PART 4

2.5K 146 5
                                    

Marquesa pov

Lepas saja Lenny masuk toilet saya berdiri lalu keluar dari office saya. Tanpa syak apa apa yang sedang menunggu saya di depan dengan lenggangnya saya berjalan. Sampai saja di depan hampir saya terjatuh. Saya terkejut lelaki sado memenuhi ruangan depan kaunter. Masing masing sedang memegang senjata api. Apa jenis senjata api pun saya tidak tau.

Saya tercegat berdiri tidak jauh dari mereka. Saya boleh rasa muka saya ni pucat habis. Tiba tiba..

"Miss are you okey? " saya ditegur oleh seorang lelaki yang tinggi lampai dan urmm.. handsome. Dia sedang memegang tangan seorang budak perempuan di sebelahnya.

Bila saya tersedar, saya cepat cepat jalan masuk di bahagian kaunter.

"Are you okey miss? you look pale. " lelaki tu bersuara lagi.

"I'm okey sir... "

"O.. I'm Sean Malone. Cicil's daddy. " bilang Sean sambil tersenyum manis. Dia hulur tangan dia. Saya sambut.

"I'm Marquesa Rose. Owner studio ni. " saya perkenalkan diri. Sempat lagi saya jeling tu lelaki sado dibelakang Sean. Ganasnya muka.

"O.. this is my only one daughter, Cicil. "

"Hai Cicil. I'm your dance teacher. Nice to meet you. " saya bilang sama Cicil. Dia senyum sama saya. OMG! she's so cute. Kulit dia yang putih melepak dan anak mata berwarna biru laut.

                      CICIL SEAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                      CICIL SEAN

"Nice to meet you too Teacher Quesa. er.. can I call you teacher Quesa? " aww.. dia panggil saya Quesa saja. Tiada yang pernah panggil saya dengan nama Quesa saja. Selalu kena panggil Q. Ringkas dan padat betul tu nama.

"Sure Cicil, actually you are the first person call me by that name. By the way, nice name Cicil. " saya bilang. Sean disebelah Cicil hanya tersenyum simpul saja.

"So.. jom kita pigi office teacher. Sana pula tu jadual di dalam. Come sir Sean. " saya pelawa dorang.

"Please Marquesa just Sean. " bilang Sean masa kami berjalan menuju office saya. Saya just bagi dia senyuman paling manis yang saya ada.

Saya terangkan sikit sikit pasal kelas ballet tu sama Cicil. Bagitau dia apa saja yang perlu masa kelas nanti. Dia tekun betul mendengar setiap apa yang keluar dari mulut saya. Sekali sekala tu dia bertepuk tangan tanda dia tidak sabar mau mula kelas tarian. Sean hanya memandang dan mendengar kami dua bercakap. Deii.. malu pula saya dan dalam masa yang sama takut dan gementar. Yalahh.. dia kan ketua gangster siapa tidak takut kan.?

Dalam setengah jam kami bercakap, selesai lah sesi briefing sama Cicil.
"Ok teacher jumpa lagi nanti ya.. " Cicil hulur tangan dia sama saya. Saya berlutut depan Cicil, cium kedua belah pipi dia dan peluk dia dalam beberapa saat. Biasa sudah saya buat begitu sama budak budak yang saya ajar. Masa saya lepaskan pelukkan tu, saya nampak mata Cicil mengalir air mata.

THE ARROGANT HANDSOME (SABAHAN SLANG) Complete✔Where stories live. Discover now