Bab 3 = Berkumpul

2.6K 383 27
                                    

Chapter Three
Gathered
Kim Mingyu POV

Aku sudah seminggu tinggal di apartement ini. Sudah kutandai yang mana tetangga yang bisa membuatku percaya pada mereka dan yang hanya memanfaatkanku saja.

Contohnya Myoui Mina, dia merupakan tetangga yang baik beserta Kim Yugyeom dan pacarnya.

Pacarnya.

Sedangkan Cha Eunwoo, aku masih belum mengerti tentangnya. Dia masih misterius buatku. Terkadang dia baik terkadang dia tak perduli. Hobinya juga selalu menunggu di depan lobi.

Aku penasaran, apa yang ditunggunya disana. Apakah Lalisa Manoban? Ah kau sudah gila Mingyu. Kan Lalisa Manoban sudah bunuh diri di ruangan 97.

Aku juga makin penasaran dengan ruangan 97. Apakah perlu kutanyakan kepada Kim Yugyeom? Atau Park Jihyo? Kenapa harus Park Jihyo? Sudah mending kutanya si dokter saja.

Aku juga tidak tahu dimana keberadaan si dokter. Apakah harus kutanya dengan Go Junhoe? Dia terlalu sangar. Atau si pria Jung Jaehyun? Sudahlah itu tidak penting. Aku akan menyelidikinya nanti malam.

Aku berjalan ke arah lift dan secara tak sengaja bertemu dengan Park Jihyo. Gadis bermuka Jepang itu lagi. Aku canggung ingin menyapanya karena sudah mengetahui bahwa dia punya pacar.

Tetapi tidak salahkan aku menyapa? Oke aku hanya perlu mengucapkan Halo dan kami akan berbincang. Tapi mengapa itu susah sekali.

15

Sudah lantai lima belas dan kami masih tidak mengeluarkan suara. Bahkan kulihat Park Jihyo hanya melihat ke atas. Ingin sekali aku bilang halo namun sangat disayangkan kata kata itu tidak bisa keuar dari mulutku.

Coba saja bilang halo padanya bodoh. Itu tidak mempengaruhimu. Bahkan itu tidak dinamakan selingkuh. Lagian Kim Yugyeom tidak secemburu itu dari mimik wajahnya.

"Ha—."

Tinggg!!!

Sudah di lantai 25. Park Jihyo keluar mendahuluiku. Damn, itu sangat dekat sekali. Mungkin ada kesempatan lain untuk menyapanya. Dan dia juga sudah punya pacar. Apa yang salah denganku?

Karena tidak ingin berdiam diri saja, aku keluar dari lift dan berjalan menuju apartementku. Ketika aku ingin membuka pintu apartementku, ada sesuatu yang menarik, yaitu suara teriakan itu lagi.

Teriakan yang ada di mimpiku. Mengapa ini menjadi nyata? Apakah aku berhalusinasi? Oh tidak. Aku harus menjumpai si dokter mana tau dia bisa mengobatiku.

Tapi suara ini adalah tipe suara yang membuatmu penasaran sehingga yang seharusnya terlarang menjadi tidak terlarang bagimu.

Begitulah penjelasanya sehingga aku berjalan ke arah kananku dan berhenti di satu apartement.

Ruangan 97.

Aku tidak berniat untuk membuka pintu itu. Tetapi aku masih penasaran apa isi apartemen nomor 97. Jadi, aku hanya mengintip di lubang kunci pintu.

Aku hanya melihat pantulanku seperti di cermin. Namun, cermin ini terlihat cembung sehingga aku melihat diriku terlihat gemuk.

BWAHAHAHAHA

Untung hanya aku yang melihat pantulan ini, bagaimana jika Cha Eunwoo yang melihatnya. Pasti dia mengejeku Pria Omelet yang gemuk. Aku tidak mau dinamakan Fatboy Mingyu olehnya.

Balik ke aksiku, tidak ada yang menarik selain pantulan cembungku ini. Maka dari itu, aku balik ke apartemenku balik dan tidak sengaja bertemu dengan dokter.

The 97th Room ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang