Percayalah, ketika gue ada di samping lo. Pasti ada kata tenang, lo akan baik-baik saja._Dico Pratama_
•••••
Setelah seminggu, Eiga akhirnya dibolehkan pulang oleh dokter. Senyum mengembang jelas di wajah cantiknya yang sudah tidak pucat lagi.Eiga senang akan hal itu, kini dirinya sudah ada di depan gerbang. Ia tidak sabar untuk bersekolah lagi. Tentu saja, Eiga tidak sabar untuk bertemu dengan keempat temannya, siapa lagi kalau bukan Lila, Alsya, Silvia dan Alya.
Langkah kaki Eiga mulai memasuki area depan sekolah. Ia berjalan dengan santai melewati koridor demi koridor yang masih banyak di penuhi oleh beberapa siswa dan siswi. Banyak yang melontarkan senyum pada Eiga dan ada juga yang menyapanya. Eiga senang bisa bertemu dengan penghuni SMA Nusantara ini.
Kaki Eiga terus berjalan, hingga dirinya berhenti karena banyak kerumunan orang yang sengaja menutupi koridor hanya untuk melihat majalah dinding. Eiga sedikit curiga dengan majalah dinding yang ditempel saat ini memang giliran anak 12 IPA 03.
Eiga mencoba untuk berdesakan demi melihat majalah dinding tersebut. Dengan susah payah, akhirnya Eiga bisa melihat apa sebenarnya di balik banyaknya kerumunan itu.
Senyum Eiga tiba-tiba hilang, rasa penasaran Eiga yang tinggi tiba-tiba dikejutkan oleh apa yang ditulis di balik majalah tersebut. Bukan sebuah gambar atau apa, tapi hanya ada kertas yang ditulis ancaman.
Kerumunan itu langsung hening, semuanya menatap ke arah Eiga dengan curiga sekaligus geli.
Eiga sedikit demi sedikit membaca tulisan tersebut dengan hati-hati.
To:
Eiga Reika, anak kelas 10 IPA 1
LO TAU?
Lo seharusnya udah keluar dari SMA Nusantara ini.
Karena apa? Gara-gara lo, Dico bukan milik gue lagi!Satu lagi. Setelah lo baca tulisan ini.
Lo ngaku deh, kalau lo sekarang lagi hamil anak dari Alex 'kan?! Lo ngaku deh.
Dari pada satu sekolah ribut karena kelakuan bejat lo!Eiga sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Eiga ingin menangis saat hari pertamanya masuk setelah seminggu lebih tidak berangkat, ia sendiri malah dikejutkan oleh berita bohong yang mencoreng nama baiknya.
Menunduk, itulah yang dilakukan Eiga. Ia membalikkan badan, berhadapan langsung dengan banyaknya siswa-siswi yang siap untuk mencaci maki dirinya.
"Hamil, masih aja berani masuk Ke SMA Nusantara."
"Anjir, gue jijik denger berita ini."
"Cewek cantik, pinter. Eh, kelakuannya kek jalang!"
"Bitch!"
Eiga terus menunduk, mendengarkan setiap cacian-cacian yang didengarnya. Eiga tidak tau harus apa, ingin lari tapi banyak sekali kerumunan yang menghadangnya.
"Eiga!"
Sebuah panggilan mengejutkan Eiga serta beberapa orang yang masih setia mengerumuni Eiga.
Eiga yang dari tadi menunduk langsung mencari sumber suara. Matanya menemukan Lila yang berdesak-desakan untuk menemui Eiga. Lila langsung memeluk Eiga, semua orang yang mencaci Eiga langsung diam saat tau Lila datang.
Lila melepaskan pelukannya dari Eiga, ia langsung menutupi Eiga di balik tubuhnya. Mata tajam Lila satu persatu menatap semua orang yang berkerumun ini dengan raut wajah yang menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEIGA [On Going]
Teen Fiction"Kenalin om. Dico, cowoknya Eiga" -Dico Jean Pratama, alias es kutub utara yang sifatnya berubah semenjak bertemu dengan gadis bernama Eiga Quenzi Reika. "Kenapa nggak sekalian lamar anak saya aja, gimana?" ••••• Ini adalah kisah tentang Eiga Quenzi...