16. Resmi

430 90 10
                                    

Jangan Lupa Vote & Comment
.
.

.
Selamat Membaca






“Entah kenapa gue ngerasa nyaman deket sama lu, gue seneng deket sama lu dan hari-hari gue semakin berwarna kalau gue bareng lu. Gue gak tahu kapan gue jadi seneng dan butuh lu disamping gue, da—“

Ucapan Taehyung dipotong oleh Suzy yang menempelkan tangannya dibibir Taehyung.

“Jadi intinya?” Suzy memang suka kalau Taehyung banyak omong kaya gini, tapi sekarang Suzy butuh point intinya.

“Gue mau masuk rumah ngantuk.” Ucap Taehyung.

“Loh kok gitu.” Suzy kecewa karena Taehyung sudah akan membuka pintu rumahnya.

Taehyung menahan tawa di depan Suzy, namun Taehyung yakin raut wajah Suzy sekarang sedang cemberut dengan bibir yang manyun ke depan. Taehyung kembali berbalik dan benar wajah Suzy cemberut.

“Kok cemberut.” Menarik kedua pipi Suzy dengan tangannya. “Wah masih ada lemak di pipi.” Taehyung memainkan pipi Suzy, membuat sang empu meringis kesakitan.

“Sakit.” Suzy melepaskan tangan Taehyung di pipi nya.

“Liana Suzy.” Tangan Taehyung berpindah memegang kedua tangan Suzy, “Gue suka sama lu dan mungkin bisa jadi ini cinta.”

Suzy tersenyum, melepaskan kedua tangannya yang di genggam Taehyung menepuk-nepuk pipinya dengan kedua telapak tangannya sedikit keras. “Aw.. ini nyata.” Suzy masih tidak percaya apa yang di dengarnya tadi.

Taehyung menggelengkan kepalanya dengan tingkah aneh Suzy. “ Tapi masih ada kata MUNGKIN loh.” Taehyung kembali berbicara.

“Tapi gue yakin mungkin lu itu BENER, dan lagi tadi bilang udah suka.” Suzy menjawab.

“Tapi—“

“Stttt...” Suzy kembali memotong ucapan Taehyung. “Intinya sekarang kita udah resmi jadian dan yang ngajak jadian duluan itu seorang KIM TAEHYUNG.” Suzy berteriak sangat keras, dan ia yakin tetangga lainnya mendengar teriakan Suzy. Maka ia berlari ke rumah dan tidak lupa memberikaan flaying kiss pada Taehyung yang masih tersenyum.
"KITA RESMI JADIAN...." teriak Suzy di depan rumahnya.












Suzy itu paling anti sama yang namanya belajar sebelum ujian, biasanya dia akan menggunakan sistem kebut semalam. Tapi setelah tiga hari lalu ia melepaskan kejombloannya dan mendapatkan pacar super pintar. Sekarang Suzy bersama Taehyung belajar di kamar Taehyung. Banyak buku-buku yang berserakan di kasur cowok yang kini telah menjadi kekasihnya. Taehyung sedang menjelaskan pelajaran biologi tentang Gen.

Mendekat ke arah Taehyung sekarang mereka sedang merebahkan tubuh mereka sambil Taehyung yang menjelaskan panjang lebar. Dan entah kenapa bukannya melihat gambar yang ditunjuk Taehyung dibuku, Suzy malah melihat bibir Taehyung yang sedang berkomat-kamit entah apa. Yang pasti Suzy ingin mencium bibi adorable  itu.

Taehyung melirik Suzy yang benar ia tidak mendengarkan Sehun tapi malah melihat dirinya. Lebih tepatnya bibirnya.

Suzy yang sudah ketahuan pun langsung melihat wajah Taehyung, mereka saling pandang Taehyung melihat bibir Suzy yang sedikit terbuka. Menurutnya bibir Suzy seperti menariknya untuk mendekat, semakin mendekat. Seperti ada magnet yang menarik wajah Taehyung untuk mendekat.

Dan—

Chup...

Taehyung mengecup bibir Suzy sedikit lama. Tidak ada pergerakan apapun Taehyung hanya mengecup bibir Suzy. Mereka memejamkan mata merasakan bibir mereka yang saling menempel.


