yang di minta anakmu ini"Arra menunjukan mangkuk kecil berisikan beras

"Sayang Nanti kau sakit saat memakan Beras, Mommymu kan tidak sanggup mengunyah janganlah menyusahkannya ya"Ucap Taeyong menghadap Perut Arra, mengelusnya dan menciumnya

"Akh , lihatlah dia sangat senang Daddynya menciumnya"Ujar Arra

"Dia menendang?  Sejak kapan? "

"Sejak tadi,  baru kali ini dia menendang seperti itu "Jawab Arra

"Wah rupanya Anak Daddy hanya menyayangi Daddy ya, Hmm anak Daddy"ucap Taeyong memeluk perut Arra

"Iya hanya anakmu aku hanya penitipan saja"Ujar Arra mengusap kepala Taeyong

"Ra makasih ya, Udah mau di samping aku terus dan maaf udah nyakitin"

"Berhantilah membahas masa lalu,  kita hanya perlu menyambut masa depan yang lalu biarlah berlalu"

"Iya ibu pengacara, ngomongnya tambah pinter ya"

"Iya dong Istrinya Lee Taeyong "

"Emang iya?"

"Oh okay aku pergi "

"Dengar kan sayang. Mommymu marah lagi ke Daddy. memang hanya kau yang sayang sama Daddy"Tutur Taeyong

"Cukup, kau meracuni pikiran anakku Tuan Lee.  Pergilah mandi"Usir Arra

"Baiklah Nyonya Lee"

Tbc

Sampe sini saja prolognya

Apa?

Tambah lagi?

Vote dulu yang banyaka baru aku Up Bonus Chapternya

Vote komen share

Is Me [Lee Taeyong ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang