Jangan lupa vote & comment
.
..
Selamat membacaSeminggu sudah sejak kepulangan mereka dari liburan di vila Namjoon, Suzy tidak banyak bicara jika ia bersama Taehyung. Lebih sering mengamati wajah Taehyung dan tiba-tiba mengalir cairan bening di matanya.
Pesta perpisahan dengan Taehyung yang diadakan tadi alam, membuat semua teman-teman Suzy khawatir karena ia yang tidak banyak bicara. Walau beberapa kali Bambam, Kai maupun Namjoon menggoda Suzy dengan menjadikan bahan bercandaan. Suzy hanya merespon dengan senyuman.
Seharusnya hari ini ia mengantar Taehyung untuk berangkat kebandara, Namun tadi malam mereka sedikit bertengkar dan mengakibatkan Suzy berdiam diri di kamar. Walau Lisa dan Irene sudah membujuk Suzy untuk mengatar sang kekasih ke bandara.
Flsahback
Malam perpisahan Taehyung.
Namjoon, Kai, Bambam, Lisa dan Irene pamit untuk pulang terlebih dahulu walau waktu baru menunjukan 22.00 malam. Mereka memutuskan memberi ruang untuk Suzy dan Taehyung.
"Jadi mereka udah tahu dari satu bulan lalu."
Taehyung menarik napas, sebenarnya ia ingin memberi tahu Suzy terlebih dahulu. Namun Taehyung tidak menemukan waktu yang tepat. Dan ia juga terlalu senang berkencan dengan Suzy dan melupakan fakta bahwa ia harus pergi ke London. "Maaf, gue lupa dan gue bener-bener-"
"Lupa?" Suzy memotong ucapan Taehyung. "Lupa karena gue emang gak penting dan lu ngelupain hal penting ini buat cerita sama gue." Suzy seminggu ini memang menahan segala keresahannya dan malam ini ia tidak terkontrol dengan amarahnya. Ia merasa sensitif dengan yang berbau-bau London.
"Maksud gue-"
Lagi, Suzy memotong ucapan Taehyung dan pergi meninggalkan Taehyung yang mengacak rambutnya frustasi.
Keberangkatan Taehyung sore hari. Dan dari pagi ia mengetuk-ngetuk pintu kamar Suzy untuk berbicara sebentar sebelum Taehyung pergi meluruskan permasalahan, kesalahpahaman yang terjadi antara mereka berdua.
"Liana Suzy, gue mau berangkat ke bandara. Sebenernya gue mau kita ngabisin hari ini berdua tapi ternyata jangankan jalan berdua. Gue mau liat muka lu dan denger suara lu gue gak bisa." Taehyung menyerah Suzynya memang jarang sekali marah. Tapi sekalinya marah seperti ini.
Suzy dapat mendengar segala ucapan Taehyung, ia tahu dari pagi Taehyung sudah ke rumahnya mengajak berbicara dirinya, namun ego nya memaksaa untuk Suzy tetap diam.
Terdengar suara langkah kaki yang menjauh dari luar kamarnya, Suzy tahu Taehyung pergi. Dan Suzy di kamar hanya menangis. Lalu terdengar ketukan pintu.
Tuk..tuk..tukk
"Bunda masuk yak."
Masih menenggelamkan wajahnya di selimut hangatnya. Suzy dapat merasakan usapan halus dari bundanya."Kamu seharusnya dukung Taehyung." Ucap saang bunda.
"Tapi bun tae bilang dia lupa kasih tau aku persoalan sepenting ini, berarti aku gak penting buat dia."
Bunda Suzy geleng-geleng kepala, padahal itu hal sepele tapi anak gadisnya ini. Memperbesar masalahnya sendiri. "Dengerin bunda!"Kini Suzy memperhatikan sang bunda.
"Taehyung udah cerita semuanya sama bunda, kenapa dia sampai lupa." Bunda menarik napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D O R A B L E ✔
Ficção Adolescente[Cerita ini sudah tamat, dimohon yang ingin membaca untuk tetap vote] Liana Suzy, perempuan manis di muka bumi ini. Waktu Sekolah Dasar sudah banyak laki-laki yang ngejar-ngejar, Sekolah Menengah Pertama ia ikutan ekstrakulikuler bola voli, dan kali...