VP-16

1.7K 353 34
                                    

Karena kesal, Kyungsoo pergi meninggalkan Baekhyun, Kai dan Chanyeol di meja makan. Dia merasa terhina ketika makanannya dimuntahkan di depan matanya. Susah payah Kyungsoo memasaknya. Belum lagi kehidupan Kyungsoo sebelumnya yang cukup berat untuk mendapatkan sesuap nasi.

"Tidak bisa menghargai orang lain!" gerutu Kyungsoo meninggalkan apartemen dengan perasaan kesal.

Sementara itu, kembali ke meja makan. Ada tiga pria yang melongo, kebingungan. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Ketiganya sama terkejutnya.

"Aku salah apa?" Chanyeol meringis, karena sadar jika dia adalah sumber masalah saat ini.

Baekhyun dan Kai menggelengkan kepalanya secara bersamaan.

"Kalian sama sekali tidak peka. Kyungsoo marah karena kalian membuang hasil masakannya," sahut Sehun yang kebetulan menyimak drama dua pasangan aneh pagi ini.

"Aku kan tidak bisa memakan makanan manusia..." Chanyeol melakukan pembelaan pada dirinya.

"Jangan membenarkan diri jika ingin merebut hatinya. Dia ingin kau puji, termasuk masakannya. Salah satu keahlian yang paling dibanggakannya," jawab Sehun lagi setengah tidak sabar.

"Bagaimana kau tau? Mungkin saja karena dia punya masalah."

"Aku ragu kau benar-benar menyukainya atau tidak. Berapa bulan dia tinggal bersama kita, harusnya kau tau kebiasaannya. Termasuk hobbynya memasak."

"Kau memperhatikannya?" tanya Chanyeol terheran.

"Tentu saja. Aku memahami kenapa dia langsung marah begitu kau memuntahkan masakannya."

"Jangan bilang kau menyukainya!" cecar Chanyeol lagi. Merasa sedikit minder karena Sehun lebih memahami Kyungsoo daripada dirinya.

"Tentu saja,---" omongan Sehun terputus saat menatap wajah lain yang mendengarkannya dengan serius, "---tidak..." lanjut Sehun dengan nada suara lebih pelan. Mimik wajah Suho sulit untuk ditebak saat ini.

"Lalu---," Omongan Chanyeol terputus saat Suho menginterupsinya.

"Sebaiknya kalian cari Kyungsoo sekarang. Keselamatannya terancam."

"Bloody hell! Aku melupakan keselamatannya!" Chanyeol menepuk jidat lebarnya sedikit keras.

"Aku meragukan kau benar-benar mencintainya. Bahkan diluar sana Kyungsoo sedang terancam, kau tidak menyadarinya."

"Tutup mulutmu Albino sialan! Oh my gosh... Aku harus bagaimana..." Chanyeol uring-uringan berjalan di apartemennya. Dia tau tidak bisa melakukan banyak hal. Jika dia mencari Kyungsoo saat ini, maka dia yang akan musnah.

"Semenjak menjadi vampire, otakmu mungkin ikut mati juga. Tidak bisa kau pergunakan untuk berfikir," Sehun kembali berujar dengan sinis.

"Rasanya kau sudah bosan hidup ya!"

"Aku sudah mati asal kau tahu," jawab Sehun menantang.

"Cukup! Apakah kalian ingin bertengkar terus?!" Suho menengahi kedua vampire tinggi di hadapannya yang sedang bertengkar.

"Vampire pucat ini tidak bisa memberikan solusi, Hyung."

"Jika kau bisa menggunakan otakmu, ada manusia serigala dan manusia yang bisa kau manfaatkan keberadaannya. Minta bantuan mereka untuk mencari dan melindungi Kyungsoo diluar sana."

"Kau... Apa... Mereka..." Mulut Chanyeol tiba-tiba menjadi kaku, karena apa yang barusan diucapkan Sehun adalah ide yang sangat briliant. Dan dia merasa malu karena tidak sampai terfikir ke arah sana.

"Benar, ada kami," sahut Baekhyun yang akhirnya bisa bicara diantara pertengkaran kedua vampire tadi.

"Aku bisa meminta bantuan kalian?"

ᴠᴀᴍᴘɪʀᴇ ᴘᴀʀᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang