7. Dia Kembali

215 52 40
                                    


Suatu saat kamu akan tau siapa orang yang berpura-pura menyayangimu dalam diam

_LOVE MYSELF_

***

"SUMPAH! Gue bingung sama sifat Eiga."

Lila memberitahuan kejadian semalam kepada Silvia. Silvia yang sedang menulis rumus Fisika dari buku Lila langsung berhenti dan melihat Lila yang geram sendiri entah karena apa.

"Lah, maksud lo apa?"

"Ah, nggak penting." Lila mengambil bukunya yang berada di tangan Silvia. Lila tidak melihat tatapan horor yang diberikan Silvia.

"Gue belum selesai, bego!" Silvia kembali menyahut buku Lila yang ada di tangannya.

•••

Eiga berjalan menuju kelasnya, dengan wajah lesu ia membawa tas berat yang ada di pundaknya. Mood Eiga rusak sejak pagi tadi, ia bangun kesiangan, dan yang paling Eiga benci adalah melihat kedua orang tuanya yang bertengkar di depan Eiga sendiri.

Benak Eiga tidak memikirkan, kenapa orang tuanya akhir-akhir ini semakin aneh di mata Eiga. Ia merasa, bahwa kedua orang tuanya menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui Eiga.

Karena Eiga berjalan dengan menunduk, Eiga tidak sadar kalau ia berpapasan dengan Dico. Dico tetap cuek walaupun ia sendiri melihat Eiga yang berpapasan dengannya.

Eiga tidak sengaja menabrak senior kakak kelasnya yang terkenal dengan tampang ganas, nakal dan sering mem-bully adik kelasnya yang lebih lemah darinya. Eiga memekik lirih.

"Makanya! Jalan tuh hati-hati, dong! Dasar bego!"

Langkah kaki Dico terhenti karena mendengar umpatan yang menusuk indra pendengarnya. Tubuhnya langsung berputar ke belakang.

"Eiga?"

Dico menemui Eiga yang sedang dimarahi oleh senior sekolah ini.

Tanpa rasa takut, Dico menendang dari belakang  senior yang bernama Alex itu. Lelaki bernama Alex itu langsung tersungkur ke depan.

Eiga melihat Dico sekejap, dari mana talenan hidup itu datang? Berani sekali seorang Dico menendang seniornya.

Alex menoleh kebelakang dan menatap Dico bengis. "Apa? Lo berani ya sama gue? Lo nggak tau gue siapa?"

Alex berdiri dan dengan cepatnya ia meluncurkan tonjokan ke wajah Dico. Cepat, Dico bisa menangkisnya.

Mata Dico yang tajam tidak segan-segan menusuk netra hitam Alex. Wajah Dico pun berapi-api. "Sebelumnya gue tanya, apa yang lo lakuin sama Eiga?"

Karena kejadian itu, banyak adik kelas maupun siapa saja penasaran dan mulai berdatangan melihat langsung apa yang terjadi.

"Eh ada yang  berantem itu," kata salah satu teman Lila yang membuat heboh semua orang.

"Eh ada apa?" Silvia dan Lila keluar dari kelas dan mencari tau siapa yang berkelahi.

"Eiga!" Lila dan Silvia menemui Eiga yang mematung melihat Dico dan Alex yang sedang bertengkar sengit.

"Lo nggak papa, 'kan?" tanya Silvia memastikan Eiga.

Eiga menggeleng ragu, ia masih bingung dengan Dico. "Gue nggak papa."

"Maksud lo apa bentak dia, hah?!" Dico melepaskan tangan Alex yang ia pegang. Dico sudah di selimuti oleh rasa amarahnya sendiri.

"Dasar nggak punya mata!"

DEIGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang