Holla kawan-kawan...
Saye kak sini nak say happy reading..
-----------------------------------------------------------------Café sore itu tak terlalu ramai. Hanya ada beberapa meja yang terisi pengunjung, mungkin hujan yang mengguyur sejak siang tadi membuat orang-orang enggan untuk berkeliaran. Ada yang berkencan, ada yang makan sepulang kerja, dan ada yang sekedar nongkrong. Seperti Azka, pria yang satu itu hanya ingin ngopi saja.
Dia sengaja memilih duduk dekat kaca jendela karena spot yang satu ini memang strategis. Ia menyeruput coffee latte miliknya yang masih hangat pelan sembari melihat pemandangan lalu lintas kota Jakarta yang macet karena bertepatan dengan jam pulang kantor, sambil melamunkan gadis yang sudah memenuhi otaknya akhir-akhir ini.
Bel masuk berbunyi, menandakan pelanggan baru saja masuk. Azka meletakkan cangkirnya di atas meja kemudian menoleh melihat siapa yang masuk. Hingga matanya membola mendapati seseorang berdiri di dekat pintu masuk.
Gadis bergaun biru dongker selutut yang tengah mengusap gaunnya yang terkena air hujan. Poninya agak basah. Ia kemudian berjalan menuju meja yang searah dengan Azka. Azka masih memerhatikan gadis itu dalam diam, hingga mata gadis itu menangkap matanya dan berjalan mendekat.
Ekspresi gadis itu sedikit mengernyit, seakan mengingat-ingat wajah pria didepannya.
“Oh, kakak dream catcher ya?” tanya gadis itu setelah jaraknya sudah dekat dengan Azka.
Azka tersenyum dan mengangguk. Mengajak gadis itu untuk bergabung dengannya.
“Iya, lo Alfiyah Hasna Kumala kan? Cewek senyum mentari?” tanya Azka berbasa-basi.
“Ha?!” kaget gadis itu. Pasalnya ia bingung dengan kata-kata Azka.
“Di jas lo waktu itu ada nama Alfiyah Hasna Kumala. Jadi gue panggil Mala ya.” Kata Azka menghiraukan ekspresi bingung gadis di depannya itu.
“Kenapa ketawa?” tanya Azka ketika mendapati gadis itu tengah tertawa, meski ia suka. Namun aneh saja, Azka jadi merasa ada yang salah dengan ucapannya.
“Nggak, nggak kenapa-kenapa. Lucu aja kakak kayak kenal lama gitu sama gue, padahal nama gue aja kakak-“
“Mala, panggil gue Azka aja. Kita seumuran kok, gue cuma akselerasi aja makanya kelas tiga. Jadi jangan formal-formal banget sama gue.” ucapan gadis itu terhenti karena Azka memotong ucapannya.
Gadis itu kembali terkekeh melihat tingkah Azka yang menurutnya lucu. Baru kenalan udah ngasih tau dirinya hal detail seperti itu. Meski ada satu yang salah dalam ucapannya.
“O... oke” kata gadis itu tersenyum lembut, membuat Azka juga tersenyum padanya.
Benar-benar senyum yang menular, batin Azka.
-----------------------------------------------------------------
Alifa povSuara pintu yang menjeblak terbuka, menghentikan gue bicara sama sahabat gue Anna. Yah walaupun bunda udah berjuta kali ngelarang gue buat berinteraksi kembali sama sahabat gue itu, berjuta kali pula gue melanggar itu omongan.
“AL!!!, sudah berapa kali bunda bilang kalo kamu nggak boleh main sama temen kamu yang nggak kelihatan!.” Kata bunda marah.
“A-aku nggak main sama Anna kok bun. A-aku-”
“AKU APA?! Kamu pikir bunda nggak tahu. Itu tangan kamu lagi pegang tangan Anna kan?”
Sontak gue melihat ke arah kedua tangan gue yang memang sedang menadah, dengan tangan Anna yang menelungkup berada di atas tangan gue. Karena tadi gue baru aja akan melakukan perjalanan ghaib karena gue penasaran dengan kilasan yang tadi gue dapet tentang penculikan gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
RomanceAlifa Hasna Kamila adalah cewek yang mempunyai banyak sekali kemampuan diluar nalar. Gift dari Yang Maha Kuasa namun begitu menyiksa banginya. Ditambah dengan ingatannya yang telah hilang membuat orang yang mengenalnya menganggap ia sebagai cewek an...