Cklek...

Pintu kamar terbuka dan menampilkan tante Hyeri yang tidak lain Mama Taehyung, yang membawa cemilan.

Suzy dan Taehyung terkejut, Suzy yang reflek langsung loncat dari ranjang Taehyung ke bawah dan mengaduh kesakitaan karena pendaratan yang kurang mulus.

“Kenapa sayang kok kamu di bawah.” Tanya tante Hyeri.

“Ini, lagi cari buku tadi jatuh.” Mengacungkan buku yang memang miliknya yang tadi disimpan di bawah bersama tasnya sambil tersenyum.

Taehyung ikut tersenyum, melihat tingkah Suzy yang salah tingkah padahal Mama nya tidak melihat kelakuan mereka berdua.












Selesai hari terakhir ujian Suzy dan Taehyung sudah stay di kantin tinggal menunggu ujian pamungkas lalu mendapatkan surat kelulusan.

Saat menggobrol berdua, dan Suzy suka seakan di kantin itu milik mereka berdua. Melihat Taehyung yang sekarang ada peningkatan durasi berbicara. Suzy senang akhirnya satu impiannya tercapai, menikmati wajah tampan Taehyung. Suzy meleleh.

“SUZY....”

Suzy memalingkan wajahnya ke arah sumber suara, sambil memberikan tatapan mematikannya. Karena telah mengganggu kenikmatan haqiqi. “Apa?” Suzy melotot.

“Songong lu ya mentang-mentang gak solo lagi, ninggalin gue.” Ucap Lisa yang duduk di sebelah Suzy.

“Lagian kan lu pasti dijemput Bambam, kenapa mesti marah ditinggal gue.” Jawab Suzy.

“Sayang.” Bambam duduk di sisi Taehyung, “Temen lu tuh jadi bucin, dan melupakan kita yang dulu selalu ngajak dia lebih tepatnya kita gak masalah kalau Suzy ngintil kita.”

“Gue solo lu ejek, sekarang udah dapet lu ganggu. Tai lu Bam, sirik lu ya gue bucin.” Suzy berbicara pada Bambam, akhirnya ia bisa berbicara itu pada Bambam si budak cinta.


Namjoon dan antek-anteknya tiba-tiba datang duduk bergabung dengan Suzy yang sudah lama duduk di kantin.

“Gue denger ada pasangan baru.” Namjoon berkoar duduk disamping kiri Suzy.

Suzy dan Taehyung mengabaikan ucapan Namjoon, sudah terbiasa dengan kelakuan Namjoon dan antek-anteknya yang entah sejak kapan jadi bagian penting kisah kasih di sekolah. Sahabat lebih tepatnya.

“Zy berarti gue harus nyerah.” Kai berbicara dengan nada lesu.

Prok..prokk..prok..

Terdengar suara tepuk tangan dari belakang mereka, yang langsung mengalihkan perhatian.

“Bagus ya..kemarin-kemarin minta balik mohon-mohon, ehh sekarang ngalusin pacar orang.” Irene mendekatkan tubuhnya dan menarik telinga sang kekasih.

“Aw...aw...sakit sayangku, cintaku, lope-lopeku.” Kai kesakitan.
Membuat mereka tertawa melihat Kai yang di marahi Irene dan berbicara lebay.

Masalah berakhir, perjuangan cinta Suzy akhirnya bahagia. Perseteruan Suzy dengan Irene berakhir, setelah Irene memutuskan untuk menyerah pada Kim Taehyung. Karena menurut Irene, ia cantik dan semua orang suka, dan ada yang lebih menyukainya dan mencintainya. Jadi, kenapa Irene harus mengajar lelaki yang tidak mencintainya. Irene bukan Suzy yang selalu berjuang memperjuangkan apa yang diinginkan. Irene lebih memilih dicintai dari pada mencintai.

Mereka tertawa bahagia bercanda, seakan kantin hanya milik merek ber delapan. Tidak ada beban,padahal senin yang akan datang mereka akan melaksanakan ujian pamungkas dan menunggu pelulusan.

Tinggal satu langkah lagi dan mereka dinyatakan lulus.

Tbc

A D O R A B L E ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang